Part 19 • Rencana Divan

16 3 1
                                    

- • Happy Reading • -

"Jadi, cabang ilmu Biologi itu ada banyak sekali" Ibu guru di depan kelas tengah menerangkan materi, di tatap oleh banyak pasang mata para anak didiknya yang ada di dalam kelas, "Tapi yang akan Ibu bahas hanya Anatomi, Morfologi, dan kemungkinan ada Botani juga".

Ibu guru mengambil spidol lalu menulis dengan huruf kapital besar di tengah papan tulis judul bab yang akan di bahas.

Di bangku belakang, ada Isha yang terus menggaruk tubuhnya diam-diam, ingin sekali pulang dan langsung meneguk obatnya namun jam dinding di atas papan tulis itu terlihat seperti tidak bergerak.

Ia menarik seragam Thania membuat si empu menoleh, "Kenapa sih?" tanyanya.

"Gue mau pulang" lirih gadis itu.

"Kenapa emang?, Isha!" Thania menegakkan tubuh Isha yang sedari tadi menunduk membuatnya terkejut karena banyak bintik merah di lengan dan gadis itu.

Isha kembali menunduk, "Tolong chat Andra, Than" pintanya. Thania melihat situasi sebelum membuka ponselnya yang ada di laci meja.

Andra

Ndra\
Andra\

/Apa?
/Apaa?

Isha sakit\
Lo mau anter dia pulang?\

/Kenapa dia?
/Iya, gue anter
/Tapi ini masih jam pelajaran

Thania berpikir sejenak begitu juga dengan Andra di kelasnya. Menatap rumus-rumus di depan sana membuatnya semakin pusing,

Ditambah pikirannya yang terus menerus tertuju pada Isha, kenapa dengan gadis itu?, Andra khawatir karena seharian tidak melihat Isha.

Ponselnya bergetar singkat tanda pesan masuk dan itu dari Thania.

/Gue otw ke UKS
/Lo nyusul ya

"Pak!" seru Andra sembari mengangkat tangan, "Ijin ke toilet".

"Silahkan, jangan lama-lama" Pak guru memberi ijin, Andra langsung bangkit dan berlari kecil keluar dari kelas kemudian berlari laju menuju UKS.

Pintu putih itu Andra buka dan pandangannya langsung tertuju pada Isha yang duduk di salah satu ranjang sedang minum obat.

"Untung UKS baru aja dapet kiriman obat kemarin" ucap Feby yang tengah mengembalikan obat-obatan dalam kotak dan meletakkan kembali di lemari, "Istirahat dulu aja disini sambil nunggu bel pulang ya" lanjut Feby kemudian melangkah pergi.

"Makasih ya, Kak" ucap Thania. "Iya, sama-sama" suara Feby yang lembut terdengar sangat tenang di telinga sampai membuat Isha mengantuk.

Gadis itu bersandar pada kepala ranjang setelah mengatur bantal sedemikian rupa. Andra mendekat, "Jadi gue anter pulang?" tanyanya.

"Gak usah, gue oke kok" balas Isha, "Tapi makasih udah perhatiin".

"Perhatiin, apa perhatian?, ekhem!" Thania benar-benar membuat suasana menjadi canggung.

Andra mengalihkan pandangannya ke segala arah sembari mengusap tengkuknya, Isha menampar lengan Thania dengan keras sampai si empu meringis.

"Kita cuma temen ya, Ndra" ujar Isha terasa seperti sebuah cubitan di hati Andra, nyeri rasanya.

"Iya" timpal Andra. "Iya nya gak ikhlas gitu, Ndra" Thania masih belum menyerah, dia asik tertawa menggoda dua orang di kanan dan kirinya ini.

"Syukur deh kalau lo gak apa-apa, Sha" ujar Andra mengelak dari Thania yang terus menatapnya, "Gue sempet khawatir tadi".

Ketos, I Love You! | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang