Part 04

2.9K 164 0
                                    

Part 04

Orang tua Sinta dibuat tak percaya dengan apa yang baru mereka dengar, putri yang sangat mereka sayangi sudah diselingkuhi oleh suaminya sendiri. Tentu saja kabar itu begitu menyakitkan untuk mereka dengar dan bahkan sulit untuk mereka terima begitu saja.

"Apa? Jadi Rehan sudah menikahi wanita lain?" tanya papanya yang diangguki oleh Sinta, sedangkan mamanya kini kian frustrasi, air matanya terus mengalir membasahi wajahnya, merasa tak percaya saja putrinya mengalami hal buruk yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Iya, Pa. Karena itu lah aku lebih memilih untuk bercerai dari pada mempertahankan pernikahanku. Sebenarnya aku juga berniat memberitahu Rehan tentang kondisiku, tapi setelah tahu perselingkuhan dia, aku jadi bersyukur belum memberitahunya."

"Tapi kamu akan terlihat salah, Sinta. Padahal kamu enggak mau hamil, karena kamu memang belum bisa, bukan kamu yang enggak mau kan?" Kini mamanya yang bertanya, yang tentu saja sudah Sinta pikirkan sejak lama.

"Akan sulit untuk kami berpisah, kalau dia tahu yang sebenarnya, Ma. Aku sangat mencintai Rehan, aku enggak mau dia bertahan bersamaku dan menderita karena kekuranganku. Akan lebih baik kalau dia membenciku karena keegoisanku, dari pada aku melihat dia menderita hidup bersamaku." Sinta menundukkan kepalanya, tangisnya terus pecah membasahi wajahnya, sedangkan orang tuanya hanya bisa terdiam, bingung harus berbuat apa.

"Sekarang Rehan sudah punya istri yang akan memberinya seorang anak, yang sudah Rehan harapkan sejak lama. Lalu bagaimana mungkin aku bisa menghancurkan kebahagiaan itu, Ma, Pa? Meninggalkan Rehan adalah caraku untuk membuat dia bahagia." Sinta melanjutkan ucapannya sembari berusaha tersenyum di hadapan orang tuanya.

"Papa dan Mama berusaha mengerti keputusan kamu, tapi bagaimana dengan mertuamu? Apa mereka sudah tahu kalau Rehan berselingkuh?" tanya papanya penasaran begitupun dengan mamanya yang juga ingin tahu.

"Iya, mereka sudah tahu sebelum aku. Malah mereka yang mendukung Rehan untuk menikahi wanita itu." Sinta menjawab jujur, yang tentu saja membuat orang tuanya murkah dan marah.

"Apa? Jadi mereka yang sudah menyuruh Rehan menikah lagi tanpa sepengetahuan kamu?" tanya mamanya kali ini, merasa tak percaya dengan besannya yang begitu tega menyakiti putrinya.

"Aku enggak tahu, Ma. Rehan sendiri yang mengatakannya, jadi itu yang aku percaya. Tapi kalau dipikirkan lagi, memang sudah seharusnya Rehan menikahi wanita itu, sedangkan kondisinya juga sedang hamil, jadi wajar kalau mertuaku menyuruh Rehan menikah lagi tanpa sepengetahuanku." Sinta berusaha terlihat tegar, berbeda dengan kedua orang tuanya yang terdiam namun memiliki rasa dendam di hati keduanya.

***

Keesokan malamnya, orang tua Sinta datang ke rumah besannya, orang tua Rehan. Mereka berniat menanyakan maksud besannya menyuruh Rehan menikahi selingkuhannya, karena jujur saja Mama dan papa Sinta merasa tidak terima bila besannya itu terlalu ikut campur, yang berakibat pada Sinta yang menjadi pihak tersakiti.

"Ehm ... kalian ada apa ke sini?" tanya Veronica terdengar kaku, setelah membuka pintu untuk orang tua Sinta yang akan menjadi mantan besannya. Veronica adalah mamanya Rehan, wanita yang dulu begitu menyayangi Sinta, namun sekarang semua terlihat jauh berbeda.

"Aku mau bicara sama kamu dan suami kamu." Mamanya Sinta menjawab tegas, yang sempat didiami oleh Veronica yang tampak berpikir sekarang.

"Apa ini berhubungan dengan Sinta?"

"Iya."

"Apa lagi yang harus dibicarakan? Toh, Rehan dan Sinta akan bercerai kan?"

"Itu karena anak kamu sudah menikahi wanita lain tanpa sepengetahuan anakku, kamu pikir hal seserius itu enggak bisa dibicarakan?"

Second mate (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang