BULLYING

47 10 10
                                    


Hari ini Vany berangkat sekolah lebih awal dari biasanya.
Karna tadi ia mengantar adiknya kesekolah lebih pagi , Vina akan mengikuti olimpiade. Maka harus berkumpul disekolah lebih awal, Tidak ingin memperlambat waktu maka Vany akan sekalian ke sekolahnya juga karna searah

Nampaknya belum ada murid satupun disana sebelum ia masuk ke kelas

Deg

Saat ini Vany sedang berada di ambang pintu.
Ia sangat terkejut karna kehadirannya telah disambut oleh lima gadis, dengan tatapan tak dapat diartikan.

Salah satu diantaranya adalah Bela.
Gadis itu menatap Vany intens dengan senyuman smirknya.

"Hai Vany"-Bela.

Vany tak menjawab. gadis itu mamatung saat Bela menatapnya dan mulai mendekat kearahnya

Jarak mereka tak jauh.

Selangkah

Dualangkah

Tigalangkah

Plakk

Bela berhasil mendaratkan satu tamparan mulus kepipi Vany.
Gadis itu memegang pipinya yang terasa panas.

"Apaan kamu!?"-Vany

" Lo masih nanya Apaan!? "-Bela

"LO UDAH NGEREBUT COWO GUE!"-Sambung Bela

"pura pura gak tau lo!?" Sentak kenzha Salah satu teman Bela yang juga berada disana

Vany terdiam.

"Apakah Bela benar?" Batin Vany

"Tapi Devan itu bukan cowo lo!"-Vany

"ANJING LO!" Tara salah satu teman Bela menghantam keras kepala Vany hingga terbentur ke tembok  tepat disampingnya.

Hal itu membuat mereka berlima tertawa setan.

"Gimana rasanya hm?----"-Bela.

" GIMANA!?"Sambungnya.

Kenzha mengangkat Vany yang tergeletak disudut tembok.
Ia manjambak rambut gadis itu dan menyeretnya, dibantu oleh Bela dan teman temannya

Dan itu atas perintah dari Bela.

Lantas itu sangat membuat Vany yang merasakannya menjerit kesakitan

"Sa-sakit" Rintih Vany memegang rambutnya yang ditarik oleh Kenzha

"MAKANYA JANGAN USIK HIDUP BOS GUE!"-Kenzha

Mereka berlima menyeret Vany kearah gudang belakang sekolah, tanpa diliat oleh seorang pun

Tara mendorong tubuh Vany tepat pada kursi tua dan mengikat tubuh gadis itu hingga tak dapat bergerak lagi.

Tara menjejal mulut Vany menggunakan Sampah kering yang ia ambil dari tong sampah.

Vany meringis ia tak mampu melawan.
Tubuhnya sudah dikunci begitu juga dengan mulutnya.

Mati matian Vany menahan bendungan air matanya.
gadis itu tak mau terlihat sangat lemah perihal air mata,
sehingga membuat mereka bangga talah menyiksa gadis itu

Bela yang melihat Vany tak memberontak membuatnya leluasa menyiksa gadis itu

"Hai Vany"-Bela menundukan tubuhnya untuk meratakan tingginya dengan Vany yang duduk terikat

Bela tersenyum "LO AMBIL KEBAHAGIAAN GUE! LO AMBIL DEVAN DARI GUE HAH!"-Bela

"LO AMBIL SEMUA KEBAHAGIAAN GUE! LO TAU GAK? BUKAN DEVAN AJA YANG LO AMBIL! TAPI ORANG YANG GUE SAYANG SELAIN DEVAN JUGA LO AMBIL!" sambung Bela

DEVANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang