-Detik ini lo milik gue Va-
Devan anendra gianda adalah sosok cowo yang berwibawa, ia juga menjabat sebagai ketua geng VENZZ yang lumayan terkenal sejagad raya
Devan terkenal dengan sebutan Batu, mengapa? Karna sikapnya yang terlalu dingin, cuek...
Hari ini cuaca sedikit mendung Vany sedang berada di Rooftop kamarnya Saat ini ia sedang menatap teduh awan berwarna abu abu
Sebelumnya tadi Vany sempat berbincang dengan Vina. mereka sangat merindukan kedua orang tuanya.
Jarang sakali mereka berkumpul jangankan dengan keluarga besar Ingin berkumpul dengan kedua orang tua sendiri saja harus menunggu waktu yang cukup lama.
walaupun kebutuhan setiap hari selalu terpenuhi dan apapun keinginan mereka selalu didapatkan dengan mudah.
namun itu tak bisa menggantikan kasih sayang orang tuanya kepada mereka dan tidak bisa mengobati betapa rindunya Vany dan Vina kepada kedua orang tuanya
Entah mengapa Vany sangat suka berlama lama di Rooftop kamarnya apalagi saat hujan
Karna sejauh yang kita kenal sosok Vany adalah seornag gadis yang sangat menyukai Hujan. Ia pernah berkata "Hujan adalah solusi saat ingin melampiaskan amarah dan masalah"
Tak terasa sudah hampir tiga jam Vany berada di Rooftop itu membuatnya ingin mengistirahatkan tubuh dan pikirannya sejenak Ia berjalan kembali menuju kamar
Matanya membulat sempurna saat pandangannya tertuju pada kaca riasnya dibaluri bercak darah kental berwarna merah gelap yang bertulisan
"PERGI ATAU MATI"
Seperti itulah gambarannya
Vany memundurkan langkahnya dan tepat pada sudut ruangan Ia terlihat sangat frustasi dengan semua masalahnya Ia tak tau apa penyebab dan kesalahannya hingga diteror seperti ini
"VINAAAA!" Mendengar teriakan dari kakaknya, vina langsung berlari menuju kamar Vany yang berada dilantai dua
Ceklek
Vina menatap kearah Vany yang duduk menekuk kedua lutut dan menenggelamkan wajahnya disana
Dengan sigap Vina memeluk erat tubuh kakaknya yang terlihat begitu ketakutan
"Hei,,,, kenapa hm?" Tanya Vina sambil mengelus punggung Vany dan menenagkan kakaknya itu
"Li-liat ka-kaca" Ucap Vany membuat Vina menoleh kearah yang ditunjuk kakaknya itu menggunakan jari telunjuk
Vina terpatung menatap bercak darah disana membuat Kamar kakaknya itu menjadi bau anyir darah
Ia kembali menatap sendu kearah kakaknya
"Ada yang masuk kesini?" Tanya Vina dibalas gelengan oleh Vany "aku gak tau--tadi aku lama di rooftop" Ucap Vany menunjuk kearah rooftop kamarnya
Vina menghembuskan nafasnya pelan lalu tersenyum"kak,,,ada aku disini,,, gausah takut yaah"ia kembali memeluk Vany dengan erat seperti tak ingin kakak perempuan satu satunya itu disakiti oleh orang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.