Episode -19- Tertangkap Kedalam Markas

426 60 14
                                    

Angin dingin menyapu ruangan berukuran sedang. Ada empat ranjang pasien yang tersusun dipinggir dinding dengan rapi dan memuaskan.

Melewati celah jendela dan juga atap, sensasi sejuk yang menggelikan membuat Naoko sedikit bergidik. Terbaring disebuah ranjang, tubuhnya terbungkus dibawah selimut putih yang tebal.

Matanya tertutup dan warna wajahnya juga sedikit pucat. Alisnya yang rapi sedikit mengkerut saat perlahan kesadarannya memasuki jiwa. Dibawah balutan selimut yang tebal, kehangatan menyebar mengalahkan angin pagi yang sedikit dingin untuk tidak mengganggu Naoko yang istirahat.

Burung berkicau ria di pagi yang cerah dan bersinar. Suasana tempat itu sepi tapi nyaman, membuat tidur Naoko semakin nyenyak. Tapi, itu tidak bertahan lama. Saat kesadaran telah kembali sepenuhnya kepada Naoko, kedua manik emas mengerjap pelan dengan malas.

Saat penglihatannya mulai jelas, kedua mata yang seperti kristal itu bersinar. Perlahan menatap langit-langit ruangan dan bergeser untuk melihat sekeliling. Ruangan Jepang yang sederhana dan hanya berisi ranjang beserta beberapa meja kecil itu membuat Naoko bingung.

Dimana dia?

Naoko bangkit duduk dengan pelan agar lukanya tidak terbuka. Dia melihat kebawah pada tubuhnya yang tertutupi oleh pakaian pasien yang longgar dan bersih. Naoko memiliki tebakan dimana dia berada tetapi tidak terlalu yakin, sampai dia merasakan aura tempat itu sedikit berbeda.

Seperti ada warna aura yang dia pernah lihat sebelumnya mengelilingi ruangan dia beristirahat. Tidak mungkin bukan, jika Naoko sebenarnya dibawa pergi ke ....

"Sudahlah. Lebih baik mencari tahu daripada menebak seperti itu .. "

Setelah berbicara dia turun dari ranjang tanpa alas kaki dan perlahan keluar dari ruangan. Rambut hitam merah panjang yang mencapai tanah itu tergerai dan bergerak liar dalam setiap langkah Naoko yang tenang.

Tanpa tujuan, Naoko hanya berjalan mengikuti lorong rumah yang bersih dan rapi itu untuk berakhir di pintu depan. Dia menggeser pintu dan melihat halaman yang ditumbuhi rumput hijau dihiasi berbagai jenis bunga. Sekelilingnya terdapat banyak kupu-kupu indah yang beterbangan.

Naoko menatap kagum, ada begitu banyak kupu-kupu dan juga jenisnya! Dia sangat menyukai kupu-kupu!

Naoko berdiri diam sambil memandangi kupu-kupu dan juga halaman yang bersih. Kupu-kupu yang banyak itu mendekati Naoko dan berputar di sekelilingnya lalu hinggap disetiap bagian tubuh Naoko. Melihat itu Naoko tersenyum kecil dan membiarkan mereka. Dia mengulurkan jari telunjuk kirinya dan seekor kupu-kupu berwarna hitam emas hinggap.

Naoko dipenuhi kupu-kupu seperti bunga yang menebar aromanya. Memikat dengan keindahan. Saat Tomioka Giyuu datang untuk menjenguk Naoko dan melihat dia dipenuhi kupu-kupu, sedikit ujung hatinya menghangat. Dia melangkah mendekati Naoko.

"Kau sudah sadar rupanya. Apakah masih ada yang sakit?"

Mendengar suara yang dingin tanpa emosi itu bertanya dari samping membuat Naoko sedikit menoleh dengan banyak kupu-kupu yang memenuhi kepalanya seperti mahkota. Dia melihat jika itu adalah Tomioka Giyuu dan sedikit terkejut.

"Giyuu-san, apa yang Anda lakukan disini?"

Bukannya menjawab apa yang Tomioka tanyakan justru Naoko bertanya pula pada Tomioka yang menatap Naoko dipenuhi kupu-kupu dalam diam. Tatapan matanya dingin tapi juga menyimpan emosi aneh.

"Aku Hashira, wajar jika aku disini. Jadi, bagaimana luka milik mu?"

Tomioka terlihat sabar dengan Naoko yang masih terkejut. Dia berjalan mendekat dan kemudian berhenti tiga langkah dari Naoko. Naoko tersenyum kecil saat mendengar Tomioka mengkhawatirkan dirinya.

※The Miko※ in 『Kimetsu No Yaiba』 WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang