Part 15 • Mood booster

15 3 0
                                    

- • Happy Reading • -

Pintu kamar terbuka menampakan seorang wanita paruh baya dengan kerudung simpel mengintip anaknya yang sedang belajar.

"Divan" panggil Ayu pelan.

Pemuda pemilik nama menoleh, "Kenapa, Bun?" tanyanya.

"Bantu Bunda koreksi jawaban anak-anaknya yuk" ajak Ayu, "Tapi kalau kamu masih belajar, nanti aja".

Divan terlihat berpikir, "Divan selesaiin satu soal lagi terus bantu Bunda ya".

Ayu mengangguk, "Bunda ada di depan" ucapnya kemudian pergi. Divan kembali pada PR Fisika nya, melihat dan mencari-cari rumus serta jawaban yang tepat untuk soal tersebut.

Pemuda itu mengerjabkan matanya berkali-kali, berusaha tetap terjaga karena setelah ini dia juga harus membantu Ibunya.

Menjadi seorang guru SD bukan hal mudah, apalagi Ayu berada di kelas 1 dan 2, siswanya masih polos dan sedikit nakal.

Divan keluar dari kamar, menuju dapur untuk mencari minuman dingin. Ia meminum beberapa tegukan lalu berjalan menghampiri sang Ibu yang ada di ruang tamu dengan banyak kertas putih di kanan dan kirinya.

"Ini kunci jawabannya, tolong di koreksi ya" pinta Ayu saat anaknya duduk di depannya.

Divan dengan teliti mengoreksi jawaban yang ada di setiap kertas, terkadang alisnya mengernyit mencoba menajamkan mata dan pikirannya seolah berusaha menerjemahkan tulisan bak ceker ayam, berantakan.

"Divan sekarang sudah kelas 12, sudah kepikiran mau lanjut kemana, sayang?" tanya Ayu di sela-sela kegiatan mereka.

Pemuda itu mengangguk sebagai jawaban, "Bunda, boleh kan?".

"Boleh, asal kamu bisa jaga diri, jaga hati baik-baik, fokus sama masa depan kamu ya".

"Iya, Bun".

Suasana kembali hening, Ayu ragu untuk memberikan pertanyaan pada anaknya lagi namun akhirnya dia memberanikan diri.

"Emm, kalau calon mantu Bunda, sudah ada?" tanya Ayu hati-hati.

Kepala Divan terangkat menatap sang Bunda, "Apaan sih, Bun?, Divan masih sekolah, jangan tanya yang kayak gitu dulu".

Ayu tertawa kecil, "Maksud Bunda, ada perempuan yang kamu suka gak?".

Sebelum Divan menjawab, Ayu kembali berucap, "Kalau Feby gimana?, kamu masih akrab kan sama dia?".

"Masih, Feby kan sekretaris Divan" jawab laki-laki itu, "Pertanyaan Bunda yang pertama tadi, jawabannya ada".

"Divan suka sama cewek, anak kelas 10" ucap nya kemudian memunculkan senyum kecil, "Cantik, Bun, manis, Bunda kalau ketemu dia juga pasti mau langsung jadiin dia mantu".

"Katanya Divan masih sekolah, jangan bahas itu dulu" sindir Ayu menggoda anaknya.

Divan ngambek, dia seketika diam dan menyibukkan diri dengan kertas-kertas di depannya.

Ayu tertawa, "Bunda bercanda, sayang" ucapnya sembari mengusap singkat rambut hitam Divan.

"Oh ya, teman-teman kamu suruh main kesini lagi dong, Bunda kangen sama kerusuhan kalian di rumah ini" ujar Ayu membuat anaknya tertawa kecil.

Ketos, I Love You! | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang