Part 1 • Namanya Divan

144 11 7
                                    

- • Happy Reading • -

Rambut hitam yang di cepol asal itu bergoyang kesana-kemari mengikuti irama lari seorang gadis. Beberapa helai surai halusnya menghalangi pandangan membuat penglihatannya terganggu.

Langkah gadis itu berhenti, tangannya terulur merapikan anak rambutnya ke belakang. Ratusan remaja seusianya berada di tengah lapangan dengan seragam SMP mereka yang sangat beragam menjadi pemandangan pertama yang Isha lihat di sekolah barunya ini.

Tas di punggungnya dia tarik ke depan, merogoh sesuatu di dalamnya lalu mengeluarkan sebuah papan nama yang terbuat dari kertas warna merah dan pita merah putih. Mata cantiknya kembali melihat kerumunan di depannya, mencari seseorang yang dia kenal. Setelah melihat sebuah tangan melambai padanya, Isha berlari mendekat sembari mengalungkan papan namanya ke leher.

"Ishana!" pekik panjang gadis yang rambutnya di kepang. Isha memeluk sahabatnya itu lalu dia ayunkan ke kanan dan ke kiri.

"Gue kira lo gak sekolah di sini" ucap Thania, Isha melepas pelukannya kemudian melihat sekitar berharap orang-orang tidak memperhatikan mereka.

"Kalau gak di sini, gue mau kemana?" tanya Isha, Thania menggeleng masih dengan wajah terharunya. Isha tertawa lalu berusaha merangkul Thania yang lebih tinggi darinya, "Dan lagi, katanya di sini banyak--"

"Cowok ganteng" potong Thania malas, dia melepas tangan Isha dari bahunya lalu kembali berdiri tegak.

"Bukan, di sini tuh banyak siswa yang berprestasi" elak Isha dari pernyataan Thania yang sebenarnya benar. Thania memutar bola matanya malas, "Heleh" sahutnya.

Suara melengking nyaring dari mic yang di ketuk mengalihkan perhatian semua orang di lapangan. Mereka baris dengan rapi sesuai kelas yang sudah di tentukan kemarin.

Di depan sana, seorang gadis dengan rambut hitam nya yang dihiasi bandana putih memakai jas almamater sekolah warna biru berdiri melihat semua adik kelas barunya dengan mata berbinar.

"Selamat pagi semuanya!" seru gadis itu menyapa.

"Selamat pagi, Kak!" serentak semuanya menjawab.

"Selamat datang para siswa baru, di SMA Nenggala!".

Riuh tepuk tangan lalu terdengar meriah diikuti sorak-sorai beberapa anggota OSIS yang menjaga barisan belakang.

"Saya Karina Laraswati, Wakil Ketua OSIS SMA Nenggala" ujarnya memperkenalkan diri, "Karena Ketua berhalangan hadir, saya yang akan menggantikannya untuk bicara di depan kalian semua".

"Hari ini adalah kali pertama kalian benar-benar berada dalam SMA Nenggala, dan hari ini pula Masa Orientasi Sekolah untuk kalian akan di mulai".

"Setelah informasi singkat saya ini selesai, silahkan masuk ke kelas masing-masing dan menunggu Kakak pembimbing dari OSIS menyusul kalian, bisa di mengerti?"

"Bisa, Kak!" serentak semuanya menyahut.

"Dan tanpa banyak bicara lagi, saya resmikan hari ini MOS di mulai!".

Tepuk tangan kembali terdengar tapi lebih sedap dan tidak heboh seperti tadi. Karina menegakkan tubuhnya siap untuk membubarkan barisan.

Ketos, I Love You! | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang