S2:17

1K 106 1
                                    



Setelah dokter Jang kembali semuanya masih berkumpul dengan wajah yang lebih sumringah berbeda dengan sungchan yang sangat takut kalau nanti hasilnya mengatakan dialah yang bermasalah selama ini dan akan membuat bumerang tersendiri padanya.

"Sungchan? Ada apa dengan ekspresi mu itu?" Bingung Lucas yang melihatnya.

"Maksud Gege apa?"

"Tidak, bukan apa-apa." Ucap Lucas lalu diapun melihat Puteri kecilnya mendekat padanya seorang diri.

"Dydy." Ucap Hua lalu diapun langsung mendekat dan lucaspun langsung mengangkatnya dan mendudukkan sang anak di pangkuannya.

"Hua mengantuk?" Ucap lucas karena hanya anaknya ini yang asyik bermain sedangkan Ayden dan jung Hwan sudah dari tadi tertidur.

"Hmm." Angguk Hua dan Lucas hanya mengelus kepala anaknya sembari menepuk-nepuk pantatnya pelan agar anaknya segera tertidur.

"Lucas ge, sebaiknya memang kau segera mencari ibu untuk putri kecilmu, kasihan dia." Ucap daehwi.

"Mencari itu tidak semudah membalikkan telapak tangan Nakamoto daehwi " Ucap Lucas.

"Terserah saja." Ucap daehwi tidak perduli.

"Lucas?"

"Iya nai nai?"

"Apa kau mau nai nai Carikan istri?"

"Tapi nai nai."

"Ini hukan untukmu tapi untuk anakmu. Agar dia memiliki keluarga lengkap." Ucap Ryeowook.

"Sudah, lakukan saja Lucas. Untuk kebaikanmu." Ucap winwin.

"Baiklah nai nai. Kau bisa mengatur semuanya." Ucap Lucas tak bisa menolak.

Dan disaat bersamaan renjun melihat anak kembarnya dan Junlin menuju ruang tengah itu.

"Minhee, Sunghoon, Junlin."

"Iya ma."

"Bisa lihat Ayden di kamar Mama. Takutnya nanti dia menangis, soalnya dia sedang tidur tadi." Ucap renjun sedangkan jaemin hanya menyembunyikan wajahnya saja.

"Baik ma." Ucap ketiganya lalu pergi ke lantai atas.

"Jaem? Mengenai konferensi pers bagaimana? Apa ada yang harus otusan bantu?" Ucap yuta dan jaemin hanya mengangkat kepalanya lalu menatap yuta.

"Tidak perlu otusan. Aku sudah membereskan semuanya." Ucap jaemin.

"Baiklah, apa kau akan ikut juga di konferensi pers itu Hoshi?' Ucap Yuto.

"Renjun akan ikut ojisan. Tapi, dia hanya akan menunggu di ruang tunggu bersama dengan anak-anak. Aku hanya tidak mau renjun kelelahan saja." Ucap jaemin.

"Kalau begitu jangan bawa anak-anak. Tinggalkan saja mereka dengan Mama dan otusan. Biar kami mengurusnya." Ucap winwin.

"Mommy dan Daddy juga akan datang besok kemari." Ucap taeyong.

"Masalahnya Ayden sangat dekat denganku ma. Aku takut dia akan menangis saat aku tinggal." Ucap renjun.

"Tidak masalah. Percayakan saja pada Mama dan kami semua.' Ucap winwin.

"Itu benar injunie, anak-anak bisa bosan jika ikut. Dan disini kami bisa membantu menjaganya." Ucap wooseok.

"Baiklah, tapi kalau Ayden menangis hubungi saja renjun ya ma." Ucap renjun.

"Hmm tenang saja." Ucap winwin tersenyum.

"Lagian nai nai juga akan ikut menjaga cicit nai nai itu." Ucap Ryeowook.

"Hmm." Angguk renjun lalu diapun melihat Junlin yang menggendong ayden dengan mata berair karena menangis.

"Ayden kenapa?" Ucap renjun setelah anaknya berada dipangkuan nya dengan jaemin yang tetap menyandarkan kepalanya pada bahu renjun. Dan mengelus punggung anak bungsunya yang menyandar pada renjun.

"Mama menindalkan yden hikss..." Ucap Ayden sembari menangis.

"Maafkan Mama ya sayang." Ucap renjun mengecupi kepala anak bungsunya yang memang sangat lengket padanya itu.

"Ayden ingin sesuatu?' Ucap jaemin, dan aydenpun langsung memperlihatkan wajahnya itu.

"Yden mau esklim." Ucap Ayden sembari menghapus airmatanya membuat semuanya sangat gemas pada anak itu.

"Yden mau esklim?" Ucap taro tersenyum.

"Hmm." Angguk Ayden.

"Bagaimana kalau kita membeli eskrim, Mommy taro akan membelikannya untukmu. Oke?" Ucap taro.

"Hmnm" angguk Ayden.

"Ayo ikut dengan mommy taro membeli ekrimnya." Ucap taro merentangkan tangannya agar Ayden mau dia gendong tapi Ayden malah mengeratkan pelukannya pada renjun

"Ndak nau, nau cama Mama." Ucap Ayden.

"Kita beli eskrim sama Mama dan papa? Hmm?" Ucap renjun mengelus kepala anaknya itu.

"Hmm." Angguk ayden.

"Yasudah ayo kita beli banyak eskrim." Ucap jaemin lalu menggendong Ayden dan renjunpun berdiri secara perlahan.

"Linlin, pergilah tidur siang dulu. Mengerti? Mama pergi sebentar." Ucap renjun.

"Hmmm." Angguk Junlin mengerti lalu renjunpun pamit pada yang lainnya dan menyusul jaemin juga Ayden.

"Zengzumu, Nai nai, yeye, halbojie, halmonie, semuanya, linlin tidur siang dulu ya. Linlin mengantuk." Ucap Junlin.

"Hmm, tidur yang nyenyak sayang." Ucap Ryeowook.

"Ne." Ucap junlin lalu pergi menuju kamar tamu yang akan menjadi kamarnya.

"Mereka sangat menggemaskan bukan ma?" Ucap haruto pada wooseok.

"Hmm. Sangat, kalian tidak mau tambah anak lagi?" Ucap wooseok menatap harukyu.

"Tunggu Jung Hwan besar sedikit lagi ma." Ucap Jun kyu.

"Lalu bagaimana denganmu dejun? Dery? Kenapa tidak berniat menambah anak lagi? Lagon sudah cukup besar loh." Ucap wooseok menatap keponakannya itu.

"Nanti dulu deh ma." Ucap dejun malu.

"Gak usah malu kali dejun, lagian kalian kan sudah nikah juga." Ucap Samuel.

"Diamlah Nakamoto." Kesal dejun.

"Kau juga Nakamoto."

"Aku sudah jadi Seo." Ketus dejun.

"Baiklah kau menang." Ucap Samuel lalu semuanya tertawa bersama.



































∆∆∆



















Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Maaf up nya kelamaan😁
Spesial ultah sungchan juga nih😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

My Enemy {jaemren/nohyuck}END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang