Setelah renjun tenang, akhirnya jaemin membawa renjun kembali masuk kedalam mansion keluarga Nakamoto itu. Tapi, bedanya renjun hanya diam saja bahkan berwajah datar pada orangtua, nenek dan juga kunyang.
"Injunie? Mama akan membuatkan makanan kesukaan injunie." Ucap winwin.
"Terserah Mama saja. injunie mau ke kamar saja." Ucap renjun datar lalu naik kelantai dua untuk masuk ke kamarnya.
"Apa yang dikatakan oleh injun padamu tadi jaem?" Ucap yuta.
"Dia hanya merasa takut, dan dia tidak ingin taro ataupun sungchan tertekan karena hal ini otusan." Ucap jaemin.
"Kamu tau maksud nai nai bagaimana bukan jaem?" Ucap Ryeowook melihat jaemin.
"Hmm jaemin paham nai nai. Tapi, nai nai juga tau sendiri bagaimana injunie bukan? Dia terlalu memikirkan perasaan orang lain." Ucap jaemin.
"Nai nai paham. Kau terus saja memberikan pengertian pada injun, karena ini demi kebaikan mereka berdua." Ucap Ryeowook.
"Jaemin mengerti nai nai." Ucap jaemin datar.
At. Jepang.
Terlihat taro sedang menyiapkan makan malam untuknya dan sang suami yang masih berada di kantor. Tak lama setelah itu, diapun mendengar kedatangan mobil suaminya itu.
Lalu diapun langsung membukakan pintu untuk suaminya itu.
"Bagaimana harimu sungchan?" Ucap taro.
"Ya begitulah sayang. Sama seperti kemarin." Ucap sungchan memberikan tas kerjanya pada taro.
"Oh iya sungchan, mengenai adopsi anak itu? Apa kau mau?" Ucap taro.
"Apa harus? Kenapa kita tidak mengusahakan saja dulu." Ucap sungchan.
"Maksudmu?"
"Aku tidak ingin anak adopsi taro. Sudah kita jangan membahas ini lagi. Kau bersiap-siap lah karena Ryeowook nai nai ingin kita ke Korea besok." Ucap sungchan lalu masuk kedalam kamarnya.
"Apa yang akan aku katakan pada nai nai soal ini?" Monolog taro.
At. Belgia.
Terlihat Haechan yang sedang menonton televisi sembari menunggu kepulangan ketiga anaknya dan suaminya dari bekerja itu.
Tak lama setelah itu, diapun melihat kepulangan ketiga anaknya yang terlihat sangat lelah dan langsung duduk di hadapannya.
"Anak mommy sepertinya sangat lelah." Ucap Haechan.
"Ya begitu lah mom. Lagian sekolah itu mendadak sangat banyak sekali kegiatan." Ucap anak sulung, Jung Eric.
"Betul kata oppa mom. Kegiatan sekolah ini benar-benar sangat parah sekali." Ucap anak tengahnya, Jung Ryujin.
"Lalu bagaimana dengan sekolah jisung?" Ucap Haechan melihat anak bungsunya itu.
"Juga sangat melelahkan mom. Lagian kegiatan di sekolah itu terlalu banyak dan membuat jie tidak bisa istirahat." Ucap sih bungsu jung jisung.
"Baiklah. Tunggu disini sebentar biar mommy ambilkan tea untuk kalian bertiga." Ucap Haechan tersenyum.
"Daddy? Belum pulang ya mom?" Ucap ryujin.
"Belum. Palingan sebentar lagi." Ucap Haechan lalu diapun pergi mengambil teanya.
Tak lama setelah itu, jenopun datang dan langsung masuk begitu saja.
"Daddy?"
"Dimana mommy?"
"Di dapur."
"Yasudah Daddy kesana dulu ya."
"Oke Daddy."
Jenopun menuju ke dapur dan melihat istrinya tengah menyedu beberapa gelas tea sepertinya untuk anak mereka. Lalu jenopun mendekat dan diapun langsung memeluk istrinya itu dari belakang.
"Nono?"
"Kau sepertinya lebih mementingkan tea itu dibandingkan aku." Ucap jeno.
"Bukan begitu Nono. Hanya saja aku tidak sadar dengan kehadiranmu." Ucap Haechan tersenyum.
"Kau menyebalkan. Tau tidak kalau aku merindukanmu?" Ucap jeno sembari menyembunyikan kepalanya pada ceruk leher istrinya itu.
"Arra. Mianhe." Ucap Haechan tersenyum sembari mengelus kepala suaminya itu. Haechan bersyukur karena rumah tangganya dan jeno baik-baik saja bahkan sampai mereka memiliki tiga anak seperti ini.
Kembali lagi ke mansion Nakamoto, jaemin melihat renjun yang tengah berdiri di balkon kamar tersebut lalu diapun mendekat dan memeluk istri mungilnya itu dari belakang.
"Injunie?"
"Ada apa Nana?" Ucap renjun sembari memegang kedua tangan yang melingkar di perut ratanya itu.
"Apa kau baik-baik saja?" Ucap jaemin.
"Hmm. Aku hanya masih merasa kalau keputusan nai nai untuk ikut campur dalam rumah tangga taro dan sungchan tidak benar na." Ucap renjun.
"Arra. Tapi, kita bisa ambil sisi positifnya saja sayang. Ini semua demi kebaikan mereka berdua." Ucap jaemin.
"Hmm. Semoga ini memang keputusan yang benar." Ucap renjun sembari menyandarkan tubuh mungilnya pada jaemin.
"Hmm."
"Dimana Ayden na?" Ucap renjun.
"Masih bermain bersama dengan hyungnya yang lain." Ucap jaemin tersenyum.
"Baguslah." Ucap renjun lalu diapun berbalik untuk menghadap kearah suaminya itu lalu memeluknya dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin.
"Ada apa hmm?" Ucap jaemin sembari membalas pelukan istrinya itu jauh lebih erat.
"Tidak ada. Hanya mau seperti ini." Ucap renjun yang teredam karena renjun menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher dominannya itu. Jaemin tersenyum mendengarnya dan diapun mengelus kepala renjun sembari mengecupi kepala itu dengan penuh kasih sayang.
∆∆∆
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
![](https://img.wattpad.com/cover/272066755-288-k275493.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy {jaemren/nohyuck}END✔
FanfictionS1: Start: 02 Juni 2021 End: 21 September 2021 S2: Start: 16 Januari 2022 End:~ bxb homopobic jaemren area! nohyuck area! hanya fiksi belaka gak suka lewatkan saja😎