S2:18

1.1K 96 3
                                    



Taro melihat sungchan yang berada di ayunan halaman depan mansion keluarga Nakamoto itu, lalu taropun mendekat dan duduk disebelah sungchan.

"Ada apa sungchan?"

"Tidak."

"Apa kau takut terjadi sesuatu?" Ucap taro.

"Tidak, aku hanya memikirkan pekerjaan saja." Bohong sungchan.

"Jangan banyak bekerja sungchan. Aku takut kau nantinya sakit."

"Hmm."

























At. Supermarket.

Jaemin, renjun dan ayden yang berada di gendongan jaemin sampai di supermarket merekapun langsung membeli beberapa cemilan untuk semuanya juga eskrim dalam jumlah banyak. Renjunpun berjalan kearah susu hamil, lalu diapun mengambil susu hamil itu tapi saat berbalik diapun tertabrak sedikit Untung saja tidak mengenai perutnya.

"Maafkan saya." Ucap wanita yang tak sengaja menabrak renjun lalu mengambilkan susu hamil yang terjatuh dan memberikannya pada renjun. Bahkan jaemin dan Ayden langsung mendekat pada renjun.

"Sayang kau baik-baik sajakan?" Ucap jaemin cemas.

"Iya na." Ucap renjun yang masih kaget dengan wanita yang menabraknya. Wanita itu adalah nakamura hina. Wanita yang mengejar-ngejar jaemin, suaminya.

"Lain kali hati-hati." Datar jaemin walaupun dia kaget melihat wanita menyebalkan itu, dia tetap berwajah datar dan memeluk pinggang ramping renjun.

"Maafkan saya tuan Jung, nyonya Jung." Ucap hina.

"Apa kau sendirian hina? Atau kau bersama suamimu?" Ucap renjun.

"Saya sendiri nyonya Jung. Saya belum menikah." Ucap hina tersenyum. Membuat renjun jadi menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia takut, wanita itu akan mengejar jaemin lagi.

"Lain kali hati-hati nona nakamura. Ayo sayang, kau benar-benar tidak kenapa-kenapa bukan? Kandunganmu bagaimana?" Ucap jaemin cemas.

"Baik Na. Kau tenang saja." Ucap renjun tersenyum sedangkan Ayden hanya menatap bingung orangtuanya dan hina.

"Kami permisi." Ucap jaemin lalu membawa renjun pergi begitu pula dengan troli yang mereka gunakan. Hina hanya menatap dengan tatapan yang sulit diartikan pada kedua orang itu.

"Aku tidak perduli Nakamoto Renjun. Aku akan tetap merebut jaemin darimu. Kau siapkan saja air matamu. Aku tidak perduli biarpun jaemin telah memiliki anak darimu. Karena jaemin adalah milikku sejak awal." Monolog hina.














Selama di perjalanan renjun hanya diam saja sedangkan Ayden asyik melihat keluar jendela dari bangku belakang. Jaemin sangat tau kalau renjun pasti memikirkan soal hina. Dia akan membicarakannya nanti bersama dengan renjun, dia tidak mau renjun berpikiran yang tidak-tidak tentangnya. Ataupun memiliki banyak pikiran, dia tidak mau calon anaknya dan renjun kenapa-napa juga renjun kenapa-napa.

Sesampainya di mansion Nakamoto, renjun keluar dengan Ayden pada gendongannya dan meninggalkan jaemin.

"Injun sudah pulang sayang."

"Mama, aku tutup Ayden ya ma. Yden sama nai nai ya " Ucap renjun pada anaknya itu.

"Hmm." Angguk ayden lalu renjunpun menyerahkan Ayden pada winwin lalu pergi menuju kamarnya membuat semuanya bingung.

"Kenapa dengana adikku itu?" Bingung Lucas.

"Apa renjun dan jaemin bertengkar?" Ucap Samuel.

"Aneh sekali. Mereka sangat jarang bertengkar. Kurasa tidak." Ucap jeno.

Lalu merekapun melihat jaemin yang masuk dengan kantong belanjaannya.

"Kemarikan." Ucap Lucas dan jaemin memberikannya.

"Kau bertengkar dengan renjun jaem?" Ucap Samuel.

"Tidak oniichan. Sepertinya dia hanya badmood, aku ke kamar dulu." Ucap jaemin dan semuanya hanya mengangguk sedangkan Ayden hanya menatap bingung

"Wah, renjun ge sangat mengerikan saat hamil." Ucap haruto.

"Biarpun begitu dia gegemu." Ucap dejun menatap tajam adik sepupunya itu.

"Iya aku tau ge." Ucap haruto.



Di dalam kamar jaemren.

Jaemin melihat renjun yang duduk di atas tempat tidur mereka dengan bibir yang di poutkan lalu diapun mendekat dan berjongkok dihadapan renjun sembari menggenggam kedua tangan istrinya itu.

"Injunie kenapa?"

"Tidak ada." Bohong renjun.

"Jangan membohongi Nana. Coba katakan pada Nana injunie."

"Nana tidak akan berpaling bukan? Bagaimana jika hina mengejar-ngejar Nana seperti dulu lagi?" Ucap renjun dengan berlinangan airmata. Jaemin yang mendengarnya tersenyum lalu diapun berdiri dan memeluk istrinya itu, karena dia tahu kalau renjun pasti akan mengkhawatirkan hal itu.

"Injunie percaya pada Nana. Nana tidak mungkin berpaling dari injunie. Injunie kan sangat mengenal Nana." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun dan mengecupi kepala i istrinya itu.

"Nana janji?" Ucap renjun sembari melonggarkan pelukannya dan jangan lupakan airmata yang membasahi pipi chubby istri mungil Na Jaemin itu.

"Nana janji sayang." Ucap jaemin lalu diapun menghapus airmata di kedua belah pipi chubby istrinya itu.

"Nana tidak akan meninggalkan injunie bukan?" Ucap renjun yang masih sangat takut sekali.

"Tidak akan pernah sayang." Ucap jaemin tersenyum lalu mengecup bibir istrinya itu.

"Jangan tinggalkan aku Nana." Ucap renjun lalu diapun memeluk kembali jaemin. Begitupula jaemin sembari mengecupi kepala istri mungilnya itu.





















∆∆∆














Up nih reader-nim😁
Gimana nih reader-nim suka gak dengan kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘


My Enemy {jaemren/nohyuck}END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang