Ten

373 66 21
                                    

Hallo semua..

I'm comback 😁
Akhirnya bisa up lagi setelah sekian lama 🤧

Hayoo.. siapa disini yang sudah menantikan cerita ini.
Sebelum baca jangan lupa siapkan cemilan ya.. Aku sengaja up yang lumayan panjang, untuk menebus dosa ku kepada kalian, karena terlalu lama mendiamkan cerita ini 😁

Enjoy and happy reading dear 🥰






"Makasih ya Veen.. Berkat lo, gue sama sekali gak merasakan kesedihan apapun setelah putus dari Mavella, suatu hal yang sangat aneh mengingat dulu gue sangat mencintai wanita itu." Ucap Bryan.

"Sama-sama Bry.. Gue senang kok kalau lo baik-baik aja." Sahut Veena berusaha agar terlihat senormal mungkin. Dan ia berharap Bryan tak mendengar degupan jantungnya yang menggila karena laki-laki itu masih tidak melepaskan tautan tangan mereka.

~oOo~

Bryan memarkirkan mobilnya didepan sebuah rumah berpagar hitam, ia membunyikan klakson untuk memberi tahu sang pemilik rumah bahwa ia sudah berada didepan rumahnya.

Dengan terburu-buru Veena menghabiskan susu coklatnya ketika ia mendengar bunyi klakson dari luar. Gadis itu kemudian menciumi pipi kedua orang tuanya secara bergantian.

"Ma.. Pa.. Veena berangkat dulu ya.." ujar Veena.

"Lho.. Gak bareng papa ?" Tanya sang papa.

"Gak pa.. Aku udah janjian sama Bryan. Veena duluan yaa.." teriaknya.

"Hati-hati sayang.." teriak sang mama.

"Veena kok bisa cepat banget dekat lagi sama Bryan ?"

"Bukan nya mereka dari kecil sudah dekat ya pa ?" Ujar Vivi yang merasa heran dengan pertanyaan suaminya.

"Maksud papa.. Kan mereka sudah lama gak ketemu, tapi kok gak canggung gitu lho ma.." ujar Andre yang gemas dengan istrinya itu.

"Ya bagus dong pa.. Bukan nya itu tujuan kamu sama mas Jordan ?" Sahut Vivi yang sudah tahu rencana suami tercinta nya itu dengan sahabatnya Jordan, Ayah dari Bryan dan Evan.

Mereka berencana menjodohkan Bryan dan Veena yang sudah berteman sejak kecil. Itulah alasan yan sebenarnya kenapa orang tua Veena menyuruhnya pulang ke Semarang dan memasukkan Veena di perusahaan milik Bryan.

"Sorry ya lama.. Tadi ngabisin sarapan dulu." Ujar Veena ketika ia sudah berada dimobil milik Bryan.

"Santai.." sahut Bryan.

"Jadi besok kita mau kemana ?" Tanya Veena. Gadis itu kembali membahas rencana liburan mereka.

"Ke kampung laut aja gimana ?" Tanya Bryan.

"Gue sih terserah.. Yang penting view nya bagus." Sahut Veena.

"Gue jamin lo suka.. Itu tempat favorit keluarga gue." Ujar Bryan, yang fokus menyetir.

"Seriusan Bry ?" Ucap Veena.

"Serius.. disana lo bisa mancing, naik perahu dan banyak lagi. Apa lagi kalau malam view nya beeeuuhh.." mata Veena seketika berbinar mendengar ucapan Bryan.

"Ya udah kalau gitu kita kesana nya sore aja gimana ?" Usul Veena. "Paginya gue mau joging dulu keliling komplek."

"Boleh.. kebetulan besok pagi si Jason sama ko Evan ngajakin sunmori." Ujar Bryan.

Veena menoleh ke samping kanan nya, ia menatap Bryan dengan tatapan yang mampu membuat Bryan salah tingkah.

"Kenapa lo ngeliatin gue kayak gitu ?" Ujar Bryan berusaha senormal mungkin.

My Favorite Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang