Dikecewakan sebuah harapan

37 11 2
                                    


"Kemungkinan besok kek nya aku pulang" Ucap Vany memperkirakan

Suara langkah kaki terdengar ribut
Suara ricuh tawa terdengar mendekat

"Hayy hayy hayyyy eperbadihh,,,, " Kejut Rehan teriak sambil membuka pintu

"Astagaa kaget,,,ternyata kalian" Ghina mengelus dadanya,,, didepan Rehan, Juna, Dan Farel yang mengejutkan mereka

"Loh Devan manaa? " Tanya Vany heran

"Ga tau tuhh,,, tadi kita ajakin,,,tapi dia bilang malas" Ucap Juna mengankat ke dua bahunya dan duduk di Shofa

"Eumm" Gumam Vany tersenyum kecewa

"Nih Van kita kan baiiikkk jadii tadi ituu,,, pas mau ke sini,,, dijalan kita mampir beli Martabak manis"ucap Rehan dengan pede

" Woahh ashoyyy,,, kita juga tadi beliin dia martabak manis" ucap Ghina menggeleng kecil kepalanya

"Hehe pesta martabak manis kitaaaa" Ucap vany membuka buah tangan dari teman temannya,,, dan makan bersama

"Okehh cucok dehh aaaaaaaa" Ucap Rehan dengan gaya anehnya

"Anjhayy kerasukan siluman ulat bulu lagi si Rehan" Sahut Farel dengan geli

"Gak weee,,, si Rehan dah jam nya jadi bancih" Sambar Ghina

"Astagfirullahhhh,,,, kalian ini berdosa bangetttttt" Ucap Rehan dengan memegang dadanya seolah olah terkejut

"Ehh kamu jangan solimi" Ucap Juna lantang

"Duh si junaaaa" Ucap Zara menggelang kepalanya heran

Vany terlihat semakin akrab pada teman teman Devan,,, sedangkan Kepada Devan sendiri terlihat sangat jauh pada Vany,,, NAMUN itu tak membuat tekat Vany berkurang sedikitpun,,, Harapannya dan parjuangannya seolah olah ia yakin suatu saat perjuangannya tak kan berUjung sia sia,,, walau Ia tau betapa banyak halangan bahkan rintangannya untuk mendapatkan sedikit respon dari Devan,,, Ditambah lagi dengan Perbedaan keyakinan mereka yang sangat membuat Vany terpukul

              *****

Hari  sudah semakin Sore Teman teman Vany pun sudah pulang setelah membesuknya. di ruangan hanya tersisia Vina adiknya

Tiba tiba dokter datang untuk mengecek keadaan Vany saat ini

"Gimana dek kabarnya" Ucap ibu dokter

"Alhamdulillah lumayan enakan dok" Ucap vany tersenyum mengarah ke arah Dokter

Dokter memastikan terlebih dahulu kondisi Vany dangan ramah dan teliti

"Kondisinya alhamdulillah udah membaik dari pada sebelumnya,,, oh iyh orang tuanya kemana? " Tanya dokter kepada Vany dan Vina

"Mamah sama papa Lagi kerja dok,,, di luar kota" Ucap Vina adiknya Vany

"Oww gituu,,, hmm jadi ginii,,, besok kakak nya udah boleh pulang yahh,,, karna keadaanya udah semakin membaik,,, yang penting di jaga aja kesehatnya,,, jangan telat makan,,, " Saran dokter kepada Vany dan mengizinkannya besok untuk pulang

"Baik dok alhamdulillah,,," Ucap Vina tersenyum

Dokter pun segera pergi ke ruangan lain

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa akhirnyaaaaaaaaaa akuuuu pualng jugaaaaaa" Teriak Vany terlihat bahagia karna akan pulamg dari rumah sakit

"Heh bagong jangan teriak teriakk ni rumah sakittttt" Ucap Vina menghentikan teriakan Vany

"Yeahh akhirnya aku bisa berjuang lagi buat dapetin tu si kulkas 40 pintu" Gumam Vany gembiraa

DEVANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang