#Yoonbin, Jihoon, Jaehyun dan Junkyu.
Warn! Bahasa sedikit kotor, yang nggak suka bisa skip.
Yoonbin keluar dari kelasnya sambil menghirup udara sore hari ini dengan perasaan yang tenang. Akhirnya dia bisa santai lagi tanpa mikirin tugas sama prakteknya yang udah kelar itu, ya walaupun nggak akan lama lagi dia bakal di serang habis-habisan sama kesibukan yang akan datang.
"Gw bisa hidup tenang untuk beberapa hari ke depan, hhh." Ucap Yoonbin pelan.
Dia jadi keinget satu hal, dia belum mengabari Jihoon selama hari-hari sibuknya ini, seakan dia lupa kalau dia masih punya ponsel soalnya dia bakalan buka ponsel untuk lihat materi yang dia simpan sedikit di ponselnya itu sebelum dia pindahin ke laptopnya.
"Dia nggak akan marah kan? Apa marah?" Menolog Yoonbin sambil buka ruang chatnya bersama Jihoon.
Seketika matanya langsung membelak kaget waktu dia lihat banyaknya chat yang masuk dari Jihoon juga beberapa panggilan suara tak terjawab.
Tapi ada satu titik yang buat dia sedikit bingung, panggilan terjawab kemarin? Tapi dia merasa kalau dia nggak dapet panggilan dari siapapun.
Tapi karena nggak mau ambil pusing, dia langsung aja membalas satu persatu chat dari Jihoon sambil berjalan menuju parkiran.
"Ha Yoonbin!!"
Yoonbin menoleh ke orang yang barusan manggil dia, ternyata itu Junkyu.
"Kenapa?"
Junkyu senyum kecil. "Jadi kan? Nonton netflix di kamar gw!" Ajak Junkyu penuh semangat.
Sekarang Yoonbin harus jawab apa? Di satu sisi dia mau kabarin Jihoon sekalian habisin waktu luang ini walaupun cuma lewat internet, tapi disisi lain dia nggak enak untuk nolak ajakan Junkyu.
"Besok aja, gw ada urusan."
Seketika senyuman Junkyu luntur. Padahal dia udah menunggu hari ini tapi harus di batalkan begitu saja sama Yoonbin.
"Padahal lo udah janji...,"
Yoonbin yang melihat raut wajah Junkyu langsung merasa nggak tega, tapi dia merasa kalau dia nggak ada janji apapun sama Junkyu.
"Hhhh, yaudah. Tapi gw minta sama lo nanti malam jangan ganggu gw sampai besok. Bisa kan lo?"
Bola mata Junkyu tampak berbinar, akhirnya Yoonbin mau menemaninya hari ini!
"Bisa! Eum, tapi kenapa?"
"Sekarang udah bisa santai walaupun sebentar, gw mau pakai waktu itu untuk hubungi Jihoon, gw juga bakal balik ke sana untuk beberapa hari." Jelas Yoonbin tanpa melirik kearah Junkyu yang sekarang sedang menatap kearahnya dengan miris.
'Apa nggak bisa lo lirik gw walaupun, sedikit?'
-
Setelah 3 jam mereka– Yoonbin dan Junkyu menghabiskan waktu untuk menonton netflix di kamar asrama milik Junkyu, Yoonbin nggak sadar kalau dia ketiduran mungkin efek lelah juga.
Sementara Junkyu sendiri masih tampak segar tanpa rasa kantuk sedikit pun, dia melirik ke samping tepat kearah Yoonbin yang masih tampak pulas tertidur.
"Kenapa gw baru kenal sama lo sekarang? Kenapa nggak dari dulu gw kenal sama lo, hhhh– gw sadar kalau seharusnya perasaan gw ini nggak ada...., tapi maaf Yoonbin, gw nggak bisa ilangin perasaan gw untuk lo."
Lirih Junkyu sambil menatap sendu kearah Yoonbin, tangannya juga terangkat untuk mengusap lembut pipi tirus Yoonbin. Mungkin akal sehatnya kali ini sedang tidak berjalan mulus.
"Maaf, gw tau ini lancang."
Cup!
Katakan Junkyu gila kali ini, dia dengan lancang mencium pipi Yoonbin. Ya, akal sehatnya sedang tidak bersahabat kali ini.
"Bisa gila gw...,"
"Maafin gw, Yoonbin.." Lirihnya sambil menahan tangis sebab dadanya yang tiba-tiba merasa sesak.
-
Kalau yang tadi sedikit gila, kali ini gilanya lebih gila. Bagaimana Jihoon sekarang sedang pasrah berada di bawah kungkungan seorang Bong Jaehyun yang berada di atasnya.
Kemeja merah maroon-nya sudah terbuka sedikit menampilkan perut putih mulusnya.
"Kamu yakin nggak apa-apa, dek?" Tanya Jaehyun memastikan.
Jihoon memandang Jaehyun dengan pandangan sayu, dirinya sudah cukup panas dan merasa ingin.
Ingin di sentuh.
"Ya, ancurin aku malam ini kak." Bisik Jihoon dengan nafas yang sedikit terengah.
Awalnya Jihoon tidak seperti ini, tapi karena Jihoon cukup banyak meminum padahal dia tidak bisa banyak meminum itu, jadi kesadarannya sedang berada di ujung.
"Dek, kakak nggak mau kamu nyesel nantinya."
Pundak tegap milik Jaehyun di tarik untuk lebih dekat padanya. Sorot mata Jihoon seakan mengatakan kalau dia tidak akan menyesal dengan permintaannya.
Mungkin sekarang. Tapi tidak tau jika nanti.
"Nggak akan. Ancurin aku malam ini!"
Dan Jihoon kembali pasrah saat leher jenjangnya di kecup bahkan di hisap kuat-kuat oleh pria yang berada du atasnya ini.
Desahan kecil mulai keluar dari mulut si manis, kamar yang seharusnya dingin karena AC harus merasa sesak akibat kelakuan dua anak yang sedang memandu kasih.
Pikiran Jihoon sedikit kalut. Antara benar atau tidak, tapi dia tidak peduli. Dia ingin menghapus pikirannya sementara ini, mungkin caranya salah tapi dia benar-benar sedang tidak ingin memikirkan yang lain.
Mungkin benar kata teman-temannya. Dia cukup munafik sekarang, bercinta dengan pria lain padahal dia masih terikat hubungan dengan Yoonbin. Tapi setelah tempo telfon itu dia semakin yakin kalau Yoonbin juga pasti bermain di belakang disana.
Malam ini Jihoon ingin merasa puas.
Melupakan fakta bahwa akan ada hati yang terluka.
Note.
Jadi kalian keselnya sama siapa kawan🙂?
Tolong kalau kesal jangan sampai bawa ke rl.