Episode -16- Saya Akan Menunggu Saat Itu Datang

409 57 14
                                    

Cakar besar melayang menuju lelaki itu dan dihindari dengan berguling ke samping. Tangannya yang memegang katana terlihat terluka dan organ dalam sepertinya tertekan dan dipaksakan.

Naoko akan bergerak maju kesana tapi tiba-tiba melirik kebelakang pada angin dingin yang berhembus. Dia melompat keatas pohon dan menghindari sabetan pedang hijau toska dari sesosok kecil dibawah.

Naoko melompat tinggi keluar diatas pohon dan melakukan blackflip ke area pertarungan Oni beserta lelaki codet itu. Naoko terpaksa melakukannya dan menyerang Oni itu di leher dan membuat luka dalam sebelum melompat menjauh.

#CRASSS ... GULING .. GULING ..

Tapi sayatan pedang yang dia kira hanyalah luka dalam itu ternyata membuat kepala Oni itu lepas dari tubuhnya dan menghilang menjadi abu. Naoko terkejut, apakah kemampuannya memang meningkat seperti itu?

Dia memiliki firasat aneh jika ada sesuatu yang tidak beres disini. Dia menoleh kebelakang pada lelaki itu tapi tidak jadi dan hanya melompat dan hanya berakhir di dahan pohon dengan cepat seperti angin. Entah mengapa ini terlihat seperti jebakan.

Naoko baru menyadarinya. Dan semakin yakin jika ini memang direncanakan. Dia menurunkan topi lebarnya semakin kebawah dan menutupi setengah wajahnya beserta matanya. Tapi Naoko masih dapat melihat menembus topi berkat penglihatan Miko yang diilhami oleh dewa-dewi.

Dia melaju kencang melompat dari satu dahan ke dahan yang lain dengan kecepatan tinggi. Seperti tupai yang selalu terbiasa melompat diantara pepohonan bahkan ranting kecil yang mudah patah sekalipun.

Naoko menyebarkan indera penglihatannya ke sekitar dan mendapati lima orang yang mengejar dirinya tak jauh dibelakang. Naoko bingung, tapi tidak bertanya, melihat ada yang mengejarnya diapun berhenti dan turun keatas tanah dengan santai.

Dia membuka kakinya dengan jarak dua kepalan tangan dan menundukkan kepalanya, membuat topi itu menutupi seluruh wajah tanpa tersisa.

Tak lama beberapa sosok melompat dari pohon dan muncul secara tiba-tiba tidak jauh didepan Naoko yang menunggu. Banyak wajah yang pernah dia lihat ada di hadapannya dengan semangat membara.

"Muichiro-kun. Kau seharusnya menunggu lebih lama, kenapa kau menyerang secepat itu?" Suara seorang gadis bertanya dengan senyuman tapi nadanya terdengar marah.

"Aku lupa" jawab sosok kecil dengan datar. Tidak merasakan rasa bersalah sedikitpun.

Naoko terdiam, dia ingat sosok-sosok itu. Lelaki yang pernah dia tolong saat tidak sengaja melewati pertarungan lelaki berserta Oni dan ada yang lain yang dia tolong juga hadir di depannya. Apa yang mereka lakukan disini?

Naoko memandang bingung tapi tidak berbicara. Saat lima orang itu melihat Naoko yang berdiri menunggu, posisi siap segera dibangunkan. Mereka memegang gagang katana yang masih didalam sarung dan diam. Menunggu instruksi dari insting mereka untuk menyerang maju.

Naoko tidak bergerak, dia memperhatikan lima orang yang dia kenal tapi tak tahu namanya itu dibalik topi lebar. Terlihat tenang dan santai. Tersenyum, Naoko mengambil inisiatif untuk menyapa lebih dahulu. Suara lembut dan menenangkan berdering setelah dia mengambil napas.

"Konbanwa minna-san, anatagata wa nani ga hitsuyōna nodesu ka?" (Apakah Anda semua memerlukan sesuatu?)

Mendengar suara lembut dan indah itu membuat lima orang itu terkejut sesaat, tapi kemudian menjadi lebih bersemangat. Seorang perempuan yang memakai haori kupu-kupu maju melangkah dan tersenyum pada Naoko menjawab salam.

※The Miko※ in 『Kimetsu No Yaiba』 WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang