S2:7

1.3K 122 2
                                    


At. Belgia

Jeno baru saja turun dari lantai dua mansionnya dan kaget melihat istrinya sedang berbincang dengan orangtuanya.

"Mom? Dad? Kapan datang? Kenapa tidak memberi kabar pada jeno?" Ucap jeno kaget dan bingung.

"Kami sengaja ingin memberikan kejutan untuk kalian." Ucap taeyong tersenyum.

"Mom sama dad ada-ada saja." Ucap jeno lalu duduk disebelah Haechan.

"Ada yang ingin mom dan dad bicarakan pada kalian berdua." Ucap taeyong.

"Ada apa mom? Dad? Sepertinya sangat serius." Ucap jeno penasaran bahkan Haechan saja sudah mendengarkan dengan baik.

"Ini mengenai jaemin." Ucap jaehyun.

"Memangnya jaemin kenapa dad? Apa terjadi sesuatu dengan jaemin atau keluarganya?" Cemas jeno bahkan Haechan juga sudah mulai menampakkan raut cemasnya karena takut sahabatnya akan kenapa-napa.

"Jaemin sebenarnya bukan anak kandung Daddy dan mommy, dia bukan kembaranmu." Ucap jaehyun memulai hingga membuat kedua orang itu kaget.

"Maksud daddy dan mommy bagaimana?" Ucap jeno tak mengerti dan tidak percaya.

"Jaemin adalah anak sepupu jauh Daddy, namanya Kang Seulgi. Saat itu seulgi dan suaminya, Na Sehun mengalami kecelakaan saat menuju rumah sakit untuk melahirkan jaemin. Setelah jaemin terlahir mereka berdua meninggal dan menyuruh kami menjaga jaemin seperti anak kami. Karena itulah mommy dan Daddy mengatakan kalau jaemin adalah adik kembarmu. Tapi, dia bukan adik kembarmu dia adalah sepupu jauhmu. Dia memang adikmu, karena dia lebih muda 4 bulan darimu." Ucap jaehyun.

"Benarkah? Tapi, kenapa Daddy dan mommy tidak mengatakan semuanya pada kami? Kenapa baru sekarang? Bagaimana reaksi jaemin nantinya mom? Dad?" Ucap jeno bahkan Haechan hanya diam saja karena keterkagetan nya mengenai suami dari sahabatnya yang selama ini dianggap sebagai iparnya itu. Bahkan curhatan jisung yang harus menahan perasaannya pada chenle sekian lama.

"Kau tenang saja. Mom dan dad akan memberitahu jaemin. Apapun yang akan dilakukan jaemin kedepannya dia pantas memilih dan dia pantas menggunakan nama belakang ayahnya, Na Sehun." Ucap jaehyun.

"Semoga saja jaemin menggunakan kepala dingin setelah mendengar semua ini." Ucap Haechan begitu saja.

"Aku mengenal jaemin dari lama, jadi aku tau jaemin pasti bisa menangani semuanya." Ucap jeno.

"Semoga saja memang begitu." Ucap Haechan yang diangguki oleh jaeyong.


























At. Korea, mansion Nakamoto.

Sekarang jaemin dan renjun berada di kamar mereka sedangkan anak-anak mereka sedang main bersama dengan Ayden karena jaemin beralasan pada Ayden kalau renjun harus banyak istirahat dikarenakan istrinya sedang hamil.

"Nana? Kenapa harus seperti ini? Ingat ini bukan kehamilan pertamaku." Ucap renjun kesal dengan suaminya itu.

"Aku tau. Tapi, aku tetap tidak mau kalau istri dan calon anakku kenapa-napa." Ucap jaemin sembari mengelus perut renjun yang masih terkesan rata itu. Karena walaupun renjun kesal dia tetap menikmati elusan tangan jaemin pada perutnya.

"Terserah mu saja. Kau semakin menyebalkan." Ketus renjun membuat jaemin terkekeh lalu diapun mencium pipi chubby istrinya itu.

"Jangan cium-cium." Ketus renjun. Membuat jaemin semakin tertawa hingga renjun menepuk wajahnya.

"Sayang, kamu baik-baik didalam perut Mama ya? Papa harap saat kamu lahir nanti kamu adalah anak perempuan. Pasti akan sangat cantik dan menggemaskan." Ucap jaemin sembari menatap perut renjun. Renjun hanya mendengarkan saja, pasalnya dia tau kalau sejak lama jaemin selalu menginginkan anak perempuan. Tapi, mereka belum mendapatkannya sampai saat ini.

"Bagaimana kalau nanti Nana kecewa kalau yang lahir tidak perempuan?" Ucap renjun menatap suaminya membuat jaemin menatap renjun lalu tersenyum.

"Tidak masalah sayang. Yang penting baby kita terlahir dengan selamat dan kau juga sama." Ucap jaemin tersenyum.

"Makasih Nana." Ucap renjun yang mulai berlinangan airmata.

"Tidak perlu berterimakasih padaku. Harusnya aku yang berterimakasih padamu karena kau sudah memberikan aku lima anak yang menggemaskan. Itu sudah cukup bagiku sayang." Ucap jaemin lalu diapun membawa renjun pada dekapan hangatnya sedangkan renjun hanya menganggukkan kepalanya dan menyamankan dirinya pada pelukan jaemin.












At. Jepang.

Samuel, daehwi, Yuto dan wooseok kedatangan tamu, anak bungsu mereka yang menetap di Belanda, haruto dan istrinya Kim Jun Kyu juga anak mereka satu-satunya yang bernama Nakamoto Jung Hwan, anak itu seumur dengan Ayden hanya lebih tua Jung Hwan beberapa bulan.

"Ingat jalan pulang juga ternyata." Ketus Samuel menatap adiknya itu.

"Ayolah oniichan. Kenapa kau selalu saja ketus padaku? Tentu saja aku ingat jalan pulang, lagian Mama dan otusan yang menyuruhku pulang untuk ikut ke korea. Aku juga merindukan renjun ge." Ucap haruto sembari tersenyum sedangkan Jun kyu hanya menggelengkan kepalanya sembari menggendong anaknya yang tertidur.

"Sudah jangan dengarkan kakak beradik itu. Apa cucu Mama sudah lama tidurnya?" Ucap wooseok mengelus kepala Jung Hwan, cucu keduanya.

"Sudah sekitar setengah jam yang lalu ma." Ucap Jun kyu.

"Kau duduklah." Ucap daehwi selaku menantu pertama.

"Makasih Hyung." Ucap Jun kyu lalu duduk.

"Yoshi! Ayo turun sapa ojisan dan Oba mu." Teriak daehwi lalu anak yang seumur dengan sih kembar anak jaemren langsung turun dan membungkuk.

"Kau semakin mirip saja dengan oniichan ku ini. Membuat kesal saja. Kenapa tidak mirip dengan Mama mu saja." Kesal haruto.

"Kau kenapa hah?!" Ucap Samuel kesal.

"Sudahlah jangan seperti anak kecil.' Ucap Yuto.

"Otusan juga selalu mengajakku bertengkar makanya haruto juga sama." Kesal Samuel.

"Oniichan. Sudahlah jangan begini. Malu dengan adik ipar dan anakmu." Ucap daehwi sembari menjewer telinga Samuel.

"Iya iya ampun sayang." Ucap Samuel merintih kesakitan.

"Otusan benar-benar seperti anak-anak." Ucap Yoshi lalu diapun duduk disebelah neneknya.

"Kau benar. Otusanmu itu memang sangat kekanak-kanakan sekali." Ucap wooseok yang juga menyadari kalau anak yang dia lahirkan sangat kekanakan sekali, benar-benar seperti suaminya itu.

"Kau menyebalkan. Aku ini otusanmu. Kau harus berpihak padaku." Ucap Samuel kesal pada anaknya itu.

"Otusan terlalu berlebihan." Ucap Yoshi karena ntah kenapa anaknya itu lebih memiliki sifat dingin dan datar milik yuta. Sedangkan daehwi dan Jun kyu hanya menggelengkan kepalanya malas melihat Samuel yang seperti anak-anak begitu pula dengan haruto.

















































∆∆∆













Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁















My Enemy {jaemren/nohyuck}END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang