B e s s o o
❄️❄️❄️
Ada sebuah tempat, di mana aku dan keluargaku biasa berkumpul saat liburan musim panas dan semi. Kadang kami biasanya kemari untuk berburu momiji sesekali. Tapi semenjak Okaa-san pergi, Otou-san menjual vila milik keluarga ini. Aku juga tidak terlalu tahu apa tujuannya, padahal banyak sekali kenangan bersama Okaa-san di bukit dan vila kami.
Mendengar kata jual, membuatku mengambil semua uang tabungan yang sudah kukumpulkan bertahun-tahun yang lalu. Memang jumlahnya masih jauh dari cukup. Maka dari itu, aku pun mulai mencari uang tambahan dengan mengambil banyak pekerjaan paruh waktu di tahun kemarin. Sembari melunasi pembayaran vila, aku melakukan semua penelitian di sini.
Otou-san tentu tidak tahu jika vila yang ia jual jatuh ke tangan anaknya. Tidak terlalu rumit, aku hanya meminta salah satu kenalan untuk menjadi seseorang yang pura-pura ingin membeli vila itu.
Dua tahun yang lalu, aku tidak pernah terpikir akan membawa orang selain keluargaku kemari. Bahkan melihat hasil penelitian yang sempat ditentang oleh banyak orang. Akan tetapi hari ini, seorang gadis mengikutiku menaiki jalan setapak menuju vila tua yang tersembunyi di balik pohon-pohon yang tertutup salju.
Salju menutupi hampir sebagian jalan. Namun, Andromeda tetap bersikeras mengatakan ia bisa naik sendiri tanpa bantuan. Melihat keteguhannya cukup membuatku sakit kepala. Sampai akhirnya aku memberikan ide untuk mengikat tubuhnya menggunakan tali, agar aku bisa memastikan kalau dia tidak jatuh berguling selama perjalanan.
Dasar merepotkan saja.
Selama perjalanan, kami tidak saling melempar obrolan. Hanya sesekali aku melihat ke arah belakang, memastikan jika ia baik-baik saja. Gadis itu pun nampak tidak peduli ada atau tidak adanya suara di antara kami. Bola matanya terlalu sibuk menikmati dan takjub pada pemandangan salju yang menutupi bukit dan hewan-hewan musim dingin yang berani keluar untuk mencari makan.
Hingga tidak terasa, kami berdua sampai di tempat yang dituju. Vila musim panas yang nampak tua dimakan usia.
"Kirei," gumamnya terpaku sejenak. Pupilnya melebar seolah ia baru pertama kali melihat vila seperti ini di dalam hidupnya.
Menyenangkan ketika tahu Andromeda menyukai vila keluarga kami. Tapi ... Rasanya sedikit menjadi ragu saat mengingat apa yang ingin kutunjukkan di dalam sana.
Apakah dia juga akan membenciku sama seperti Onohara? Atau menentangku secara terbuka seperti Otou-san?
"Ryou, kau baik-baik saja?"
"A-ah? T-tentu," jawabku tidak terlalu yakin.
Andromeda melebarkan senyumnya. "Souka, yokatta. Apa kita akan masuk ke dalam?"
"Eh?" Aku mulai ragu. Apakah benar ide bagus membawanya ke tempat persembunyianku?
"Hee, kau membawaku sejauh ini hanya untuk melihat vila ini dari luar saja?" Raut wajahnya dibuat seakan ia setengah kecewa.
Aku membuang napas cukup panjang. Kami sudah sampai di sini. Tidak ada waktu bagiku untuk ragu. Seandainya gadis ini akan membenciku, memang sudah benar kalau tidak ada seorang pun di bumi ini yang mengerti arti kehilangan selain diriku.
Dengan melepas setengah harapan, aku membawanya menaiki anak tangga menuju pintu masuk. Pintu kayu tua itu, terbuka otomatis setelah melakukan scan pada bola mataku terlebih dulu.
Dan ini dia, program yang kuciptakan untuk memindahkan jiwa orang yang telah mati.
New World.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AKISAME [SELESAI]
EspiritualUpdate setiap hari Senin dan Kamis ================================= Bukan sebuah pilihan, karena aku sudah menetapkan pada siapa kapal ini akan berlabuh. *** Meda bukan sembarang menerima beasiswa dan fasilitas cuma-cuma dari Akiyama-sensei. Belaja...