"Happy birthday Bryan..." Ucap mereka serempak, ketika Bryan sudah berdiri didepan pintu dengan Veena yang beridiri didepan nya memegang kue berwarna biru dengan lilin yang menyala diatas nya.
"Make a wish dulu.." ucap Veena kepada Bryan, sebelum laki-laki itu berkata-kata.
Bryan pun menuruti ucapan Veena, ia memejam kan matanya lalu kemudian berdoa dengan tangan yang menyatu didepan dada nya.
Beberapa saat kemudian Bryan membuka matanya lalu kemudian ia meniup lilin yang ada diatas kue itu dengan lembut diiringi lampu yang mulai menyala. Pandangan Bryan bertemu dengan iris coklat caramel milik Veena yang sayu, keduanya saling bertatapan seolah mereka berbicara lewat mata.
"Ehm.. Cukup kali tatap-tatapan nya." Celetuk Evan yang membuat Veena tersipu, terlihat jelas rona merah di pipinya yang putih.
"Gue cuma heran, kok Veena yang megang kuenya biasanya kan mama ?" Ujar Bryan mencari alasan.
"Dulukan Veena gak ada, lagian mama kok yang maksa Veena buat megang kue nya." Sahut tante Bianca sambil berjalan kearah Bryan lalu memeluk erat tubuh anak keduanya itu.
"Selamat ulang tahun my boy.. Kali ini mama punya kado spesial buat kamu." Kata Tante Bianca setelah melepaskan pelukan nya dari Bryan.
"Makasih ma.." tulus Bryan, lalu kemudian mengecup kening sang mama.
"Selamat ulang tahun Jagoan." Ujar om Jordan dan merangkul tubuh Bryan.
"Makasih pa.." sahut Bryan dengan senyum nya.
"Happy birthday brother, semoga cepat ketemu sama jodohnya. Biar nanti pas nikahan gue sama Def Lo ada pasangan nya." Ujar Evan, yang membuat Bryan mencibir.
"Selamat hari brojol ma bro." Jason pun merangkul tubuh Bryan.
"Thank you Je." Sahut Bryan sambil menepuk bahu Jason.
"Ayo kita kehalaman belakang." Ajak Tante Bianca, kemudian berjalan mendahului yang lain nya bersama orang tua Veena yang juga ada disana.
"Selamat ulang tahun pak bos." Ucap Zidan.
"Thank you Dan." Sahut Bryan.
"Happy birthday bos, semoga tahun ini cepat menikah biar bobroknya berkurang." Ucap Elsa dengan senyum dua jarinya. Bryan hanya tersenyum menanggapi ucapan Elsa.
"Selamat ulang tahun Bry." Ujar Calista sambil mengulurkan tangan nya kearah Bryan dan dengan senyum yang dipaksakan.
"Thank you Cal.." sahut Bryan dan menyambut uluran tangan Calista.
"Gue kebelakang duluan ya.." kata Calista dan langsung berjalan menuju halaman belakang untuk menyusul teman-teman nya, meninggalkan Bryan yang kini hanya tinggal berdua dengan Veena.
"Apa lo ?" Ucap Bryan ketika melihat Veena menatap nya dengan tatapan geli.
"Happy birthday Beyyen ku.." ucap Veena sambil meletakkan sebelah tangan nya yang sudah ia oleskan mentega ke pipi Bryan, membuat Bryan sangat kesal.
"Eeiittsss gak boleh marah.." ucap Veena cepat ketika melihat Bryan bersiap untuk mengeluarkan sumpah serapahnya.
"Veenaaa.." ujar Bryan dengan suara yang ia tahan agar tidak berteriak kepada Veena.
Cup.. Veena mengecup pipi Bryan yang tidak terkena mentega dan setelah nya gadis itu berlalu pergi menyusul yang lain nya dihalaman belakang.
"Duuuhhh lo tadi kesambet apa Veen.. Bisa-bisanya lo nyosor ke Bryan." Gerutu Veena sambil memukul pelan bibir nya.
"Lo kenapa Veen, kok kayak kesal banget gitu ?" Tanya Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Boy
FanfictionBryan memandangi sebuah foto berbingkai kayu dimeja kerja nya, foto yang menampilkan seorang anak laki-laki yang memegang bola dan disebelahnya seorang anak perempuan yang sedikit lebih tinggi darinya sedang merangkulnya. Ia mengusap lembut pipi an...