Part 38 • Hari kelulusan

16 1 0
                                    

- • Happy Reading • -

"SMA NENGGALA!"

"BANGGA!"

Ratusan topi abu-abu terlempar di udara menjadi pemandangan pada pagi hari ini. Setelah sekian lama akhirnya para siswa kelas 12 menyelesaikan ujiannya dan kini mereka semua tengah berkumpul di lapangan.

Penutup kepala itu akhirnya jatuh di tanah tapi tidak meredam semangat serta suara tangis dan tawa yang bersahut-sahutan.

Mereka saling berpelukan, mengucapkan banyak kata semangat untuk masing-masing.

Para adik kelas melihat dari depan kelas mereka, melihat angkatan tertua yang akan segera keluar dari sekolah. Sekitar beberapa minggu lagi adalah hari kelulusan resmi, akan ada acara besar di aula utama sekolah.

Puas melihat dia kembali masuk ke dalam kelas, duduk sendiri di bangkunya sambil membaca buku menyiapkan diri untuk ulangan kenaikan kelas nanti.

Walau ada sedikit kekhawatiran dalam diri namun tetap Isha jalani, ia siap menerima caci-maki jika dia memang salah.

"Lupain Kak Divan sebentar biar bisa naik kelas" itu yang akhir-akhir ini sering Isha ucapkan.

Thania beranjak menyusul Isha masuk ke dalam kelas setelah mendapat anggukan dari Naila yang tadi duduk bersamanya di teras.

"Kayaknya setelah naik kelas pun lo harus tetep lupain Kak Divan deh" celetuk Thania tiba-tiba membuat Isha meliriknya tajam.

"Toh, gak akan sering ketemu lagi kan" lanjut gadis itu tanpa dosa.

"Thania!" sentak Isha kesal, "Jangan bikin gue putus harapan ya!". Thania tertawa kecil kemudian melipat tangan di depan dada, "Iya iya, tapi Andra udah nunggu di kantin loh, lo gak mau ke sana?".

"Ngapain?" tanya Isha sambil memasukkan buku ke dalam laci meja, jujur dia lapar apalagi kantin pasti sedang sepi sekarang ini membuatnya ingin makan banyak-banyak.

"Ditraktir makan" jawab Thania.

Isha menggeleng, "Enggak" balasnya, padahal pengen. "Dih, padahal--".

"Hai!" sapa seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas membuat Thania tidak jadi melanjutkan kalimatnya.

Gadis itu menutup mulutnya menahan tawa, Isha melirik hendak memberi cubitan namun segera Thania menghindar.

"Gue beliin nasi goreng, sotonya abis" Andra meletakkan plastik hitam berisi dua bungkus nasi goreng dan satu es teh ukuran sedang dalam cup.

"Makasih ya, lo udah makan?" tanya Isha setelah menerima pemberian Andra.

"Udah, gue duluan ya, mau ambil foto" pemuda itu bergegas pergi, sesibuk itu memang anak jurnalis saat ada suatu acara di sekolah.

"Cie" ucap Thania melirik kesana-kemari menghindari kontak mata dengan Isha yang sudah kesal dengannya.

"Lo gak mau cari tau aja ada yang suka sama lo atau gak?" Isha menarik Thania untuk duduk di sampingnya, "Daripada ngejek gue mulu".

"Gak kepikiran tuh" balas Thania tak acuh.

"Emang sih, lo kan cantik, pinter, kaya, banyak temen, pasti banyak yang suka dan lo tinggal milih" ujar Isha dengan mulut penuh beberapa suap nasi goreng.

"Gue gak suka digituin Isha!" kini ganti Thania yang kesal. Isha meminta Thania diam dengan telunjuknya, "Daripada lo marah-marah mending bantu gue makan".

Ketos, I Love You! | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang