"Veena.." Bianca menghampiri Veena lalu kemudian memeluk Veena erat. "Veena.. Maafin tante ya, tante menyesal sudah menyuruh Bryan untuk memutuskan pertunangan dan meninggalkan kamu."
Deg
Jantung Veena seakan berhenti berdetak, ia tidak menyangka wanita yang dulu sangat mendukung hubungan nya dengan Bryan adalah wanita yang juga membuat hubungan nya dan Bryan berakhir.
"M-maksud tante.."
"Tante yang nyuruh Bryan untuk mencari perempuan lain dan memutuskan hubungan dengan kamu disaat kamu koma, karena Tante khawatir kamu tidak akan bangun lagi. Tapi Bryan menolak karena dia sangat mencintai kamu."
Veena berdiri mematung mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Bianca.
"Tante juga yang meminta mama kamu agar mau memutuskan hubungan kamu dengan Bryan. Semua ini salah tante, Bryan dan mama kamu tidak salah Veena." Ucap Bianca dengan penuh penyesalan. "Tante sangat.. Sangat menyesal sudah menyuruh Bryan meninggalkan kamu." Lanjut Bianca lagi.
"Veena bisa ngerti sekhawatir apa tante saat aku koma, tante khawatir kalau aku gak akan bangun lagi dan semua usaha Bryan menunggu aku itu jadi sia-sia. Iya kan tante ?" Ujar Veena dengan air mata yang sudah menganak.
Hati Bianca semakin teriris melihat Veena yang menahan air matanya, sedangkan Vivi mamanya Veena hanya bisa diam menyaksikan.
"Andai waktu itu tante bisa bersabar sedikit lagi, mungkin tante tidak akan menyesal seperti ini." Lanjut Veena, ia sebenarnya tidak ingin mengucapkan kata kata yang menyakiti hati Bianca. Namun sakit hatinya yang selama ini ia rasakan tidak sebanding dengan sakit hati dan penyesalan Bianca. Veena bersiap melangkah pergi meninggalkan Bianca dan mamanya diruang tamu, namun ucapan dari Bianca mampu membuat langkah Veena terhenti.
"Tante gak pernah mersetui hubungan Bryan sama Malika setelah tante tau dalang dibalik kecelakaan kamu itu adalah Malika dan Def. Enam bulan lalu tante datang kesini untuk ngasih tau semuanya, tapi tante terlambat karena kamu sudah pergi ke Korea."
#flashback on
Bianca mama Bryan sedang asik berselancar di Instagram milik nya. Ia melihat lihat insta storry milik teman teman nya hingga sampai di mana ia melihat Instagram story milik Veena yang gadis itu unggah tadi malam."Malam terakhir menatap langit Semarang 😢" begitulah caption yang tertulis pada sebuah foto yang menampilkan langit malam kota Semarang itu.
Dengan cepat Bianca menyambar kunci mobil dan juga dompet nya yang ada diatas nakas.
"Mau kemana Mah ?" Tanya Evan yang melihat mama nya nampak terburu buru.
"Van.. Kalau papa nyariin mama, bilang mama keluar sebentar ya. Mama mau ada yang diurus dulu." Ujar Bianca, tanpa berniat menjawab pertanyaan Evan.
"Emang mama mau kemana ? Mau aku anter gak." Tanya Evan lagi sambil mengiringi langkah sang mama.
"Gak.. Gak usah.. Mama pergi sendiri aja." Bianca mengangkat tangan nya meminta Evan untuk berhenti mengikutinya.
Wanita berusia 45 tahun itu segera memasuki Honda jazz miliknya dan segera menjalankan mobil itu menuju kediaman seseorang.
~oOo~
"Mau ngapain kamu kesini ?" Sinis Vivi kepada sahabat lamanya yang sepagi ini sudah berada di rumah nya.
"Vi.. Aku mohon, izinin aku ketemu Veena." Ujar seorang wanita yagng ternyata adalah Bianca, mama dari Bryan dan juga merupakan sahabat Vivi mamanya Veena.
"Mau apa lagi kamu ketemu sama anak saya ? Kamu masih belum puas menghancurkan dan menyakiti hati anak saya ? Atau kamu takut anak saya akan mengganggu hubungan anak kamu dan tunangan baru nya ?" Kesal Vivi kepada Bianca. "Tenang saja Bianca.. Veena anak saya tidak akan mengganggu ataupun menghancurkan hubungan anak kamu, karena anak saya kembali ke Korea dan akan menetap disana." Bianca tak dapat menyembunyikan keterkejutan nya mendengar Veena kembali menetap ke Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Boy
FanfictionBryan memandangi sebuah foto berbingkai kayu dimeja kerja nya, foto yang menampilkan seorang anak laki-laki yang memegang bola dan disebelahnya seorang anak perempuan yang sedikit lebih tinggi darinya sedang merangkulnya. Ia mengusap lembut pipi an...