Hujan dan luka

42 10 6
                                    

-Hujan dan luka-

Pagi ini SMA Garuda melaksanakan rutinitas seriap hari jum"at yaitu olahraga bersama dilapangan

Kelas 12 IPA4  kini mengambil posisi di bawah pohon rindang agar tidak terkena terik matahari

Supaya gak gosong katanya

Devan mengatur barisan para teman temannya nampaknya ia kewalahan karna mereka tak sama sekali ada yang mendengar dan menghiraukannya

"KALO GUE BILANG BARIS YA BARIS!"sentak Devan membuat semua terkejut

Semua yang melihatnya nampak kicep kerna ucapan devan

"Biasa aja dev gausah ngegas!"Balas rehan santai dibalas anggukan oleh Farel dan juna

"Santai aja bro" Ucap Angga dengan gaya cool nya

Devan nampak frustasi dengan tingkah teman temannya itu

Tak lama guru datang dan merapikan barisan murid murid bandelnya itu

"Aduh bu saya malas joget joget bu" Ucap juna

"SENAM BUKAN JOGET JOGET!" sentak bu Murti membuat murid muridnya meledak tawa

"Kalo kamu gak ikut senam saya gantung kamu di pohon kelapa! Biar di sambar geledek sekalian!"

"Bu jangan galak galak nanti gak dapet jodo----"

Plakk

Plakk

"IKUT SENAM ATAU IKUT SAYA KE RUANG BK?!"

Mereka yang melihatnya hanya mampu menahan tawa mati matian

Hufttttt

Vany melirik devan yang sedang sibuk mengatur barisan teman teman

Disisi lain Vany menghampiri devan dengan membawa sebotol air mineral.
walaupun semalam vany dibuat kecewa karna kebohongan devan namun tidak ada kata menyerah untuk mendapat hati batu itu

"Dev ini minum buat kamu" Vany mengulurkan air mineral di hadapan cowo itu beraharap ia menerimanya
namun devan menyingkirkan dengan kasar
Ia memutar bola matanya malas

"Kenapa!?" Tanya devan dengan raut wajah tidak bersahabat

"E-engga aku cuma mau ka----"

“HAUS PERHATIAN?!
ATAU HAUS KASIH SAYANG!" Bentak devan membuat mereka semua yang berada di lapangan ikut terkejut

Bugh

Bugh

Bugh

"ANJING LO!" Rehan meninju pipi dan rahang devan karna tidak terima dengan kata kata devan menyakiti hati vany

Semua bengon melihat kerusuhan rehan dan devan

"Gausah ikut campur lo!" Bentak devan pada rehan

"Lo udah sakitin vany berapa kali hah!?"

"Lo ga ada hati?!"Tanya nya lagi

"GA ADA! GUE GA ADA HATI!"Sentak Devan mendorong dada rehan hingga ia terhunyung kebelakang

Angga datang dan mengerai mereka

"Kalian ga ada otak?"
"Kelai di lapangan?"sentak Angga

"Gue ga perduli!
Dia udah nyakitin hati vany
Dan bukan sekali!
Lo ga liat tadi malam?!
Dia juga kecewain Vany!
Dan sekarang dia ngerandahin harga diri vany di depan semua orang... ANGGA!"

Angga terdiam ia melirik devan sekilas dengan raut wajah kecewa sedangkan devan? Ia juga melihatnya dengan dada naik turun menahan amarah yang membara

Tak lama Devan pergi dari lapangan dan meninggalkan mereka semua termasuk vany yang  tengah menahan bendungan air mata

"Tenang vany gue orang terdepan buat hajar orang yang berani nyakitin lo termasuk devan" Rehan menenangkan vany dan mengelus singkat pucuk kepala vany dan dibalas senyuman

                           ***

Suasana kelas sedikit ramai
Hari ini semua murid lengkap dari hari sebelumnya

Biasanya jika bukan hari jum'at banyak murid yang izin

Entah itu izin sakit, izin karna tak ada alat transportasi untuk ke sekolah, ataupun bolos

Namun setiap hari jumat semua murid lengkap

Mungkin karna ada jamkos tiap hari jumat,biar bisa bolos ke kantin...huwaaa

"Bel lu tau gak?
Tadi si Devan berantem sama Rehan gara gara Vany?" Ucap fiola teman sebangkunya yaitu Bela

"Hah gara gara si cewe kegatelan itu?"Bela menatap kearah vany dengan tatapan merendahkan dibalas anggukan oleh fiola

"Awas aja nanti gue bakal lakuin yang lebih parah dari sebelumnya" Batin bela dengan senyum liciknya

****

Suara bel berbunyi menandakan jam pulang sekolah tengah tiba
Semua murid bersorak gembira

Hujan mengguyur permukaan bumi tepat dimana murid murid sedang menunggu jemputan mereka dan pulang dengan kendaraan pribadi

Vany tengah berteduh disebuah halte
Ia sedang bingung
Saat hujan seperti ini sangat jarang angkutan umum lewat dihalte tersebut sekalipun memesan secara online
Saat jam segini adiknya sedang les musik didekat komplek
Ia ingin meminta jemput kepada
Adiknya namun nomornya tidak kunjung aktif saat dihubungi
Pesan pesannya pun belum dibaca mungkin adiknya sedang sibuk

Vany menadahkan tangannya membiarkan sedikit tetesan air mengenai telapak tangannya
Ia menikmati semilir angin menyapu lembut permukaan pipinya

Ia tersenyum saat ada seseorang lewat di halte tersebut
Ia bergegas menghentikannya

"TUNGGU!" Tahan gadis itu membuat sang pengendara berhenti tepat dihadapan halte

Pengendara itu memutar bola mata malas

"APASIH!" Santaknya

"Aku boleh nebeng gak!?" Suara Vany sedikit dikeraskan karna suara deras air hujan membuat suaranya tenggelam

Tanpa turun dari motor Devan mengatakan
"Gabisa gue gak mau lo bikin hidup gue tambah banyak masalah setelah rehan dan angga marah ke gue gara gara lo! Puas lo!?"

"Tapi aku cuma minta tolong anterin aku pulang,,, kan kita satu komplek jadi sekalian" Jalas Vany kepada devan yang menatapnya datar

"bisa gak sih jadi cewe itu gausah murahan?!Gada harga dirinya lo?!"Ucapnya lalu meninggalkan gadis itu sendirian

Vany terdiam membeku saat mendengar ucapan devan yang mampu merobek hatinya

Vany menurunkan dirinya dijalan raya yang nampak sepi dan membiarkan air hujan yang deras turun bersamaan dengan air matanya

Gadis itu terduduk dijalan raya  yang sepi itu
Tatapannya kosong badannya seperti mati rasa karna hawa yang terlalu dingin sebelum matanya tertutup sempurna

.

.

.

Gimana guys?
Gue jadi jengkel ama devan:(








DEVANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang