Part 26 • Tak terduga

15 2 0
                                    

- • Happy Reading • -

"Naila!, lo kok gak ngapa-ngapain sih?!" sentak Selvia kesal karena melihat Naila hanya sibuk dengan kertas dan penghapus.

Alma hendak membela karena memang dia yang meminta Naila untuk menghapus pola pensil di pinggir kertas yang sudah di potong.

"Lo ambil plastik atau bersihin meja kek, berantakan nih!" lanjut Selvia sebelum Alma membuka suara, gadis itu bergumam mengucapkan kata-kata kasar untuk Selvia.

Di jam pelajaran kali ini Wali kelas mereka meminta menghias kelas, jadilah sembilan kelompok dengan masing-masing beranggotakan empat orang.

Tema nya adalah Fisika dan Biologi, jadi mereka harus membuat sesuatu yang berhubungan dengan tema tersebut.

Kelompok Isha membuat origami burung yang akan berada di langit-langit kelas bersama bintang-bintang yang tengah di tempel oleh siswa laki-laki.

Isha melihat Thania yang terus berusaha melipat kertas sesuai intruksi yang ada di balik kemasan kertas warna-warni yang mereka gunakan.

Bahkan belum ada satu yang berhasil Thania buat dan masih bertahan dengan satu kertas yang sudah lecek.

"Sini gue bantu" Isha mengambil kertas Thania lalu menjelaskan pada sahabatnya itu cara melipat yang benar, Thania mengambil kertas baru dan mengikuti langkah-langkah dari Isha.

"Tuh, jadi kan!" seru Isha, Thania memeluk gemas origami yang selesai dia buat.

"Makasih, Isha" ucapnya, "Gue coba sendiri deh" Thania kembali dengan semangatnya, Isha sesekali melirik Thania yang kebingungan saat lupa sisi mana yang harus dia lipat.

"Kiri sama kanan temuin dulu" ujar Isha, Thania ingat dan berhasil membuat satu lagi.

Itu terus mereka lakukan sampai terkumpul banyak burung warna-warni yang siap berada di langit-langit kelas.

Sebelum itu, kertas kardus yang di bentuk dan di hias seperti planet di ganting terlebih dahulu, lalu diikuti burung-burung yang talinya lebih panjang.

Di belakang kelas terdapat pohon beringin dari kertas karton yang di tempel dengan kertas warna, begitu juga papan tulis yang di tempeli potong kertas kecil melingkar sehingga terlihat seolah ada bunga yang merambat di pinggiran nya.

Beberapa sedang menulis rumus Fisika di pohon beringin dengan spidol hitam, setelah di rasa cukup mereka pun mulai membersihkan kelas.

"Capek juga ternyata" Naila meletakkan sapunya bersama sapu lain yang bersandar di dinding.

"Gak ngapa-ngapain kok capek" sindir Selvia yang kebetulan lewat membawa kemoceng untuk menyapu debu pada jendela.

Isha yang mendengar lantas menghampiri Naila, "Selvia kenapa?" tanyanya.

Naila melihat kearah orang yang mereka bicarakan, kepalanya menggeleng tidak mau menceritakan pada siapapun.

"Gue cuma nanya kok, gak maksa lo buat cerita" ucap Isha sambil mengusap lengan Naila, "Bantu gue balikin sapunya ke dalem, yuk" ajaknya.

Naila menurut lalu mengikuti langkah Isha yang masuk ke dalam kelas. Sejujurnya Naila merasa bahwa Isha adalah teman yang baik, dia hanya bisa melihat dari jauh kedekatan Thania dengan gadis itu sambil meringis iri.

Selvia dan Alma tidak begitu memperhatikannya seperti Thania memperhatikan Isha, begitu juga sebaliknya.

Jam pembelajaran kembali dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, favorit Isha.

Ketos, I Love You! | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang