Jauh di kedalaman hutan dan jalan berliku yang membawa banyak rahasia, sebuah kediaman berdiri kokoh diantara pepohonan dan tembok kayu yang mengelilingi.
Berlutut dengan rasa bersalah, sembilan sosok Hashira tak bergerak sedikitpun diatas tatami sebuah ruangan yang rapi dengan wajah menunduk. Mereka baru saja melaporkan apa yang terjadi beberapa jam yang lalu pada ketua mereka dan tidak bisa menahan rasa bersalah dan juga tidak nyaman dihati.
"Begitu ya ... Tidak apa-apa, syukurlah kalian tidak terluka parah. Tak perlu khawatir jika kalian tidak dapat membawa dia kesini, karena aku yakin walaupun kita tidak membawanya, dia tetap akan datang"
Suara itu lembut dan mengalun dengan ketenangan, membawa beban pergi berganti perasaan sejuk yang ringan dikepala sembilan orang itu. Begitu menakjubkan."Tapi, Oyakata-sama, kami telah gagal menyelesaikan tugas yang Anda perintahkan. Tolong beri kami hukuman!"
"Umu! Apa yang Tengen-san katakan itu benar! Tolong beri kami hukuman, Oyakata-sama!!"
Orang yang dipanggil Oyakata-sama itu tersenyum kecil, matanya yang lembut menatap lurus kedepan. Tidak melihat pada sembilan orang yang berlutut dibawah. Buta karena penyakit aneh yang menutupi wajah bagian atasnya. Nampak mengerikan dan memprihatinkan.
"Tidak perlu. Fakta jika kalian gagal adalah karena kekuatan kalian yang sekarang tidak dapat mengalahkan dia. Tidak perlu memikirkannya lagi, kembalilah ke kediaman kalian dan beristirahatlah sementara luka kalian belum pulih. Jangan menyalahkan diri sendiri"
Sembilan orang mengangguk bersamaan dengan patuh. Tapi tetap dalam hati mereka sangat menyayangkan ketidakmampuan mereka untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh ketua.
Lelaki dengan wajah penuh luka mencibir pelan saat kekesalan memenuhi hatinya. "Tapi bagaimanapun juga aku tidak dapat menerima kenyataan jika Hashira dikalahkan oleh perempuan yang bahkan tidak tergabung dalam organisasi. Ini menjengkelkan, membuat kesal!"
"Tak bisa dipercaya, aku tidak percaya. Tapi saat mengingat kekuatannya dan juga kecepatannya itu memang melebihi kita saat masa puncak kekuatan. Aku takut, jika kita kembali mencoba memaksa perempuan itu bersama kita--maka kita tidak akan bisa bertahan bahkan satu menit saja"
Lelaki dengan mulut ditutupi perban dan leher yang dililit ular itu juga berkomentar dengan sedikit kesal. Pasalnya dia tidak dapat melihat gerakan Naoko yang lebih cepat dari angin itu!
"Umu! Itu sangat disayangkan! Bahkan Tengen-san tidak dapat mengimbangi kecepatannya! Sungguh sangat berbakat, ya!" Pemuda dengan semangat api itu berseru dengan senyum cerah, Rengoku, memuji Naoko sekaligus menurunkan derajat Tengen dalam kecepatan.
"Berisik!" Tengen berujar dengan kesal.
Oyakata-sama tersenyum kecil dan matanya berubah menjadi dua garis melengkung seperti bulan sabit. Terlihat menyenangkan.
"Anak-anakku yang manis, kalian tidak perlu merasa cemas. Karena kalian juga akan dapat menjadi sekuat dia, yakinlah. Kalian akan sepertinya"
Para Hashira mendongak secara bersamaan dengan wajah terkejut, mereka menatap Oyakata-sama seperti tidak percaya.
"Oyakata-sama .. Apakah kami dapat menjadi sekuat itu ... Anda--yakin?"
Gadis kupu-kupu bertanya dengan pelan. Dalam sudut hatinya entah mengapa, dia tidak yakin dapat menjadi sekuat Naoko.
"Takdir tidak ada yang mengetahui, kalian akan tahu nanti saat takdir itu telah sampai pada kalian. Tunggu saja"
Dengan itu, semuanya diam dengan pemikiran masing masing. Oyakata-sama yang merasakan kesunyian tidak terganggu sama sekali dan berbicara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
※The Miko※ in 『Kimetsu No Yaiba』 World
FanficGak ada deskripsi, Hina bingung mau nulis apa 😄 Langsung baca aja deh ya kalo kalian mau. Karya pertama Hina jadi maaf kalo berantakan. Dan karya ini terwujud akibat kebosanan dari seorang pengangguran seperti Hina yang kehidupan nya monoton dan b...