0.05

1.6K 220 34
                                    

#bad night.











Sekarang Jihoon lagi nungguin Yoonbin untuk jemput dia di halte yang emang biasanya tempat dia di jemput sama pacarnya. Langit udah mulai berganti malam, Jihoon memang sengaja pulang sedikit lambat soalnya mau bantuin adik kelasnya. Terlalu niat.


Tapi nggak lama dari itu dia denger suara motor dari kejauhan, itu motor Yoonbin.



Tin! Tin!


"Ai..., aku telat banget nggak jemputnya? Tadi sedikit macet dideket lampu merah sana." Tanya Yoonbin waktu udah sampai di depan Jihoon.

Si manis langsung gelengin kepalanya.

"Nggak kok. Tumben pake motor? Mobilnya kemana?" Tanya Jihoon heran. Yoonbin itu tipikal orang yang jarang bahkan suka males kalah bawa motor, tapi sekarang malah bawa.

Yoonbin ketawa kecil terus tepuk jok belakangnya.

"Lagi pengen di peluk kamu dari belakang, yuk pulang? Udah mau malam nanti bunda cariin."

Jihoon awalnya sedikit geli sama perkataan Yoonbin yang menurutnya terlalu dangdut. Tapi langsung aja dia deketin Yoonbin dan berancangan mau naik di jok belakang, tempat dia.

Jok belakang itu cuma punya dia. Bukan yang lain. Paham?

Tapi pergerakannya berhenti waktu ada suara klakson mobil dari depan mereka berdua. Jihoon nggak kenal siapa yang punya mobil itu, dia cuma natap heran. Beda sama Yoonbin yang tiba-tiba meremat stang motornya.


Orang itu keluar dari mobilnya sambil natap Yoonbin pakai muka mengejeknya.


Jihoon yang liat itu rasanya mau julid habis-habisan.






"Yo! Ha Yoonbin! Hahaha, lagi jemput pacarnya nih? Ppfft."




"Tutup mulut sialan lo, Choi Yeonjun!" Gertak Yoonbin.



Sementara yang di panggil Yeonjun itu cuma bisa ketawa sendiri, menurut Yoonbin itu keliatan kayak orang gila lepas.



"Malam ini gw tantang lo turun lagi. Gw pastiin nggak ada yang curang, dan yang menang taruhannya pacar lo itu. Gimana?"



Jihoon membulatkan matanya karena kaget. Jelas kaget, siapa yang nggak kaget tiba-tiba dijadiin bahan taruhan sama orang nggak kenal?


"Pacar gw bukan barang, sialan!"


Jihoon kaget lagi waktu denger Yoonbin teriak sambil marah-marah. Ini baru pertama kalinya dia liat Yoonbin semarah ini.


"Ben...,"




Yeonjun cuma senyum sinis. Terus matanya menatap kearah Jihoon intens, dan itu sedikit buat nyali Jihoon menciut.




"Kalau lo nggak turun berarti lo kalah, dan pacar lo itu jadi punya gw. Hm?"



"Anjing. Oke! Gw turun! Puas lo bangsat!?"

Yang akhirnya nggak ada pilihan lain. Kalau dia nggak turun sama aja dia udah serahin Jihoon ke Yeonjun. Kalau dia turun pasti ada kemungkinan dia yang menang.


"Bagus. Gw tunggu lo sekarang. Inget Ha Yoonbin, sekarang!"







-





"Anjing? Park Jihoon!? Kok lo bisa sama Yoonbin!?" Tanya Sunwoo yang kaget waktu liat Yoonbin datang nggak sendirian, tapi sama Jihoon. Si anak kebanggaan guru-guru.


Boyz | BinhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang