GE-10

9.1K 918 76
                                    

Hai, masih ada juga yang gamau vote😾.

Vote ya, btw mau buat cerita Doni Gita ah nanti😾.

Happy Reading❤
.
.

BERBULAN setelah kejadian Erga yang masuk ke rumah sakit, kini mereka sudah menjalin kasih dan masuk ke kelas 11.

Walau sikap Erga tetaplah pemarah dan galak seperti biasa, setidaknya tidak pada Lona.

Mereka berpacaran, dan sedikit harmonis jika saja Erga tak suka marah-marah.

"Agas, jangan tidur lo." tegur Erga pada Agas yang hampir tertidur dimejanya. Sejak naik kelas 11, Agas jadi makin sering tidur.

Erga harus selalu membangunkannya jika cowok ini tidur sampai jam pulang sekolah.

"Berisik." gumaman yang Agas berikan disaat dia juga lagi gak sadar.

Erga mencibir tanpa suara, dia juga sedang chattingan sama Lona, kelas mereka lagi jam kosong jadi tak masalah untuk main hp.

Lona cantik😾
Online.

Nanti malam aku jemput.

Mau kemana?✔️✔️

Kencan tapi, kan udah aku bilang dari pagi.

Oiya, lupa aku✔️✔️

Ingat ya.

Dandan yang manis.

Paan sih, kamu pikir aku cowok apaan😾✔️✔️

Kamu manisku(σ≧▽≦)σ

Aku ganteng😾✔️✔️

Kamu maniiiiss≧ω≦

Terserah👀✔️✔️

Btw besok aku tanding sekalian latihan, jangan lupa nonton ya(◐∇◐*).

Masih besok, iya nanti aku nonton✔️✔️

Erga tertawa pelan melihat isi percakapan mereka, sangat membuat hati berdebar. Erga sangat menyayangi Lona dari segi apapun.

Dia tak akan melepaskan Lona sampai kapanpun, tidak. Lona hanyalah miliknya sampai kapanpun fakta itu tak akan berubah.

"Cantik banget pacar aku.." bisik Erga penuh kekaguman.

Dia memang selalu mengagumi Lona, sampai kapanpun itu.

Cting!

Erga melihat pesan masuk dari nomor lain, raut wajahnya berubah seketika, sumringah dan sedikit tak percaya.

"Selamat siang semua." Erga langsung menyimpan ponselnya dan juga membangunkan Agas.

Guru sudah masuk ke dalam kelas mereka, Erga tak mau main hp selagi ada guru. Dia trauma, hpnya pernah disita dan dia tak bisa chattingan dengan Lona selama 3 hari.

Itu mengerikan bagi bucin seperti dia.

....

Lona bersiap di depan kaca kamarnya, malam ini dia akan pergi kencan dengan Erga.

Sekalian merayakan Aniversary mereka yang ke 10 bulan, duh Lona jadi deg-deg an. "Kira-kira, Erga udah siap belum ya." gumamnya tak sabar.

Cting!

Lona meraih ponselnya saat benda itu berbunyi, ada pesan masuk dari whattsap Erga. Dengan cepat Lona membukanya, dia tak sabar.

Tapi, pesan yang Erga berikan membuat raut wajah Lona mendatar, senyum yang awalnya sangat indah itu jadi tak indah lagi.

Tangan yang memegang ponsel mengerat, hampir meremukkan benda persegi itu. "Sialan.." desisnya marah.

Hatinya sakit, Erga membatalkan janji mereka hari ini.

Lona tak percaya dengan alasan Erga, dengan cepat Lona meraih jaket hitamnya dan kunci motornya.

Dia keluar dari kamar, semenjak Lona terluka, dia jadi tinggal di rumah keluarganya lagi. Begitu Lona keluar, dia berpapasan dengan Gema.

Papanya. "Kamu mau kemana Lona?." tanya Gema sedikit kikuk.

Lona melengos tanpa menjawab lalu berjalan cepat, meninggalkan Gema yang terdiam disana, oke, kecewa dan sakit hati yang kesekian kalinya.

Tak tau kah Gema, kalau Lona ini lagi emosi hampir gila memikirkan kemana Erga pergi saat ini.

Sinyal merah yang terpasang di alat pelacak Erga terlihat menjauhi rumah, sudah pasti Erga tak ada di rumah.

Karena alat itu dipasang di kursi roda Erga, cowok itu pasti pergi.

Butuh 20 menit mencari keberadaan Erga, dan Lona sampai di Mall kota saat ini. Erga ada disana, dengan seorang gadis yang mendorong kursi rodanya.

Gadis yang pernah Lona lihat, datang ke sekolah mereka saat Lona masih belum jadian sama Erga.

"Jadi...lo lebih milih jalan sama cewek itu ketimbang sama gue.." geram Lona yang hampir memecahkan ponsel ditangannya.

Lona tak mau menangis, dia capek menangisi cowok seperti Erga.

Dengan cepat Lona pergi dari sana, dia tak mau bertemu Erga atau bisa saja dia hilang kendali lalu menghantam cewek gatel itu.

"Bodo amat!." Lona malas mengurusi si tukang selingkuh dan selingkuhannya.

Setelah Lona pergi, Erga masuk ke toko perhiasan dengan Ana disebelahnya.

Dia menerima kalung berbandul bulan yang ada ukiran nama dibelakangnya.

"Ana, bagus gak untuk Lona? Aku minta sama mereka buat ngukir ini, ada namaku dibalik bandulnya." tanya sekaligus ujar Erga sembari menunjukan kalung emas putih itu.

Ini akan menjadi hadiah Anivv yang indah untuk Lona.

"Bagus kok, kita bisa pulang sekarang? Aku mau ketemu Tunangan aku lagi." ucap Ana segan.

Erga mengangguk pelan, untung saja ada Ana yang bisa dia ajak kesini, semoga Lona suka hadiah yang Erga berikan ini.

Pasti Lona marah karena Erga membatalkan janji mereka, tapi Erga akan langsung memberikan benda ini agar Lona tak jadi marah.

"Pasti bakalan bagus banget." Lona selalu indah jika memakai benda apapun.

Apalagi kalau ehem, not wear anything. Duh, Erga kok jadi mesum gini ya..





















Bersambung😾

Ayo-ayo vote dan komennya mana niiiih.

Grumpy Erga [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang