GE-05

10K 1.1K 43
                                    

Hai kalian, vote dan komen sangat diperlukan untuk kelanjutan cerita ini❤

Happy Reading❤
.
.

ERGA terdiam di kelas sendirian, Agas tak datang karena dia masuk ke rumah sakit.

Nge drop dan harus dirawat disana, Yara tentu saja ikut ke rumah sakit karena Agas nge drop gara-gara dia.

Dan Lona, eum...Erga gatau kenapa tapi gadis itu menjauhinya.

Sebenarnya bagus, tapi Erga merasa kesepian jika seperti ini. Tak ada lagi yang menyapanya dan berbicara padanya.

"Membosankan.." gumamnya lesu, dia menidurkan kepalanya di meja dengan wajah mengarah ke jendela.

Jendela yang tertuju pada lapangan sekolah, disana terlihat Lona sedang bermain basket dengan teman-temannya.

Erga hanya mampu memandanginya dari jauh.

Betapa indah senyum diwajah Lona, betapa cantiknya gadis itu jika rambutnya diikat kuda.

"Lona cantik banget..." gumamnya pelan, senyum tipis terulas begitu saja di wajah manisnya.

Memandangi Lona sudah seperti kegiatan biasa bagi Erga. Tak sengaja tatapan Erga dan Lona beradu, Erga bersiap melengos jika Lona menyapanya.

Tapi..malah Lona yang melengos dan kembali bermain bersama temannya.

Erga membeku, dia menegakan tubuhnya seketika, memandangi Lona yang sama sekali tak perduli padanya.

Biasanya Lona akan berteriak girang saat Erga memandangnya, tapi kini dia cuek saja.

Senyum kaku terlihat diwajah Erga, dia menunduk memandangi kakinya.

"Ha..hahaha, bagus dia menjauhiku bagus..apa yang diharapakan dari orang sepertiku.." racaunya dengan tawa disela-sela.

Walau bagaimanapun, air mata sudah bersiap dipelupuk untuk turun.

Tapi Erga menyekanya sebelum jatuh dan mengatur napasnya. "Bagus, Lona sudah sadar kalau cowok cacat gak bakal membuatnya senang." bisik Erga.

Tangannya gemetar, tapi dia menguatkan diri bahwa apa yang Lona lakukan sudah benar.

Sementara Lona sendiri tau kalau Erga mulai terkena serangan panik, 4 bulan jadi bucin yang tak dianggap membuat Lona mencari tau semua tentang Erga.

Tentang Anxiety yang dia miliki, serangan panik yang suka datang tiba-tiba.

Semua Lona tau, tapi dia sudah tak mau tau lagi.

"Lona! Anak SMA Rajawali ngajak tawuran habis pulang sekolah." Lona melirik kakak kelas yang baru saja menghampirinya.

Lona melempar bola basket ke arah temannya. "Gabung atau cewek doang?." tanya Lona.

Kakel itu mengibas pelan. "Santai, cewek semua dan pake senjata."

"Nekat bener pake senjata."

"Ntahlah, mereka sok keras. Jadi ladeni aja kalau minta pake senjata."

Lona mengangguk, di tasnya ada berbagai senjata yang cocok untuk dipakai tawuran. "Sip, nanti gue ikut." ujar Lona.

Grumpy Erga [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang