GE-16

5.7K 732 45
                                    

VOTE! VOTE! VOTE! VOTE!

Makin rajin kalian vote atau komen maka lebih rajin lagi Ryn update cerita😾.

Happy Baca😾
.
.

LONA menyeringai melihat lawan tawurannya kali ini, jika biasanya tawuran dilakukan siang hari, maka teman sekawan Lona melakukannya di malam hari.

Sebenarnya bukan tawuran, tapi ada masalah pribadi antara Lona dengan ketua lawan mereka kali ini.

"Jadi, ini pacar Erga?." Lona bersidekap dada, ditangannya sudah ada sebuah pemukul baseball besi.

Dagu yang terangkat menandakan keangkuhan yang memang melekat pada diri Lona. "Jadi, ini stalker yang ngintai pacar gue?." balas Lona remeh.

Cewek yang tingginya sama seperti Lona menggeram rendah, harga dirinya dipertaruhkan saat ini.

Memang benar dia adalah stalker Erga, sudah 1 tahun lebih dia mengintai keseharian Erga dan 1 alasan lain.

Lona mengangkat pemukul baseball itu dan menunjuk wajah cantik si cewek yang dia tau namanya adalah Venia.

"Lo itu, bajingan yang jadi alasan Erga cacat!." desisnya dingin dan menyeramkan.

Tak ada lagi senyum, apalagi setelah tau kenyataannya. Era cacat karena Venia pernah menabraknya 2 tahun silam.

Saat Erga pulang dari les malamnya, dan Venia saat itu sedang mabuk dalam mengendarai mobilnya.

"Lo nabrak pacar gue, lo lindas kakinya sampe dia cacat dan lo tinggalin gitu aja, brengsek!." wajah Lona sudah memerah menahan emosi.

Dia mengenakan jaket hitam dalaman kemeja hitam, celana panjang hitam, rambut hitamnya diikat kuda dan berkibar terkena angin malam.

Venia tersenyum remeh. "Ya, itu gue." sahutnya angkuh.

Lona sudah tak tahan, dia benar-benar ingin menghabisi gadis ini, dia sangat membenci gadis yang sudah menjadi penyebab cacatnya Erga.

"Lo, bakalan habis ditangan gue Venia." bisiknya dingin, tatapan matanya sangat asing.

Teman sekawan Lona juga bisa melihat perbedaan sifat Lona saat ini, dia benar-benar emosi serta penuh dendam.

"Lona bisa menggila." bisik Clara.

Gledis yang berdiri disebelahnya tersenyum miring. "Ya, dan inilah saatnya." bisiknya semangat.

"Setau gue, lo itu cuma cewek gatau malu yang terus ngejer Erga? Uuu gatau malu bener ah." Venia terus memicu emosi Lona agar semakin besar.

Lona mengepalkan tangan kirinya, sementara cengkraman pada pemukul itu menguat.

"MAJUUU!!." teriak Lona kuat dan mulai menyerang.

Teriakan dan seruan dari teman sekawannya terdengar, mereka mulai saling memukul dan menendang, sangat menyenangkan.

Buagh!

Lona menendang tubuh lawannya dan matanya menyalang mencari keberadaan Venia, setelah dapat dia mengejarnya dan mulai memukul membabi buta.

Grumpy Erga [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang