GE-11

8.2K 901 49
                                    

Haloo, masih ada yang belom vote😾.

Ayo vote😾.

Happy Baca😾
.
.

RASANYA Erga males sekolah hari ini, tapi kan dia mau kasih hadiah buat Lona sebagai permintaan maaf semalam.

Dan hari ini ada pelajaran Olahraga, tapi kan Erga juga gak ikut praktek, ingat kalau dia itu lumpuh kan.

Dia tak mengganti pakaian dengan kaus olahraga, setelah melihat pemanasan singkat, mereka berbaris di lapangan.

"Lo kenapa? Kok kusut amat tuh mukak." celetuk Erga yang duduk dikursi rodanya.

Agas mendesah malas, Erga sudah tau alasan dia begini tapi masih saja bertanya kenapa.

"Gue males, ntar disuruh main bola volli, materi hari ini kan itu." jawabnya pelan.

Bibir tipis Erga membulat. "Oooh, tapi kan kelas cewek lo juga praktek hari ini. Harusnya lo seneng dong karena bisa liat-liatan." cetusnya mengejek.

Walau dia juga senang karena Lona praktek dihari yang sama dengannya, tapi Erga harus jaga image. Gaboleh kelihatan antusias.

"Cewek gue?"

"Iya, Buna lo itu."

"Mana!?"

Bahu lemas Agas menegak, dia langsung mencari dimana Buna kesayangannya berada. Tatapannya berpendar ke lapangan bagian kanan.

Dan ketemu, dia melihat Yara sedang pemanasan dengan teman barisannya, senyum lebar langsung terbentuk diwajah Agas.

Dia hendak berjalan kearah Yara, namun Erga langsung menahan bajunya agar tak pergi.

"Eits, lo gak boleh kemana-mana. Nanti dimarahi Pak Santoso." ketusnya kesal.

Agas memberengut mendengar peringatan Erga, dengan malas dia duduk kembali. Tatapannya terus tertuju pada Yara yang terlihat sangat cantik saat ini.

Rambutnya diikat kuda, cantik banget.

Sementara Yara tau kalau Agas terus memandang kearahnya, tapi dia abaikan saja dulu. Nanti juga mereka bakalan barengan.

"Cowok lo, matanya gak kedip tuh." celetuk Lona saat melihat Agas tak berkedip sama sekali karena memandang Yara.

Yara mengangguk pelan. "Tau kok, biarin aja." sahutnya.

Lona mengangguk, sesaat dia beradu pandang dengan Erga, saat Erga ingin tersenyum padanya, Lona langsung mangalihkan tatapannya dari Erga.

Membuat cowok manis itu terkaku seketika, kenapa Lona mengabaikannya!?.

Bahkan biasanya Lona selalu semangat saat melihatnya.

Jantungnya berdegup cepat. "Apa aku melakukan kesalahan?." cicitnya mulai overthinking, jari-jarinya mulai memilin seragam putihnya guna menghalau perasaan gelisahnya.

"Apa aku buat salah?."

"Kenapa Lona mengabaikanku?."

Grumpy Erga [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang