26

1.3K 130 6
                                    

"tak ada yang bisa menyakitimu tanpa ijin dari ku!"

"duduk!" pinta haruto setelah mereka sampai di kelas.

"gue ke loker bentar ya cantik, tunggu disini sebentar aja"

junkyu dengan cepat menurut, ia duduk di bangku yang haruto tunjuk lalu menunduk, malu ini sungguh terlalu besar sekarang. saat ini pakaian nya basah, kotor, dan sangat Bau. sudah jauh dari kata 'cantik'

cukup lama menunduk, ia melihat sepasang sepatu di hadapan nya. saat mendongak, senyuman hangat itu sungguh membuat hati junkyu pun ikut menghangat seketika.

haruto meletakkan handuk yang ia ambil dari loker nya ke kepala junkyu, ia membantu junkyu untuk mengeringkan rambut nya, lalu beralih ke bagian muka dan tangan nya yang basah. haruto tampak sangat marah saat ini, itu sangat terlihat jelas di mata junkyu.

haruto berdeham lalu berdiri, ia segera menuju tempat duduknya dan mengambil Hoodie berwarna cokelat yang oversize kemudian berjalan kembali ke tempat junkyu.

"angkat tangan Lo"

junkyu melirik ke arah haruto, melihat apa yang sedang haruto lakukan saat ini. dengan sedikit keberanian, namun junkyu tetap saja menurut dan memasukkan kedua tangannya ke lengan Hoodie milik haruto.

haruto mengamati penampilan junkyu yang kini malah terlihat sangat menggemaskan dengan Hoodie miliknya yang kebesaran.

secara spontan, tangan haruto berlabuh di pucuk kepala junkyu lalu menggerakkan nya pelan. "kok Lo lucu banget sih? gue jadi gemes"

blush

pipi junkyu seketika memerah, seakan menyamakan warna dengan bekas tamparan yujin.

haruto sangat ingin tertawa, tapi ia teringat dengan kejadian tadi saat yujin dengan berani menampar ah fck! umpat haruto dalam hati.

dengan pelan, telapak tangan haruto mendarat di pipi kiri junkyu yang terlihat lumayan cukup merah.

"ini, masih sakit hm?"

junkyu terdiam, tak bergeming sama sekali. karena ini terlalu dekat dengan haruto membuat dirinya seketika membeku.

lama mereka hanya saling memandang satu sama lain, dan akhirnya terputus karena haruto dengan cepat memeluk junkyu, membuat pupil mata junkyu membesar.

"maaf, maafin gue Kyu, ini semua salah gue. gara-gara gue Lo jadi kayak gini"

junkyu membalas pelukan haruto. "a-ku gapapa haru"

haruto semakin mempererat pelukannya, hingga sedikit membuat junkyu kesulitan bernafas.

"haru, lepasin.. aku bau, ntar haru jadi ikutan bau gara-gara aku"

bukannya melepas, haruto malah mengusap rambut junkyu. "mau kayak gini aja"

"lepasin haru, ini di kelas loh kalau ada yang liat gimana?"

"ga bakal ada, karna mereka lagi di lab"

"kenapa gamau lepasin?"

My Ice Boy [HARUKYU] GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang