Tiga hari kemudian.
Dalam langkah santai yang ringan, Naoko, berjalan memasuki Gunung Sagiri. Walaupun salju membuat langkahnya sedikit lambat tapi Naoko tidak peduli, dia terkadang bernyanyi dan menari.
Sampai ketika dia melihat rumah Urokodaki, Naoko pun langsung mengetuk pintu rumah yang sederhana itu.
"Gomen kudasai masen, Sofu-sama! Naoko desu yo!"
Tak ada sahutan dari dalam, hanya sunyi yang mengajak pendengaran. Naoko menoleh ke gunung disisi kiri, apa mungkin Urokodaki sedang melatih Tanjirou itu?
Mengaktifkan penglihatan Miko miliknya, diapun melihat dua aura yang memang menuju gunung. Berjalan kesana, Naoko mengikuti jejak aura itu tanpa bicara.
"Sudah lama Naoko tidak menemui sofu-sama, apakah beliau sehat-sehat saja ya?"
Ketika Naoko mengingat kembali kapan terakhir kali dia ada disana, sebuah teriakan membuat Naoko sadar jika dia sudah berada di gunung. Menatap keatas tak jauh dari tempatnya berdiri, Tanjirou tergantung dengan satu kaki yang terikat di tali, tangan kanannya terlihat membawa katana.
Naoko memandang dengan wajah hampir tertawa, ternyata Urokodaki masih menggunakan teknik jebakan seperti itu untuk latihan. Yah, setidaknya dia juga pernah tertangkap dijaring karena lengah tapi tak pernah tergantung di tali walaupun membawa dua pedang.
Urokodaki yang mencium aroma bunga teratai langsung menoleh pada Naoko yang berdiri dengan tangan menutup mulut, menahan tawa. Dengan langkah besar, Urokodaki langsung menuju Naoko dan memeluknya. Naoko tidak keberatan dan menerima pelukan itu dengan penuh rindu.
"O hisashiburi desu ne, sofu-sama? Genki sou yokatta"
Ucap Naoko dengan senyuman hangat. Urokodaki mengangguk lalu melepaskan pelukannya, di tatapnya tubuh kecil Naoko yang terlihat baik-baik saja, tanpa cidera. Menghela napas lega, Urokodaki tersenyum dibalik topeng.
"Eung. Syukurlah kau baik-baik saja juga, Naoko"
Naoko memberikan senyuman manis, diapun mengintip kearah Tanjirou yang masih tergantung, "Dalam pelatihan, Sofu-sama?"
Urokodaki mengangguk mendengar itu, dia tidak berbicara banyak dan membiarkan Naoko yang mendekati Tanjirou.
"Ohayou gozaimasu, konnichiwa Kamado-san! O genki deshita ka?"
Tanjirou yang mendengar suara itu lantas menatap kebawah lalu berseru senang saat melihat Naoko yang melambaikan tangan pada dirinya.
"HUAA!! Mikazuki-san! Konnichiwa!"
Seruan itu terdengar gembira dan bersemangat terbukti dari wajah Tanjirou yang awalnya terlihat kesal dan lelah langsung bersinar saat mengetahui Naoko ada disana. Dia bahkan melambaikan tangannya dengan penuh semangat.
Naoko yang melihatnya tertawa pelan, tiba-tiba tali yang mengikat kaki Tanjirou terputus dan langsung menjatuhkan tubuhnya kebawah. Refleks Naoko berlari kedepan secepat angin dan langsung merentangkan kedua tangan menangkap tubuh Tanjirou yang jatuh.
HAP!
"Daijoubu desu ka, Kamado-san?"
Pertanyaan itu membuat Tanjirou sadar, dia melihat wajah Naoko yang jaraknya cukup dekat dengan wajahnya. Memerah, dengan malu Tanjirou mengangguk kaku. Melihatnya yang bertingkah seperti itu membuat Naoko tersenyum lucu, dia menurunkan Tanjirou dan menatap Urokodaki yang sebagai pelaku tengah berjalan menuju mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/258501876-288-k931344.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
※The Miko※ in 『Kimetsu No Yaiba』 World
FanficGak ada deskripsi, Hina bingung mau nulis apa 😄 Langsung baca aja deh ya kalo kalian mau. Karya pertama Hina jadi maaf kalo berantakan. Dan karya ini terwujud akibat kebosanan dari seorang pengangguran seperti Hina yang kehidupan nya monoton dan b...