Grup Jompo Karatan
Surga
Rung, jemput gue dongBurung
Mobil, motor lo kan ada. Gue hari ini naik Astrea doangSurga
Nggak papa gitu mah. Ayo jemput gueBurung
Mobil lo kan ada. Ogah banget gue jemput sultan macam loSurga
Mobil sama motor gue disita bokapBurung
Emangnya lo kemarin ngomong apa sama sumber keuangan lo itu?Surga
Gue bilang pake motor mau maenBurung
Maen ke mana emang?Surga
Sampe alam baka doangBurung
Sur, sebut Sur, astaghfirullaaaahSurga
Lha apa yang salah?Burung
Masa iya ada bokap yang ngizinin anaknya mati duluan?Surga
Gue kan cuma becanda, eh dianggap beneranBurung
Nggak semua orang menganggap sesuatu itu bahan candaanSurga
Dan nggak semua orang menganggap sesuatu itu hal yang seriusBurung
Beli gih di shorooomSurga
Pagi gini mana buka tuh tempatBurung
Jam istirahat gue temeninSurga
Jemput dulu tapi ini, yaBurung
YaSyafiq meletakkan HPnya lagi tanpa niat nimbrung. Ia mengelap rambutnya satu kali lagi dengan handuk lalu menyampirkannya di punggung.
Lagi-lagi hari ini Syafiq ditinggal sendirian di rumah. Saniyah sudah pergi ke pasar guna mengais rezeki sedangkan Syafi'i lusa baru datang.
Ia menggantung handuk di balik pintu belakang. "Mandi-mandi sendiri, makan-makan sendiri, pergi-pergi sendiri. Mati pun sendiri. Hidup terasa kaku bagaikan angka satu, bahagialah, hidupku bahagia."
Ia berjalan mendekati penanak nasi untuk mengambil sarapan. Sepiring nasi panas tertata indah di piringnya. Tangannya mengangkat tudung saji (tutup makanan) untuk tahu menu apa yang akan masuk ke mulutnya.
Ikan asin air tawar terpampang menggoda di dalam sana. Hanya ada 5 ikan, tidak ada sayur atau menu lainnya. Pasti keuangangan mereka sedang diuji. Ia tersenyum lalu mendeklarasikan menu kali ini sangat enak! "Ayam turki mah. Enaak!"
Tok-tok-tok
"Menteri!"
Tok-tok-tok
"Menteri!"
Tok-tok-tok
"Bentar!" Syafiq berlari ke depan rumah melupakan sepiring nasi ikut terbawa bersamanya.
Syafiq melebarkan pintu. "Lha? Pada ngapain?"
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam. Masuk-masuk."
"Numpang makan, Fiq." Firdaus melepas helm dan memangkunya di perut.
Ababil ikut melepas helm dan meletakkannya di teras rumah Syafiq. "Surga minta jemput, sekalian aja lo kita jemput. Biar berangkat bareng."
"Oh, yaudah, masuk-masuk. Gue mau sarapan dulu." Syafiq memamerkan sepiring nasi yang masih mengeluarkan asap tipis.
"Gue ikut, ya?" pinta Firdaus.
KAMU SEDANG MEMBACA
SyaVin
Teen FictionBismillah, follow akun Author terlebih dahulu. Masukin ke perpustakaan kalian biar dapat notif. Genre : Komedi-Teenfiction [Sequel MadSya] Berdendanglah dengan Arafiq, tertawalah bersama Syafiq. Blurb : Ahmad Syafiq, ketua ektrakurikuler silat di...