Aduh senangnya pengantin baru
Duduk bersanding bersenda gurau
Duhai senangnya pengantin baru
Duduk bersanding bersenda gurauBagaikan raja dan permaisuri
Tersenyum simpul bagaikan bidadari
Duhai senangnya menjadi pengantin baruDuhai senangnya pengantin baru
Duduk bersanding bersenda gurau
Duhai senangnya pengantin baru
Duduk bersanding bersenda gurauBagaikan raja dan permaisuri
Tersenyum simpul bagaikan bidadari
Duhai senangnya menjadi pengantin baruLagu Pengantin Baru dari Nasida Ria mengiringi pagi di kediaman Syafiq. Ditinggal sendiri membuatnya tak memiliki pilihan selain menyetel benda keramat agar rumahnya riuh. Saniyah sudah berangkat ke pasar menjual ayam-ayam potong dan Syafi'i 'kan baru 2 minggu di perantauan. Jadinya setiap pagi, Syafiq di rumah sendirian.
"Perasaan kemarin baru aja hujan, hari ini hujan lagi," ucap Syafiq. Ia sedang duduk di kamar dan mendengar rintikan air jatuh ke atap rumah. Beranjak mendekati papan kecil berbentuk segi empat dan membukanya. Di balik jendela kayunya, suasana hitam terang masih menyelimuti bumi.
Mendesah pelan lalu beranjak ke dapur untuk membuat sarapan. Hanya ada air panas, 2 bungkus mie gelas dan beberapa batang sosis. Syafiq pun mengambil gelas dan menuangkan kedua bungkus mi kecil itu, tak lupa menambahkan air, sosis dan bumbu. Selesai memasak kilat, tangannya menyambar nasi panas dan menambahkannya ke dalam gelas. "Bukan makan namanya kalau nggak makan nasi," deklarasinya sebagai rakyat Banjar.
Ia membawa sarapannya ke depan TV dan menyalakan kubus sedang itu. Ia juga menyambar HP dan membuka aplikasi WhatsApp. Ia membuka beberapa pesan dan berakhir pada grup leluhur persahabatan mereka, Grup Jompo Karatan.
Karena sudah tidak sreg dengan nama panggilan Ababil, Syafiq mengganti unsurname cowok itu menjadi Burung. Selain singkat, Burung juga merupakan nama Ababil, burung ababil. Entahlah mengapa orang tuanya menamai cowok setampan Ababil jadi nama burung, mungkin mengenang jasa burung itu menghalau pasukan abrahah kalik yak! Atau mungkin mencoba sesuatu yang belum ada orang membuatnya. Terlalu ada-ada saja orang tuanya itu.
Grup Jompo Karatan
Burung
Eh, ntar nongki yu sekalian mabarSurga
Di mana? Oke aja sih kalau gue, tapi lo yang bayarAnda
Hahah, cakep tuh Sur.Burung
Lu bedua mah suka meras gue mulu.Anda
Gue kagak yaSurga
Gue doang perasaan yang sering minta duit ke musuhnya Abrahah.Anda
Lu kan kang nyadar, Sur. WajarBurung
Rumah menteri aja gimana? Sekalian beli beberapa bahan masakan. Suruh emak lo masak.Surga
Iya, gue nyadar. Nggak kayak menteri, nggak nyadar.Anda
Palingan gue yang lo suruh masak, Bil. Tau gue akal bulus lo.
Sae lu SurSurga
Masakan lo kan nggak akan gagal menteri. Lebih sehat aja kalau dimasak sendiri.Burung
Emangnya makanan apa yang mau dimasak? Biar gue suruh pembantu gue beli bahannya.Anda
Sup batu aja, Bil. Lebih menantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SyaVin
Teen FictionBismillah, follow akun Author terlebih dahulu. Masukin ke perpustakaan kalian biar dapat notif. Genre : Komedi-Teenfiction [Sequel MadSya] Berdendanglah dengan Arafiq, tertawalah bersama Syafiq. Blurb : Ahmad Syafiq, ketua ektrakurikuler silat di...