S2:16

909 100 0
                                    

Tak lama setelah itu, dokterpun datang dan langsung disambut oleh semuanya.

Bahkan Ryeowook langsung menyuruh jaemin membangunkan renjun agar kandungannya bisa di periksa oleh dokter Jang.

"Nyonya Dong, siapa yang harus saya cek mengenai keistimewaan nya?" Ucap dokter Jang.

"Cucu saya. Ah, itu dia. Taro ayo kemari." Ucap Ryeowook dan taro mempercepat langkahnya mendekat pada semuanya begitu pula dengan sungchan yang menghampiri mereka dengan wajah datarnya.

"Taro, ini adalah dokter Jang. Dia akan mengecek keadaanmu." Ucap winwin.

"Ne Mama." Ucap taro menganggukkan kepalanya.

Di kamar jaemren...

Jaemin mendekat secara perlahan pada istrinya yang masih tidur dengan sangat nyenyak sekali. Lalu diapun mengelus kepala istrinya itu.

"Injunie. Sayang."

"Eungh? Nana? Kenapa?" Ucap renjun dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ayo kita turun kebawah, dokter sudah datang. Kandunganmu perlu untuk di periksa sayang." Ucap jaemin.

"Hmm." Angguk renjun lalu diapun duduk dan memberikan penghalang agar Ayden yang masih tertidur nyenyak tidak terjatuh. Lalu merekapun turun kelantai utama mansion keluarga Nakamoto itu.

Di bawah....

"Injunie duduklah dulu." Ucap winwin tapi renjun hanya diam saja karena sedang melihat dokter kepercayaan keluarga Dong itu akan memeriksa taro bahkan membawa alat usg.

"Ayo sayang " Ucap jaemin sembari membawa renjun duduk.

"Nyonya Dong, cucu nyonya adalah pria istimewa, lihat dia memiliki rahim yang sangat sehat dan siap untuk dibuahi." Ucap dokter Jang. Membuat semuanya senang kecuali Sungchan yang benar-benar kaget dan berpikiran kalau kesalahan ada padanya jika begini. Tapi, bagaimana mungkin?

"Syukurlah. Kalau begitu kita cuma tinggal mengecek sungchan bukan?" Ucap Ryeowook.

"Iya nyonya. Tapi, untuk tuan Jung saya harus membawa ke lab dan hasilnya baru bisa di ambil besok sore. Apa tidak masalah nyonya?" Ucap dokter Jang.

"Hmm." Angguk Ryeowook karena setidaknya semua keluarga Nakamoto telah lega karena taro adalah pria istimewa seperti kedua saudaranya. Lalu dokter jangpun mengambil sample sperma milik sungchan yang telah di letakkan di botol karena sungchan memang telah dimintai sebelumnya. Makanya sudah ada.

"Oh iya, tolong periksa anak saya itu. Dia sedang mengandung sekarang. Saya ingin tau keadaan kandungannya." Ucap yuta.

"Baik tuan Nakamoto." Ucap dokter Jang lalu mendekat pada jaemren.

"Maaf nyonya jung— maksud saya nyonya Na, silahkan naikkan bajunya sedikit." Ucap dokter Jang, sejujurnya dia sangat takut mengingat jaemin menatap tajam padanya. Jaemin sangat tidak suka tapi dia harus mau untuk mrlihat keadaan calon anak mereka.

"Ne." Ucap renjun menaikkan sedikit lalu dokter jangpun langsung mengoleskan gel setelahnya menempelkan alat usg pada perut renjun yang masih terlihat rata itu. Semuanya melihat ke layar usg dengan antusias dimana janin kecil itu berada.

"Janinnya sangat sehat sekali. Saya harap nyonya tidak kelelahan dan tidak banyak pikiran karena itu sangat berbahaya bagi kesehatan janin Anda. Mengerti nyonya?"

"Ne." Ucap renjun menganggukkan kepalanya lalu jaeminpun langsung menutupi kembali perut istrinya setelah selesai.

"Dasar posesif." Ejek jeno.

"Kayak sendirinya tidak saja." Balas jaemin ketus membuat semuanya tertawa melihat kedua orang itu. Walaupun mereka tau keduanya bukan anak kembar tapi karena mereka selalu bersama makanya ikatan sebagai anak kembar itu sudah terjalin sejak awal di diri keduanya.

"Oh iya, Haechan."

"Ada apa hyung?" Ucap Haechan menatap Dery.

"Hyung lupa mengatakan kalau Mark akan berlibur kemari." Ucap Dery dan jujur saja jaemin tidak suka pada sepupu istri jeno itu karena dia tau kalau Mark menyukai istrinya.

"Benarkah? Apa dia akan memberikan undangan pernikahan juga Hyung? Mengingat dia masih sendiri sampai saat ini." Ucap Haechan gembira.

"Mungkin saja." Ucap Dery yang tidak tau mengenai sepupu mereka itu.

"Kenapa dengan wajahmu jaem?" Ucap Samuel menatap bingung adik iparnya itu.

"Agak aneh melihat Na Jaemin berekspresi." Ucap daehwi sedangkan yang lainnya hanya terkekeh pelan.

"Tidak ada Hyung. Aku hanya mendadak lelah." Ucap jaemin ketus lalu diapun memeluk renjun dari samping dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher istrinya itu. Renjun hanya tersenyum lalu diapun mengelus kepala suaminya itu dan membiarkan jaemin melakukan apapun yang membuatnya senang. Karena belakangan ini dia juga sudah menyusahkan suaminya itu. Sekarang dia sudah cukup lega karena adiknya juga sama sepertinya. Dan dia hanya berharap adiknya segera memiliki keturunan tanpa ada penghalang sama sekali sekarang. Karena dia ingin rumah tangga adiknya baik-baik saja.





























∆∆∆



















Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

My Enemy {jaemren/nohyuck}END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang