GE-02

8.4K 1K 29
                                    

Hai, kalian nungguin ya? Hehe maaf ya soalnya aku lihat votenya gak mendukung, kalau mau inj rajin di up ya tolong votenya ya❤.

Happy Reading❤
.
.

AGAS mendorong kursi roda Erga menuju kelas Yara yang tak lain ada disebelah kelas mereka.

10 IPA 1 sementara Agas Erga 10 IPA 2.

"Gue nanti tunggu di luar aja." celetus Erga dengan mata yang sibuk tertuju pada ponselnya. Alasan Erga tidak mau masuk, karena dia gamau ketemu Lona.

Agas mengangguk, si marshmellow mudah mleyot itu tak sabar ingin bertemu dengan Yara.

Dia hanya heran, Yara diam saja daritadi pagi, tidak tau kenapa, katanya hari ini ada yang mau dikatakannya pada Agas.

"Lo tunggu sini." ujar Agas pelan sembari membiarkan Erga disebelah pintu kelas Ipa 1.

Agas berjalan masuk ke dalam kelas, dan Erga hanya memandangi siapa saja yang lewat. Tak ada yang berani menyapanya sama sekali.

Helaan napas lesu terdengar, masalahnya terlalu banyak, masalah sama mantannya, masalah di rumah..

Ah pusing dia.

Tap.

Erga mendongak, raut wajahnya mengeras. "Gausah sentuh-sentuh gue!." sentaknya tak suka seraya menepis tangan Lona.

Lona terkekeh pelan, dia berjongkok di depan Agas dan memandangnya lekat, senyum manis terpatri disana.

"Ngapain kamu disini?." tanya nya lembut, tatapan matanya menunjukan ketertarikan yang sangat besar pada Erga.

Erga melengos malas. "Bukan urursan lo." ketusnya.

Lona hanya terkekeh pelan, manis banget Erga, Lona kan jadinya tambah cinta.

Sayangnya nih cowok gak ada tanda-tanda mulai suka sama Lona, entah kapan juga Lona gatau huhu.

"Udah makan siang?." tanya Lona lagi dengan tutur kata yang lembut.

Rambut yang diikat ponytail itu menambah kesan cantik pada Lona, sayang Erga tak mau mengakuinya.

"Belum! Udah sana lo, urus urusan lo sendiri!." kesal Erga seraya mendorong tubuh Lona sampai terduduk dilantai.

Lona meringis pelan, tapi kemudian dia berdiri. "Yaudah, aku mau makan ke kantin. Kamu disini aja." pamit Lona menyempatkan mengelus rambut Erga.

Lalu pergi dari sana.

Erga diam, menatap Lona dengan tatapan datarnya. Dia gak suka sama tuh cewek dan gak akan pernah suka.

"Agas lama banget njir." gerutunya sebal, capek dia nunggu 10 menit disini.

Buang-buang waktu.

"B-balik ke kelas yuk.." Erga mendongak, Agas sudah keluar dengan mata yang merah dan pipi yang basah.

Erga mendesah pelan. "Lo kenapa?." tanya nya malas.

Agas menunduk, menggigit bibirnya agar tak mengeluarkan isakannya, sedih hatinya, sangat sedih.

"Gue diputusin Yara.." bisiknya pilu, bahunya bergetar disertai air mata yang kembali turun.

"Bagus-"

"Jahat!."

Decak sebal Erga berikan. "Sadar diri apa kesalahan lo, lo terlalu pasif. Yara pasti bosen pacaran sama orang kayak lo." sinsinya menyakiti hati Agas.

Dia tau dia pasif, tapi Agas tak mengira Yara akan memutuskannya.

"Sakit hati gue..hiks.."

"Periksa ke Dokter."

"Erga gue serius!!."

"Bodo amat."

Agas ingin sekali menggeplak kepala Erga saking kesalnya, tapi sayangnya cuma Erga yang mau jadi temannya.

"Gue doain, pas lo jadian sama Lona, lo bakal di putusinnya terus dicampakannya!." rutuk Agas pelan.

Dia agak dendam sama Erga karena ucapannya tadi.

Bukannya dihibur malah diginiin Agas, gak guna jadi teman emang si Erga.

Taunya nge julid aja.

"Woi cabe! Mau sekolah apa mau jual diri lo!." kan, baru juga di bilang.

Erga tadi baru julid in anak IPS kelas 11, berani kali dia bor. Sinis, Erga menatap sinis siswi yang dijulid in tadi.

Untungnya tuh cewek gamau balas.






















Bersambung❤.

Terima kasih atas vote dan komennya❤💕

Grumpy Erga [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang