Renjun telah selesai menangis dan menyadari kalau baju pasien jaemin benar-benar sangat basah karena airmatanya. Dan diapun menunduk malu."Maaf jaemin." Cicitnya yang masih dapat didengar oleh jaemin dan dia hanya tersenyum mendengar perkataan maaf yang ntah sudah berap kali diucapkan oleh pemuda mungil itu.
"Sudah jangan minta maaf terus. Aku sudah baik-baik saja. Lagian ini hanya kecelakaan kecil saja. Dan tanganku pasti akan segera baik-baik saja. Walaupun akan sangat sulit melakukan aktivitas." Ucap jaemin.
"Aku akan membantumu. Tenang saja." Ucap renjun menatap jaemin.
"Anaso. Makasih." Ucap jaemin tersenyum dan renjun hanya mengangguk lalu mereka berdua mendengarkan pintu ruangan terbuka dan ternyata haechan masuk kedalam ruang rawat itu. Renjun langsung merubah ekspresi nya menjadi datar seketika dan akan memberi jarak agar haechan bisa memeriksa jaemin dengan sangat leluasa.
"Injunie? Kemari." Ucap jaemin melihat renjun. Dan renjunpun menurut lalu berjalan kesebelah kiri bangsal jaemin. Dan jaemin langsung menggenggam tangan renjun erat. Itu semua tidak lepas dari tatapan haechan yang benar-benar merasa sangat sakit pada hatinya.
"Apa mungkin aku benar-benar masih mencintai jaemin?"batin haechan.
"Kau akan memeriksa ku bukan haechan? Kenapa diam saja?" Ucap jaemin bingung.
"I...iya." Ucap haechan lalu memeriksa jaemin, tapi jaemin hanya fokus menatap renjun tanpa memperdulikan haechan sama sekali.
"Kenapa kau bisa kecelakaan begini jaemin?" Ucap haechan.
"Aku hanya tidak terlalu memperhatikan jalan saja. Oh iya, berapa lama aku akan memakai gips pada tanganku ini?" Ucap jaemin tanpa melihat kearah haechan karena dia asyik melihat wajah renjun. Bahkan renjun sangat bingung, dia bertanya pada haechan tapi malah melihat renjun sedari tadi.
"Kau akan memakai gips pada tanganmu selama 2 Minggu, dan akan berada di rumah sakit selama satu minggu, jadi tolong jangan banyak mempergunakan tangan kananmu setelah ini." Ucap haechan tapi jaemin merasa tidak perduli karena dia hanya perduli dengan menatap wajah cantik renjun.
"Apa memang sesakit ini dulu jaemin melihat aku dan jeno bersama? Bahkan terkesan mengacuhkannya. Kalau aku egois bukankah itu berarti aku akan membuat jaemin terluka lagi? Bahkan saat jaemin melihat renjun, sahabatku. Dia melihatnya dengan penuh cinta." Batin haechan.
"Haechan? Kau disini ternyata?" Ucap taeyong yang ternyata baru saja kembali dengan membawa keperluan jaemin bersama dengan winwin yang membawa keperluan renjun.
"Iya mommy tae. Itu apa?" Ucap haechan bingung melihat tas yang dipegang oleh kedua ibu itu.
"Ini kebutuhan untuk jaemin selama seminggu disini dan renjun. Karena renjun yang akan menjaga jaemin disini selama seminggu." Ucap taeyong tersenyum lalu meletakkan tas itu di sofa begitu pula dengan winwin.
"Jadi renjun tidak akan ke perusahaan juga Mama?" Ucap renjun melihat winwin.
"Kata otusan. Kamu akan libur selama satu minggu untuk menjaga jaemin. Jadi tidak perlu mengkhawatirkan perusahaan injunie" Ucap winwin tersenyum.
"Baik Mama." Ucap renjun mengerti dan jaeminpun terkejut melihat hal itu, bahkan jaemin memberikan kode pada Taeyong untuk meninggalkan mereka berdua.
"Haechan. Ayo makan malam bersama kami. Nanti mommy tae akan bawakan makan malam untuk kalian berdua." Ucap taeyong.
"Iya mom." Ucap jaemin tersenyum.
"Ayo haechan." Ucap taeyong.
"Baik mommy tae." Ucap haechan lalu ikut dengan Taeyong dan winwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy {jaemren/nohyuck}END✔
FanfictionS1: Start: 02 Juni 2021 End: 21 September 2021 S2: Start: 16 Januari 2022 End:~ bxb homopobic jaemren area! nohyuck area! hanya fiksi belaka gak suka lewatkan saja😎