PENGORBANAN

47 9 83
                                    


"Biarlah waktu yang menjawab kisah mereka, sampai di titik akhir disitu akan terungkap bahahia atau kecewa"

"Nraini.azhra"
(Author)

"Akan tiba saatnya dimana yang pernah berjuang mati matian akan lelah dan menyerah"

-Vany mazhel stevani-

***

Untuk bab ini, silahkan putar lagu

-Halu-
Feby putri

Happy reading

-Pengorbanan-

Malam ini hawa terasa sangat amat dingin dan sepi hanya terdengar suara hembusan angin yang menerobos rimbunan daun,
gadis itu terlihat gelisah dalam tidurnya.
Seketika benturan keras terdengar mengenai jendela kamar yang menghadap balkon

Gadis itu terkejut dan terbangun mendadak.
Kepalanya sangat amat pusing seperti ribuan jarum yang menacap dalam satu titik

"Shh-"Dia memegangi kepalanya dan berjalan menuju sumber suara yang membangunkan tidurnya tadi.

Gadis itu membuka gorden yang terbentang luas disana, seketika matanya meliar saat melihat seseorang lompat dari balkon kamar gadis itu, namun saat ini ia tidak bisa memastikan jelas karna pandangannya  seketika sangat memburam

"Shh" Jerit gadis itu sembari menutup gorden

"Gak ada apa apa" Gumamnya

Gadis itu kembali dan duduk di sebuah kursi menghadap meja riasnya disamping tepat tidur, matanya menangkap suatu benda yang berada ditembok  yaitu jam.

Jam menunjukaan pukul dua dini hari, pandangannya tertuju pada benda pipih disamping tempat tidurnya

Gadis itu berjalan mendekati tempat tidur dan mengambil benda pipih itu, ia menyalakan ponselnya.

Ekor mata gadis itu tertuju pada boneka Nana yang diberikan kepada Devan tadi sore boneka itu berada diatas tempat tidurnya, seketika ia mengacak erat kepalanya yang seakan berputar, rasanya seperti dihantam karas sebuah balok kayu besar tepat dikepalanya.

"Shh-" Rintihnya

"Uhuk! Uhuk!"gadis itu memukul dadanya yang terasa sesak seketika

"Aghhh"rintihnya sembari mengacak kepala yang terasa sangat sakit luar biasa

Gadis itu melangkah tertatih menuju Wc kamarnya, ia mencari tempat berpegang agar bisa menjaga keseimbangan badannya.

Gadis itu telah sampai menuju wc dan tanpa sadar ia memuntahkan cairan kental berwarna merah dari dalam mulutnya, Sangat banyak.

Vany sedikit membungkukkan badannya agar leluasa mengeluarkan sesuatu dari dalam mulutnya

"Shh"

Ia tak menyangka akan separah ini, Gadis itu menumbuk numbuk keras kepalanya dengan tangan yang menggempal  sekiranya sedikit mengurangkan rasa sakit yang bersarang dikepala gadis itu, namun itu tak akan mungkin, melakukan hal itu akan menambah rasa pusing dikepalanya.

DEVANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang