0.17

742 112 33
                                    

#kesibukan Yoonbin dan kesalah pahaman Jihoon.










Haechan diam sambil masang muka marahnya di hadapan Jihoon yang sama kayak Haechan, masang muka marah. Dua laki-laki manis itu saling melemparkan tatapan tajam masing-masing.

"Tch! Undur-undur mulu kerjaaan lo, mau sampai kapan di undur sialan? Ini tiga hari lagi tugas kelompok di kumpulin!" Ucap Haechan sambil menunjukan makalah mereka berdua yang belum di kerjakan sama sekali karena Jihoon yang selalu bilang untuk mengundurkan tugasnya. Padahal Haechan udah siapin materi yang dia dapat tapi Jihoon dengan santainya selalu menunda.

"Gw kan udah bilang sama lo juga, kalau gw ada urusan hari ini, lo nggak denger apa yang gw bilang ya!?"

Kali ini Haechan mulai senyum kecil ke Jihoon, atau lebih tepatnya menyeringai. Dia maju selangkah biar semakin dekat sama Jihoon. "Urusan sama si Jaehyun jaehyun itu hah? Lo kira gw goblok sampai lo bohongin terusan? Semenjak lo deket sama tuh orang lo tuh berubah tau nggak!"

Haechan berhenti sebentar sebelum dia melanjutkan kembali ucapannya. "Lo lebih sering ngabisin waktu beharga lo itu untuk main sama dia, Jihoon. Lo udah jarang ikut gw kumpul sama yang lain, kita semua atau bahkan gw nggak pernah larang lo untuk dapet temen baru, tapi kita juga mau lo bagi waktu lo sama kita. Kemana Park Jihoon si pintar itu? Lo sekarang udah terlalu abay sama tugas kuliah yang numpuk dan tugas makalah ini bareng gw pun lo acuh mulu. Lo mau nilai lo jelek?"

Jihoon mulai merasa tersinggung sama perkataan Haechan. Jadi tanpa basa-basi dia langsung mendorong pelan bahu Haechan untuk melampiaskan kesalnya. "Perilaku orang bisa berubah, nggak hanya mentok di situ! Tolong gw minta sama lo untuk nggak ikut campur dan jangan ngekang gw!"

"Gw cuma khawatir sama lo! Bukan maksud untuk ngekang lo, Jihoon!"

"Jangan pikirin gw!!! Hhh, udahlah gw balik, kak Jaehyun udah tungguin gw."

Waktu Jihoon udah melangkah untuk mendahului Haechan, tangannya di cekal kembali oleh Haechan yang sekarang lagi menatap remeh Kearahnya.


"Lo suka sama Jaehyun?"

Mata Jihoon membulat sebab kaget sama pertanyaan Haechan yang terlalu tiba-tiba untuk dia. "Gw udah punya Yoonbin, mana mung–"

"Sekarang selain males sekarang lo munafik ya, Jihoon. Kkkk," Haechan ketawa pelan bahkan ekspresinya masih tetap sama. Meremehkan Jihoon yang sekarang lagi natap Haechan dengan tatapan aneh.

"Nggak usah kaget gitu dong, sayang ku. Lo pikir dengan cara lo natap Jaehyun itu gw nggak tau artinya apa hah? Lo itu suka sama dia, dan lo yang selalu bilang ke gw atau yang lain kalau di hati lo itu masih selalu ada Yoonbin itu bohong. Posisi Yoonbin di hati lo itu sekarang udah di geser sama Jaehyun. Jangan sok polos atau ngelak, gw nggak akan luluh." Ucap Haechan dengan sarkasme sampai buat badan Jihoon menegang.

Kali ini Jihoon benar-benar nggak bisa berkutik apapun selain diam dengan badan yang menegang.

Apa benar apa kata Haechan? Kalau dia mulai mengganti posisi Yoonbin dengan kehadiran Jaehyun?

"Mending lo nggak usah nampakin muka lo di hadapan gw sama yang lain. Gw nggak mau temenan sama orang munafik kayak lo, dan mereka juga pasti samanya kayak gw."

Setelahnya Haechan langsung pergi ninggalin Jihoon yang masih diam. Merasa tertohok dengan perkataan Haechan barusan.

Dan sekarang perasaannya sedang di ujung kebingungan.





-



Sekarang Jihoon lagi ada di kamarnya, dia membatalkan janjinya dengan Jaehyun dan lebih milih untuk langsung pulang ke apartmen nya. Iya, sekarang Jihoon lebih sering pulang ke apartemen barunya di banding pulang ke rumah seperti bisanya.

Dan Jihoon juga selalu ingin merasakan bebas tanpa pantauan orang tuanya.

Dan akhirnya Jihoon memilih untuk menghubungi Yoonbin karena udah empat hari ini dia nggak dapet kabar sama sekali dari pacarnya itu.

Pacar ya?

Bahkan Jihoon ragu apa dia masih bisa bilang Yoonbin pacarannya, sementara hati dia sekarang ini sudah ada yang baru?

"Halo? Yoonbin?"

"Halo?"

Dahi si manis mengkerut karena yang menjawab panggilannya bukan Yoonbin, tapi orang lain.

"Siapa ya? Yoonbin mana?"

"Oh pacarnya Yoonbin ya? Gw Junkyu, yang waktu itu nggak sengaja nongol di layar vidcall lo sama Yoonbin."

Seketika ekspresi Jihoon langsung berubah waktu dia tau kalau orang ini yang buat mood dia jelek seminggu lalu.

"Yoonbin. Kasih hpnya ke Yoonbin, gw mau ngobrol sama dia."

"Nggak bisa. Dia lagi mandi."

"Mandi..., lo ngapain di kamar asrama Yoonbin?"

"Main. Main Jihoon, emang nggak bolehnya ya? Main. Main."

Rahang si manis mengeras saat Junkyu menekan kata 'main' barusan. Entah kenapa yang berada di pikiran Jihoon kali ini nggak bisa positif, apa Yoonbin selingkuh darinya?


"Udah ya? Gw mau bantuin Yoonbin milih baju, see you Jihoon~"


Sambungan itu terputus sepihak oleh Junkyu, dan Jihoon sendiri cuma bisa terdiam dengan fantasi liarnya memikirkan Yoonbin yang sedang bersama Junkyu.

Apa ini alasan Yoonbin yang sampai sekarang belum memberi kabar untuknya? Ini juga alasan Yoonbin tidak membalas pesannya?

Sebenarnya ada apa? Kenapa semua jadi membuat perasaannya semakin bingung dan ragu?

Dia juga merasakan suatu hal....

Ruang lingkup dynasty nya bersama Yoonbin terasa semakin menyempit.

-



"Lo habis ngobrol sama siapa, kyu?" Tanya Yoonbin yang barusan habis dari luar karena beli beberapa cemilan untuk mereka belajar.

Junkyu cuma senyum manis ke Yoonbin sambil gelengin kepalanya.

"Nggak penting, cuma dari mama ada barusan! Udah ah lanjutin yang tadi materinya." Ucap Junkyu untuk mengalihkan topik yang sama sekali nggak mau dia bahas.

Dan Yoonbin cuma bisa nurut, dia dengan serius menjelaskan materi yang nggak bisa di pahami oleh Junkyu dengan rinci. Sementara Junkyu sendiri cuma bisa senyum sendu sambil menatap penuh puja kearah Yoonbin yang lagi menjelaskan materi.


'Maafin gw karena udah bohongin lo, bin. Tolong untuk kali ini izinin gw untuk egois, gw mau lo jadi milik gw, bukan milik Park  Jihoon itu.'



Junkyu ingin egois untuk kali ini. Dia berbohong pada Jihoon dan sedikit mempermainkan Jihoon agar ada kesalah pahaman antara dinding Jihoon dan Yoonbin.

Dia tidak bisa menahan perasaannya pada Yoonbin yang sudah semakin melebar luas, dia hanya ingin Yoonbin menatapnya. Bukan Jihoon.





Note.

Mau liat binhoon putus nggak?

Boyz | BinhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang