Selamat Membaca
Monggo Enjoy~~~~~
NCT Dream – We Young
~~~~~
“Perubahan sifat seseorang dengan cepat bisa dipengaruhi oleh lingkungan dan orang lain yang benar-benar dianggapnya benar.”
~~~~~
“Aku mau minta tolong sama Mas.”
Kami berdua memutuskan untuk memasak, tidak tidak, lebih tepatnya diriku. Karena memang sejak kemarin malam belum makan membuatkan emosiku naik turun seperti judul lagu. Melihat isi kulkas Johnny semakin membuatku emosi, hanya ada mie instan dan beberapa telur di kulkas mewah nan besar di apartemen ini.
“Apa?”
Aku berkumur menggunakan air dingin dan menelannya, ini sudah menjadi kebiasaanku sejak kecil setelah makan. “Bisa nggak kalau apart ini dijual aja? Atau nggak di sewain?”
Johnny melirikku sebentar, setelah itu menggeleng dengan tegas. “Tidak.”
Aku ikut mengangguk. “Kalau gitu rumah aja yang dijual, mbok Minah sama pak Gito biar cari kerja diluar sana.”
“Rosi!” Johnny membentakku dengan keras, melempar ponselnya dengan kasar di meja.
Kami sebenarnya berada di ruang tamu dengan TV menyala, sibuk dengan urusan masing-masing. Jelas aku sibuk dengan mieku dan Johnny yang sibuk dengan ponselnya, ponsel itu tidak menjauh dari jari-jarinya, mengirim berbagai pesan kepada Rangga agar menjalankan presentasi dengan baik dan berjalan lancar.
Aku beranjak meninggalkan Johnny, berjalan ke arah dapur mencuci kedua mangkok kami, menghiraukan nafas tidak beraturan miliknya yang jelas sangat marah kepadaku. Salah siapa, dia mempunyai rumah dan seorang istri yang harus diperhatikan, apa istimewanya apartemen ini?
“Kamu memang mempunyai hak sebagai istri, tetapi jangan pernah menyalahgunakan hak mu.”
Aku berbalik dan sedikit mendongak menatap Johnny yang entah kapan sudah berada di belakangku. “Kalau Mas menganggapku sebagai istri, seharusnya Mas tahu kenapa aku bicara seperti ini.”
Brukk
Johnny mendudukkan diriku dengan sedikit kasar di meja pantry, menaruh kedua lengannya di samping tubuhku dengan tatapan mengintimidasi. Rahangnya mengeras dengan gigi saling menggesek hingga menimbulkan bunyi bergemelutuk.
Jika seseorang mendapatkan ciuman pertama mereka akan kaget atau syok, maka tidak akan berlaku denganku. Aku hanya diam ketika Johnny menciumku, menatapnya datar dengan tangan bersidekap dada. Menutup bibir rapat-rapat, tidak akan ku biarkan Johnny menguasaiku sebelum tahu maksud sebenarnya dari pertanyaanku tadi.
“Oci!” Johnny menarik bibir bawahku dengan paksa, memasukkan daging lembut itu ke mulutku, menguasai mulutku.
Aku hanya diam menatap matanya yang terpejam menikmati ciuman sepihak miliknya. Tanganku mendorong dengan pelan bahunya, membuat benang saliva sangat terlihat jelas. Dahinya menempel pada dahiku, menyorot tubuhku dengan pandangan lapar.
“Aku akan membuat dirimu tahu makna sebenarnya seorang istri.”
Tanpa menunggu jawaban dariku, Johnny mengangkatku dan membawanya dalam kamar. Pria blasteran ini jelas di liputi oleh hawa nafsu.
Brakk
Pintu di tutup dengan tendangan kasar, menghempaskan tubuhku di ranjang dengan kasar. Johnny duduk di atas pahaku, melepas kaos miliknya dan kembali menciumku dengan brutal. Tangannya tak tinggal diam, merobek kaosku dengan sekali sentakan dan membuangnya ke lantai, membuat tubuh bagian atasku hanya berbalut bra. Aku memang tidak menggunakan hijab, karena hanya ada kami berdua.
Bibirnya tidak berhenti membuat tanda disana-sini, di bantu dengan tangannya yang meremas segala apa yang dia bisa diraih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stimulus
Literatura FemininaAku tidak tahu kenapa menerima pinangan dari seorang pria yang menolongku saat kecelakaan beberapa hari yang lalu. Ini terlalu cepat bagiku karena hanya membutuhkan waktu seminggu untuk pendekatan. Aku memiliki perasaan kepadanya, atau hanya merasa...