Halo kalian, kayaknya lebih baik aku pake sistem vote aja ya.
150 vote 50 komen no spam, btw untuk cerita manusia jadi hewan itu agak beda ya. Pokoknya, seru!.
Happy Reading❤
.
.LONA mengoper bolanya pada Yara dan berlari menuju ring lawan, siang ini mereka melakukan pertandingan dengan Kakak kelas.
Pertandingan biasa sih, tapi yang nonton lumayan banyak.
Terlebih tanpa disangka, Erga menonton dari balik dinding tempat para murid duduk.
Agas juga nonton sih, nontonin mantan.
"Lona cantik.." gumamnya tanpa sadar, dipangkuannya ada sebotol minuman tapi Erga ragu ingin memberikannya pada Lona.
Bisa-bisa tuh cewek ke geeran terus gamau jauhin Erga.
"Habis ini, kita balik ya." cetus Agas, dia kangen Buna Yara nya, tapi mereka mantam sekarang.
Agas gak punya hak lagi huhu.
Erga diam, senyum tipisnya terulas melihat betapa menawannya Lona saat ini.
Sejujurnya Erga beruntung disukai cewek seperti Lona, tapi Erga tak mau mengakuinya.
"Seandainya gue gak lumpuh, gue rasa jadian sama lo gak masalah.." bisiknya lirih, yah..seandainya hanyalah seandainya.
Pertandingan akhirnya selesai dengan pemenang kelas Lona, Erga senang, dia bertepuk tangan pelan.
Tatapannya terus tertuju pada Lona, ketika melihat gadis itu berjalan menuju kursi penonton, Erga tersentak.
"Gas, balik Gas cepet!." serunya panik, Agas sendiri sudah membeku di tempat.
Yara berjalan kearahnya dengan Lona di belakangnya. Apa yang harus Agas katakan pada mantan?.
"Ey? Si manisku kemari, itu buat aku beb?." seloroh Lona semangat, dia mendorong tubuh Yara dan mendekati Erga.
Yara menggeleng pelan, dia berfokus pada Agas yang nampak pucat dan semakin mleyot. "Ngapain lo?." tanya Yara tenang.
Agas tersentak, tubuhnya gemetar pelan mendengar panggilan itu, tak selembut dulu..hiks..
Agas menunduk, dia memainkan ujung hodie pinknya. "Kami cuma..nontonin Buna main.." lirihnya takut.
Yara menggeleng. "Gue bukan Buna lo, sini ikut gue." Yara menarik Agas menjauh.
Membiarkan Erga dengan Lona disana, canggung Erga rasakan tapi dia langsung menjutekan wajahnya.
"Apasih? Gue cuma lewat, sana gue mau balik." sinis Erga sembari mendorong pelan kursi rodanya.
Lona terkekeh, dia dengan sigap berdiri di belakang kursi roda Erga dan mendorongnya. "Lo ngapain sih!?." Erga risih.
Sebenarnya risih pada jantungnya yang tak bisa diam karena kedetakannya dengan Lona.
"Biar aku anter ih."
"Gak perlu!."
"Tapi Erga-"
"GUE GAK PERLU DIKASIHANIN! TERLEBIH DARI CEWEK GATEL KAYAK LO! SANA LO!." jeritnya emosi sembari menghentak tangan Lona dari pegangan kursi rodanya.
Lona terdiam, hatinya berdenyut nyeri mendapat penolakan seperti itu, padahal dia tak bermaksud mengasihani.
Dia hanya melihat Erga bergerak menjauh. "Gue gak sanggup..apa gue nyerah aja ya?." gumam Lona pasrah.
Nampaknya, dia tak bisa terus merendahkan harga dirinya dengan mengejar Erga.
"Nyerah ajalah, lagian gue masih kelas 10. Masih banyak cowok yang belum gue temui." putusnya malas, dia berbalik dan pergi.
Nampaknya, mendapatkan Erga mustahil dalam hidupnya, biarlah Lona menyerah.
Gimana mau terus ngejer kalau Erga saja mendorongnya terlalu kuat.
Siapapun pasti jenuh jika seperti itu, termasuk Lona sendiri.
...
Jam pulang sekolah berdering, Lona menanti di depan kelas Erga guna menantinya keluar.
"Erga, ikut aku yuk." panggilnya begitu Erga keluar dari kelas.
Erga terkaget, dia menatap Lona sengit lalu mengangguk. Mendorong kursinya sendiri menju taman belakang.
Entah apa yang mau cewek ini katakan.
Lona kembali mencoba peruntungannya, jika kali ini Erga kembali menolaknya, maka Lona akan menyerah.
Mereka berada di halaman belakang sekolah, tak ada siapapun kecuali mereka berdua.
Erga duduk dengan tatapan malas di kursi rodanya, untuk apa lagi cewek gatau malu ini deketin dia.
"Mau lo apa sih? Gue tuh gak mau berurusan sama cewek berandal kayak lo!." sarkas Erga seperti biasanya.
Erga yang memang dikenal sebagai cowok galak bermulut tajam itu tak disukai banyak orang, musuhnya ada dimana-mana tapi hebatnya Erga selalu berhasil mengalahkan mereka.
"Aku mau bilang, kamu masih belum suka sama aku Ga? Udah 4 bulan aku deketin kamu..masih gak ada perubahan?." tanya Lona lirih.
Erga mendengus kasar.
"Gak, gue gabakal sudi jadian sama lo. Mending lo pergi jauh-jauh dari gue. Cewek gatel!." Erga langsung pergi begitu mengatakan hal seburuk itu.
Lona terdiam di tempat, air mata hampir jatuh jika saja Lona tak menahannya.
"Oke, aku bakal jauhin kamu."
Dan sejak saat hari ini, Lona memantapkan diri agar menjauhi Erga.
Dia tak mau membuang harga dirinya demi cowok bernama Erga itu.
Bersambung❤
Aku gak suka cerita terlalu berbelit, jadi kan habis ini giliran Erga yang ngejer Lona.
Nah begitulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grumpy Erga [Tamat]
Fiksi RemajaLona Bravesia, gadis berandal yang suka balap liar, tawuran dan keluar masuk club malam hanya untuk bersenang-senang. Sahabat Yara yang selalu mengeluh betapa membosankan hidupnya. Bertemu Erga Jayaraksa, seorang cowok galak yang duduk di kursi roda...