"Satu.. Dua.. Tiga...." ucap mereka serempak.. "Happy birthday Calista.." ketika kain penutup mata itu dibuka. Gadis itu tampak terkejut melihat semua rekan kerjanya ada disana membuat nya terharu dan air mata bahagia kini sudah menghiasi wajah gadis itu.
Mata Calista menatap satu persatu sudut ruangan cafe itu yang dipenuhi dengan balon warna-warni dan diujung sana terdapat sebuah meja yang berisi kue ulang tahun dan beberapa photo dirinya beserta teman-teman nya. Denga background diniding berwarna putih dan tergantung rangkaian huruf 'Happy birthday Calista' gadis itu terdiam ia tidak bisa berkata-kata lagi.
Veena memeluk Calista dari samping dan mengatakan permohonan maaf nya. "Maaf ya Cal.. Tadi gue udah bentak lo, itu semua ide mereka." tunjuk Veena kepada Tasya, Vera, Elsa dan Direktur utama mereka Bryan Anderson. Alih-alih meminta maaf sudah memprank Calista habis-habisan Tasya, Vera dan Elsa pun juga ikut memeluk Calista dan Veena.
"Gue kira kalian beneran marah sama gue." ucap Calista yang masih berada di pelukan teman-teman nya.
"Woy.. Kok gue, Jason sama Zidan gak kalian ajak pelukan juga sih." Bryan berjalan mendekati para gadis yang sedang berpelukan itu namun langkah nya terhennti ketika ia melihat seorang perempuan yang sangat dikenalnya bersama dengan seorang laki-laki berada diparkiran cafe. Bryan melihat perempuan itu dari dalam cafe yang bagian depan nya hanya berdinding kaca bening. Bryan mengikuti perempuan itu untuk memastikan apakah benar ia adalah kekasihnya.
Langkah Bryan semakin mendekati perempuan itu yang berada di luar cafe tersebut, tenyata dugaan nya benar perempuan itu adalah kekasihnya.
"Mavella.." lirihnya. Ia tak menyangka bahwa perempuan yang ia cintai tega mengkhianati cinta nya dengan laki-laki lain. Bagaimana tidak, ia melihat kekasihnya itu tengah mencium mesra pipi laki-laki yang tengah bersamanya. Bryan lalu mengambil ponselnya dan memotret mereka secara diam-diam kemudian ia kembali masuk kedalam cafe untuk bergabung bersama rekan kerjanya.
"Lo kenapa Bry ?" tanya Jason yang menyadari perubahan raut wajah Bryan.
"Gue liat cewek gue jalan sama cowok lain." Sahut Bryan. "Sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya gue liat dia jalan sama cowok lain."
"Yang pertamanya kapan ?" tanya Elsa, jiwa keponya mulai menggebu-gebu.
"Kemarin, sebelum gue jemput Veena dan Calista buat ikut gue ke bandara." Bryan menceritakan apa yang ia lihat pada hari itu kepada teman-teman nya.
"Oh.. Pantes kemarin lo marahin gue sama Veena.." timpal Calista. "Terus gimana ? Lo udah tanya sama cewek lo.."
"Tadi malam mau gue ajak ketemu dianya nolak, katanya lagi sibuk." Bryan tanpa ragu menceritakan kisah percintaan nya kepada rekan kerjanya.
"Iya lah sibuk.. Sibuk selingkuh.." Tasya pun juga ikut menimpali cerita Bryan. "Rabun kali mata tu cewek, cowok seganteng dan semapan Bryan masa diselingkuhin."
"Iya kan.. Kurang apa lagi gue.. Gue udah mirip Lee Min Ho gini masih diselingkuhin juga" ucap Bryan ia menyebutkan salah satu aktor korea yang sering disebut fans nya sebagai laki-laki blasteran surga.
"Yaahh salah ngomong deh gue, kan tingkat ke-PD-an nya jadi kumat." gerutu Tasya sambil menepuk jidat nya. Dan membuat teman-teman nya tertawa.
"Ini kenapa pada bahas masalah gue sih.. Kan kita lagi merayakan ulang tahun nya Calista." ucap Bryan.
"Kan lo yang cerita duluan.." semprot Veena.
"Kok gue.. Kan si Jason yang nanyain gue.." Bryan tak terima disalahkan.
"Lha kok gue.. Gue kan cuma nanya.." sangkal Jason. "Aaahhh udah deh.. Mending tu kue cepetan deh di potong, terus ini makanan nya mana kok gak ada.. Gue udah laper." Cerocos Jason membuat Bryan mendelik kan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Boy
FanfictionBryan memandangi sebuah foto berbingkai kayu dimeja kerja nya, foto yang menampilkan seorang anak laki-laki yang memegang bola dan disebelahnya seorang anak perempuan yang sedikit lebih tinggi darinya sedang merangkulnya. Ia mengusap lembut pipi an...