Nine

480 68 22
                                    

"Bry tunggu.. Aku bisa jelasin semuanya" Mavella tersenyum ketika melihat Bryan berbalik kearah nya, ia berpikir Bryan akan kembali, namun dugaan nya salah. Laki-laki itu memang berbalik kearah nya namun bukan untuk menghampirinya dan mendengar penjelasan nya. Bryan menghampiri Veena dan menarik tangannya, untuk membawa gadis itu pergi bersamanya.

Bryan menjalankan mobilnya dengan santai seolah tidak terjadi apa-apa.
"Sorry ya Veen.. gara-gara tadi kita jadi gagal dinner." Sesal Bryan.

"Gak apa-apa kok Bry.. gue ngerti kok.." sahut Veena. Mata gadis itu tertuju pada penjual bakso yang sedang mangkal dipinggir jalan. "Didepan ada tukang bakso tuh.. mau makan disana gak ?" Tanya Veena.

"Kamu mau ?" Tanya Bryan ragu. Veena menganggukkan kepala nya dengan semangat.

"Aku udah lama gak pernah makan bakso lagi, tepatnya setelah pindah ke Seoul." Ucap Veena. Bryan pun menghentikan mobilnya disamping gerobak bakso itu. Veena segera keluar dari mobil Bryan dan memesan dua porsi bakso untuknya dan Bryan.

"Kamu beneran mau makan disini ?" Bisik Bryan takut didengar oleh penjual bakso itu.

"Yakin lah.. Emangnya kenapa ? Kamu malu makan dipinggir jalan ?" Veena balik bertanya kepada Bryan.

"Ng-nggak gitu.. Gue kaget aja, jarang lho ada cewek yang mau makan dipinggir jalan kayak gini." Sahut Bryan.

"Siapa ? Mantan kamu yang baru kamu putusin itu ?" Veena menaikkan sebelah alisnya menatap Bryan. "Nggak semua cewek kayak gitu kaleee.."

Ketika mereka asik mengobrol tukang bakso itu pun datang menghampiri mereka dengan membawa dua mangkok bakso.

"Terima kasih bang.." ucap Veena dengan ramah. Ia menatap bakso itu penuh minat, kemudian menyantap nya dengan lahap.

Bryan tertegun melihat pemandangan langka didepan nya, dimana seorang gadis cantik yang notaben nya sudah lama tinggal diluar negri mau makan dipinggir jalan seperti ini.

"Weekend ini ada rencana kemana Veen ?" Tanya Bryan sambil menyuap makanan nya.

"Emm.. Gak ada rencana sih.. kenapa kamu mau ngajak aku jalan-jalan ?" Sahut Veena dengan percaya dirinya.

"Lo mau ?" Bryan kembali bertanya.

"Ya mau lah.. Apa lagi kalau gratis." Kekeh Veena yang membuat Bryan gemas mendengar ucapan nya.

"Kayaknya gue tau deh penyebab kenapa lo sampai saat ini masih jomblo." Ujar Bryan dengan nada serius.

"Kenapa ?" Veena menghentikan kegiatan mengunyah nya dan langsung menatap Bryan dengan tatapan serius.

"Lo matre.." sahut Bryan dengan singkat padat dan jelas membuat Veena menggembungkan pipinya sebal.

"Heh.. sembarangan." Ujar Veena sambil memukul lengan Bryan.

"Terus ? Oo... Gue tau pasti karena Lo suka mukulin mereka kayak gue gini kan ?" Ucap Bryan lagi.

"Iihhh gak gitu Beyyen.." kesal Veena.

"Terus apa Nurul..?" Bryan membalas Veena dengan menyebut panggilan kecil Bryan untuk Veena, sama seperti yang gadis itu lakukan kepada nya.

"Gue.. Gue... Tau ah gelap." Rajuk Veena. 'gue sebenarnya suka sama lo Bry.. Tapi gue takut kalau lo tau perasaan gue, gue bakalan kehilangan sahabat kecil gue lagi.' lanjut Veena yang hanya mampu ia ucapkan dalam hatinya.

"Veen.. Lo dengerin gue ngomong gak sih ?" Kesal Bryan, ketika Veena tak kunjung menjawab pertanyaan nya.

"Eh.. iya sorry Bry.." Sahut Veena cengengesan, gadis itu baru saja sadar dari lamunan nya ketika Bryan meletakkan gelas es teh dipipi Veena. "Lo ngomong apa tadi ?"

Bryan menghembuskan nafasnya kesal mendengar jawaban dari sahabat kecilnya itu. "Tadi gue nanya.. kita liburan besok mau berdua aja atau gimana ?" Ulang Bryan dengan nada sedikit kesal.

"Emm.." Veena terlihat berpikir. "Gimana kalau kita ajak Calista, Vera, Tasya, Elsa, Zidan sama Jason." Ucap Veena yang membuat Bryan terperangah.

"Gak sekalian satu kantor aja lo ajak ?" Ujar Bryan.

"Dih kesal.. kan lo tadi yang nanya." Goda Veena. "Biar rame Bry, boleh ya.."

"Iya.. iya.. sekalian ajak ko Evan sama ci Def.." ujar Bryan.

"Gitu dong.." Kekeh Veena sambil mencubit gemas hidung mancung Bryan.

Setelah menghabiskan bakso mereka, Veena dan Bryan langsung menaiki honda HR-V milik Bryan.

"Mau langsung pulang apa gimana ?" Tanya Bryan sambil menyalakan mesin mobil nya.

"Gimana kalau keliling Semarang dulu." Usul Veena. Tanpa Banyak bicara Bryan langsung menjalan kan mobilnya menuruti usul dari Veena.

"Bry.. Lo yakin gak apa-apa ?" Tanya Veena. Pasalnya Bryan terlihat baik-baik saja, sebuah ekspresi yang sangat meresahkan bagi Veena untuk seseorang yang baru saja putus cinta.

Bryan menoleh kearah Veena dengan mata sayunya. "Menurut lo ?" Tanya Bryan lalu kembali fokus menyetir.

"M-maksud gue, kalau lo mau cerita, cerita aja sama gue jangan dipendam sendiri." Ucap Veena.

"Gue gak apa-apa Veen.. Justru gue merasa bersyukur karena Tuhan sudah memberitahu gue kalau Mavella itu gak baik buat gue." Ujar Bryan. 'Dan gue lebih bersyukur Lo ada disamping gue saat ini.' lanjut Bryan yang hanya ia ucapkan dalam hatinya.

Veena hanya mengangguk enggan membahas lebih lanjut perihal putusnya hubungan Bryan dan kekasihnya itu.

"Besok mau berangkat kerja bareng lagi gak ?" Tawar Bryan, memecah keheningan yang tercipta didalam mobil itu.

"Mau.." sahut Veena Cepat. Membuat Bryan tak mampu menahan tawanya. "Kenapa ketawa ?" Tanya Veena dengan nada manja nya. Bryan menggelengkan kepalanya dan berusaha untuk berhenti tertawa namun usahanya gagal ketika melihat wajah polos Veena.

"Apaan sih.. Gak jelas banget." Kesal Veena yang merasa Bryan menertawakan dirinya. Gadis itu memalingkan wajahnya dan lebih memilih menatap jalanan lewat kaca mobil disebelah kirinya.

Dan dengan tiba-tiba Bryan meraih tangan Veena, membuat gadis berhidung mancung itu terkejut dan mengalihkan pandangan nya dimana kini tangan nya dan tangan Bryan saling bertaut.

"Makasih ya Veen.. Berkat lo, gue sama sekali gak merasakan kesedihan apapun setelah putus dari Mavella, suatu hal yang sangat aneh mengingat dulu gue sangat mencintai wanita itu." Ucap Bryan.

"Sama-sama Bry.. Gue senang kok kalau lo baik-baik aja." Sahut Veena berusaha agar terlihat senormal mungkin. Dan ia berharap Bryan tak mendengar degupan jantungnya yang menggila karena laki-laki itu masih tidak melepaskan tautan tangan mereka.








Hai guys.. apa kabar kalian semua ? Ada kah yang merindukan cerita ini ? Maaf ya baru bisa up untuk My Favorite Boy nya 🤗 Dan semoga kalian masih suka sama alur ceritanya 😘

My Favorite Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang