Part 40 • Kembali

43 3 0
                                    

- • Happy Reading • -

Pintu kaca terbuka membuat lonceng kecil di atasnya berbunyi, karena hari masih sangat pagi jadi belum ada pengunjung yang datang.

Rambut hitam itu terurai panjang menutup punggung seorang gadis yang tengah menghirup dalam bau khas rati yang baru diangkat dari panggangan.

"Pagi, Angga" sapa si cantik pada balita yang duduk di atas meja kasir sendirian, "Mama mana?" tanyanya.

Jari kecil yang tadinya berada di dalam mulut kini menunjuk ke arah perempuan yang tengah merapikan meja dan kursi.

Anak laki-laki itu merengek sambil merentangkan tangan kepada orang dewasa di depannya mengisyaratkan untuk mengangkat tubuhnya dalam gendongan.

Ia menuruti permintaan balita manis itu, "Mbak Anggun, Isha bawa Angga ke dapur ya!" seru nya.

"Eh jangan!" cegah si Ibu, "Mbak bawa aja, nanti rewel".

Isha memberikan Angga kepada Ibunya, "Bunda belum dateng, Mbak?".

"Belum, kan Andra wisuda hari ini, jadi agak telat dateng ke toko".

Isha melotot, dia melupakan hari penting ini!. Gadis itu meraih tas selempang yang tadi berada di atas meja kasir kemudian pergi meninggalkan Anggun yang berteriak memanggil nya.

Resah dia selama berada di dalam angkot, terus merutuki dirinya yang selalu saja pelupa. Angkot berhenti di depan universitas yang sangat luas, mobil berjejer dari dalam sampai ke luar gerbang.

Isha berharap dia menemukan seseorang yang bisa membantu nya untuk mengantarkannya ke ruangan tempat wisuda berlangsung.

Ia melangkah menyusuri jalan mencari petunjuk arah sampai tiap-tiap anak panah mengantarkan dia ke gedung wisuda.

Ramai sekali orang, Isha hanya melihat dari jauh karena ia merasa penampilannya saat ini tidak cocok untuk acara seperti ini.

Ada Arin di sana, duduk bersama anak laki-laki yang selama 3 tahun terakhir bisa berhasil mengambil hati Isha setelah sekian lama.

Isha tersenyum melihatnya, dia merogoh tas selempang nya lalu menelfon Arin untuk menanyakan sesuatu.

Perempuan setelah abad di sana mengangkat telpon dari orang yang berada tak jauh darinya.

"Halo, Isha" sapa Arin. Andra menoleh kesana-kemari mencari keberadaan pujaan hatinya.

"Halo, Bunda dimana ya?" tanya Isha.

"Kampus, sayang, kamu gak nyusul kesini?, Andra nyariin loh" ujar Arin sambil menarik anaknya untuk kembali duduk.

"Iya, Isha nyusul kalau acaranya udah selesai" balas Isha, panggilan terputus dari Arin.

Bersandar pada pohon yang tidak terlalu besar dia melihat semua rangkaian acara, sampai saat nama Andra beserta gelar sarjananya di panggil dan si empu naik ke panggung pun Isha terharu.

Tujuh tahun sudah semenjak mereka lulus dari SMA, perjuangan Andra selama ini tidak sia-sia. Dia berhasil meraih gelar sarjana arsitek yang sudah pemuda itu dambakan sejak lama, Andra juga berhasil meluluhkan hati gadis yang dicintainya.

Isha kembali menelpon Arin untuk memberitahu bahwa dia sudah datang. Arin melihat ke belakang meneliti dengan sangat sambil menyipitkan mata.

Ibu itu membiarkan anaknya berlari ke arah gadis yang sudah merenggangkan tangannya siap menerima pelukan.

Andra tersenyum semakin lebar sampai tubuhnya jatuh di pelukan Isha, ia angkat tubuh ramping itu membuat si empu tersentak kaget.

"Andra!, turunin!" serunya sambil menepuk bahu pemuda itu beberapa kali.

Ketos, I Love You! | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang