One

1.4K 95 23
                                    

Musim dingin di kota Seoul baru saja dimulai dan saat ini aku sedang menyaksikan salju pertama turun di tahun ini ditemani secangkir cokelat hangat aku duduk dibalkon apartemen ku. Malam ini adalah malam terakhirku disini, karena besok aku akan kembali pulang ke tanah kelahiranku SEMARANG dan aku sudah tidak sabar ingin bertemu sahabat kecilku yang selalu mengikuti kemana aku pergi, yang selalu memanggil ku dengan nama NURUL. Yang aku sendiri juga bingung kenapa dia selalu memanggilku dengan nama itu. Dan sekarang yang menjadi pertanyaan ku, setelah sekian lama berpisah masih ingatkah dia dengan ku ? Masih kah dia mengenaliku ? Aku berpisah dengan nya saat kami masih bersekolah di taman kanak-kanak. Saat itu papa ku dipindah tugaskan dari perusahaan nya untuk mengurus anak cabang yang ada disini, di Seoul. Orang tua ku sudah kembali ke Semarang sejak lima tahun lalu ketika aku baru saja memasuki universitas ternama dikota Seoul dan saat ini aku telah bekerja di salah satu perusahaan penerbit terbesar diseoul, tempat aku magang sewaktu kuliah dulu dan ketika aku lulus mereka merekrut ku sebagai kepala editor disini. Sungguh kesempatan yang tidak akan ku sia-siakan. Namun sekarang dengan sangat terpaksa aku harus berhenti dari perusahaan ini ketika tepat dua minggu yang lalu orang tua ku memintaku untuk pulang dengan alasan mereka kesepian. Wajar saja karena aku adalah satu-satunya anak mereka.

~oOo~

Bandar udara Ahmad Yani

Seorang gadis cantik, berkulit putih pucat dengan kaca mata hitam yang beretengger manis di hidung mungilnya dan sebuah koper besar berwarna navy keluar dari pintu kedatangan.

"Veenaaaa.." teriak wanita berumur sekitar 45 tahunan kepada gadis berkaca mata hitam itu, wanita itu melambai-lambai kan tangan nya. Merasa ada yang memanggil nama nya, gadis bernama Veena itu pun menoleh.

"Mommy..." teriaknya seraaya berlari kearah wanita itu dan memeluknya. "Mama kok sendirian ? Papa mana ?" ia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sosok sang papa.

"Papa kan masih dikantor, masih kerja." sahut sang mama lalu menggandeng tangan Veena berjalan menuju mobilnya.

"Ayo kita pulang mama sudah masakin cumi asam manis dan semur jengkol kesukaan kamu." ajak Vivi kepada putri semata wayangnya itu. Meskipun Veena besar diluar negri, ia tetap menyukai makanan khas Indonesia terutama semur jengkol. Yaellaaa Veenn cantik-cantik kok sukanya semur jengkol wkwkwk.

Selama diperjalanan Veena memandang takjub kota kelahiran nya ini, sudah banyak yang berubah banyak pembangunan dimana-mana.

"Oo iya sayang, papa sudah mencarikan kamu pekerjaan disebuah perusahaan penerbit milik anak temannya. Dan bagusnya lagi kamu diposisikan sama dengan posisi  kamu dulu sewaktu bekerja di Seoul."

"Masa sih ma ? Kok bisa ?" tak percaya Veena, pasalnya ia tau tidak lah mudah untuk berada diposisi itu.

Vivi yang sedang menyetir pun menoleh kearah anaknya sambil tersenyum "Katanya anaknya teman papa kamu itu masih belum menemukan orang yang tepat untuk berada diposisi itu, tapi untuk lebih jelasnya kamu tanya sama papa aja nanti."

"Woaahh Veena udah gak sabar pengen cepat-cepat kerja lagi ma." antusias Veena. Veena adalah sosok wanita yang tidak hanya cantik, tapi ia juga seorang pekerja keras, tidak gampang menyerah dan mempunyai attitude yang baik.


~oOo~

"Pa.. Mama bilang papa sudah mencarikan pekerjaan buat aku disebuah perusahaan penerbit milik anak teman papa ?" tanya Veena kepada sang papa sambil mengunyah makan malamnya.

"Iya, milik anaknya om Jordan.." seketika mata Veena berbinar ketika mendengar nama yang disebutkan sang papa. Ia bukannya tidak tau, justru ia sangat mengenal siapa teman papa nya itu. "Tapi papa gak tau sih itu milik anaknya yang keberapa, kan om Jordan punya 3 anak." lanjut sang papa.

My Favorite Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang