Part 05

3K 135 0
                                    

Part 05

Jonathan tersenyum ke arah kedua putranya yang tampak asyik bermain di ruang keluarga, tepatnya di rumah orang tuanya. Jonathan dan anak-anaknya memang tidak tinggal serumah dengan orang tuanya, ia memiliki rumah sendiri meskipun belum beristri.

Jonathan sendiri bukan seorang duda, karena secara hukum, ia belum pernah menikah. Lalu siapa Ethan dan Evan, kedua putranya yang kembar? Mereka adalah anak kandung Jonathan, yang dilahirkan di luar pernikahan.

Karena suatu masalah, Jonathan harus mengurus kedua putra kembarnya tanpa didampingi seorang istri. Dibantu dan didukung orang tuanya, Jonathan mampu merawat mereka hingga sekarang, di umur mereka yang sudah beranjak tujuh tahun.

Sebagai lelaki yang tidak memiliki skill merawat, tentu saja Jonathan sering mengalami kesulitan, terutama saat kedua putranya masih berumur dua tahun ke atas. Untungnya, mama dan papanya selalu bisa membantunya dan mengajarinya banyak hal tentang bagaimana harus merawat anak dengan baik dan benar.

Setelah semua kesulitan itu, kedua putranya kini sudah besar dan pintar bahkan hanya untuk mengurus dirinya sendiri. Sekarang Jonathan juga mulai leluasa bekerja, tidak seperti dulu yang harus full di rumah. Sedangkan biaya hidupnya ditanggung orang tuanya, termasuk biaya keperluannya dan kebutuhan anak-anaknya.

"Jo," panggil mamanya dengan nada berhati-hati, sedangkan suaminya yang sedang berada di sampingnya hanya menoleh sekilas lalu kembali fokus dengan tontonannya.

"Iya, Ma. Ada apa?" tanya Jonathan setelah mengalihkan tatapannya dari kedua putranya.

"Sekarang Ethan dan Evan sudah sekolah, mereka juga bisa mandiri dengan diri mereka sendiri. Setelah semua kesulitan yang kamu alami selama ini, apa kamu enggak mau memiliki istri?" tanyanya yang sempat didiami oleh Jonathan.

"Aku enggak tahu, Ma. Sampai saat ini belum ada yang bisa membuat aku berpikir untuk menikah dan hidup bersama selayaknya keluarga yang lainnya. Aku masih nyaman dengan kehidupanku yang sekarang, bersama Ethan dan Evan, mereka sudah seperti udarah yang terus membuat aku bernapas dan bertahan." Jonathan kembali menatap kedua putranya, merasa bahagia saja bila melihat mereka bermain bersama.

"Apa kamu masih mencintai wanita itu?" tanya mamanya terdengar tak suka, yang tentu saja bisa Jonathan mengerti perasaan mamanya.

"Mama tenang saja, aku sudah enggak memiliki perasaan apapun dengannya. Aku belum mau menikah sampai sekarang, karena memang belum ada yang membuat aku jatuh cinta." Jonathan menatap ke arah mamanya denga tatapan yakin, ia juga tidak mau mamanya berpikiran buruk ataupun mengkhawatirkannya.

"Mama cuma enggak mau kamu disakiti untuk yang kedua kalinya, Jo. Kamu sudah banyak berkorban dan menderita selama ini, Mama enggak bisa melihat kamu dikecewakan dengan wanita yang sama. Akan lebih baik kalau kamu mencari wanita yang benar-benar mau menerima kekurangan kamu, yang juga bisa menyayangi Evan dan Ethan."

"Iya, Ma. Aku mengerti. Tapi kalau untuk sekarang, memang belum ada wanita yang membuat aku tertarik."

"Iya, Mama mengerti."

***

Hari demi hari Sinta lewati dengan kebosanan, terutama saat ia harus ke rumah sakit dan melakukan serangkaian pengobatan yang cukup melelahkan. Sinta sadar dirinya tidak mungkin meminta Rehan untuk menemaninya dan meredam rasa bosannya, karena sekarang ia dan lelaki itu sudah resmi berpisah.

Sinta dan Rehan memang sudah dinyatakan bercerai oleh negara, keduanya bahkan sudah mendapatkan sertifikat cerainya masing-masing. Namun jauh di lubuk hati Sinta yang paling dalam, ia masih sangat mencintai mantan suaminya dan berharap bisa kembali bersamanya.

Second mate (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang