Three

506 71 30
                                    

"Cepaaatt.." Veena pun bergegas pindah tempat ke kursi penumpang yang ada didepan. Bryan langsung menjalan kan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Membuat dua gadis yang ada dimobil itu memanjatkan doa agar mereka masih selamat selama diperjalanan.

Selama diperjalanan Veena dan Calista tak berani membuka mulutnya. Hening. Sampai akhirnya Bryan mengeluarkan suaranya.

"Sorry ya kalau tadi gue marah-marah sama kalian. Gue lepas kendali, gue lagi banyak masalah." sesal Bryan karena tak seharusnya ia meluapkan kemarahan nya kepada Veena dan Calista yang tidak tau apa-apa.

"No problem.." sahut Veena sekenanya. "Tapi.. Lo bisa kan bawa mobilnya santai aja, jangan ngeprank malaikat kayak gini.." Bryan pun mengurangi kecepatan nya mendengar ucapan dari Veena.

"Kita mau ketemu sama siapa sih Bry ?" Calista yang sejak tadi hanya diam akhirnya juga membuka suaranya.

"Tadinya sih mau ketemu penulis, tapi gak jadi. Dia ada urusan mendadak." sahut Bryan yang kembali fokus menyetir.

"Lha terus lo mau bawa gue sama Veena kemana ?" panik Calista. "Lo gak ada niat buat nyulik gue sama Veena kan ?"

"Jangan ngadi-ngadi deh lo Cal.. Siapa yang mau nyulik lo ? Gue mau ngajak kalian ke bandara." Veena hanya diam mendengarkan percakapan Bryan dan Calista, namun seketika pandangan nya terkunci pada sebuah bingkai photo kecil yang menggantung dispion depan mobil Bryan. 'Gue gak salah liat kan ? Itu beneran photo gue kan ?' Veena bertanya kepada dirinya sendiri. Ia tak percaya kalau Bryan masih menyimpan photo kecilnya.

"Bandara.. Mau ngapain ?" Calista semakin dibuat bingung dengan jawaban Bryan.

"Jemput sepupu gue, dia hari ini pulang dari Seoul. Oh iya dia nanti juga kerja sama kita." sahut Bryan. Dan tak berapa lama mobil mereka pun memasuki area bandara Ahmad Yani Semarang. Setelah memarkirkan mobilnya Bryan, Veena dan Calista pun keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu kedatangan.

Setelah hampir 5 menit menunggu Bryan pun berteriak memanggil seseorang, membuat Veena dan Calista yang sedang asik memainkan ponsel mereka menghentikan aktifitasnya.

"Bro..!!" teriak Bryan lalu melambaikan tangan nya kearah seorang laki-laki memakai pakaian serba hitam. Bryan tak mempedulikan orang-orang yang menatap nya.

"Veen.. Tuh orang habis dari pemakaman ya.. Kok pakaian nya serba hitam gitu." bisik Calista kepada Veena. Veena hanya menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Calista. 'Ternyata gak cuma bos nya aja yg agak gesrek, karyawan nya pun juga' bathin Veena tak sadar diri, padahal dirinya pun juga akan bersikap seperti itu jika sudah nyaman dengan orang-orang sekitarnya. Bryan menghampiri laki-laki yang berpakaian serba hitam itu diikuti Calista dan Veena.

"Apa kabar bro.. Wiihh gila tambah ganteng aja lo." Bryan memeluk sepupunya itu dengan erat. Sudah hampir 5 tahun mereka tidak bertemu. Tepat nya setelah sepupunya itu memutuskan untuk kuliah dan bekerja di Seoul.

"Baik bro.. Lo sendiri gimana ?" laki-laki itu pun membalas pelukan dari Bryan. Namun ia segera melepas pelukan nya ketika melihat
seorang gadis yang tak asing berdiri dibelakang Bryan.

"Veena.. Lo Veena kan. Nuveena Roula ?" Laki-laki itu melepaskan kaca mata hitam nya untuk memastikan bahwa ia tidak salah mengenali gadis yang kini ada dihadapan nya.

"Jason..!!" pekik Veena matanya membulat lucu melihat kehadiran Jason. Ia tak menyangka akan kembali bertemu Jason disini. Pasalnya setelah lulus dari bangku kuliah, mereka tak pernah lagi bertemu.

"Kalian berdua saling kenal ?" bingung Bryan.

"Kita dulu satu kampus di Seoul.. Kalian berdua.." Jason menunjuk kearah Bryan dan Veena dengan tatapan yang sulit diartikan.

My Favorite Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang