"Kamu baru akan menyadari berharganya sesuatu ketika kamu mencintainya namun tidak menemukannya lagi"-Vany mazhel stevani-
"haruskah aku melanjutkan ini tuhan?, Namun hati dan mentalku tak kuat lagi"
-vany mazhel stevani
••••
Bela yang menyadari vany kini nampak pucat dan seperti akan hilang kesadaran mulai menyenggol pelan lengan vany"Van lu kenapa?"tanya bela dibalas vany yang hanya mengode gelengan kecil menandakan dirinya masih sadar
"Lu sakit? Lemah banget. lanjutin tu tugas! yang bener awas salah!" bisik bela sedikit menekankan disetiap katanya
"Iya bel aku gapapa kok"vany tersenyum tipis dengan suara yang terdengar lemas
devan yang menyadari sedikit kebisingan di sampingnya akhirnya mengeluarkan suara
" Kenapa?" Dibalas gelengan kecil deri kedua gadis di sampingnya ituSeiring waktu terus berjalan mereka semua mengerjakan tanpa ada gangguan.
namun vany yang sedari tadi tak fokus dan terlihat terus meringis"BAIK ANAK-ANAK WAKTUNYA TINGGAL BEBERAPA MENIT YAH DAN TOLONG DI JAWAB DENGAN TELITI" Suara lantang sang host acara olimpiade tersebut
Waktu pun habis semuanya telah menyelesaikan tugas mereka
Devan dengan sigap mengambil kertas tugas yang di kerjakan bela untuk mengecek nya bergantian
saat ingin mengambil tugas dari vany ia pun terkaget menampilkan raut wajah khawatir"Van lu kenapa van van" devan sedikit panik melihat vany yang telah tak sadarkan diri menghadap kan kepalanya ke arah berlawanan dari bela dan devan
"Van lo kenapa jangan tidur woy!" Bentak bela sembari memukul pelan lengan vany
"Ada apa ini!" salah satu pengawas mendatangi mereka bertiga
"Ini pak teman saya pingsan" ucap devan sambil terus menggoyangkan pelan bahu vany
"PMR TOLONG BAWA INI" petugas pun meneriaki anggota pmr yang tersedia di acara tersebut untuk membawa vany
Raut wajah yang menggambarkan kekhawatiran tercetak jelas diwajah Devan "gue takut" Batinnya namun seketika menggelengkan kepalanya
"Ah ngapain juga gue mikirin tu cabe!"gumamnya"Baik saya tinggal dan cek tugas kalian terlebih dahulu sebelum mengumpulnya" pengawas itupun pergi, lalu devan mengecek tugas yang di kerjakan vany
Beruntung nya vany tetap mengerjakan dengan baik
••••♡••••"Kenapa vany bisa pingsan?" tanya bu Murti pada devan dan bela, mereka sedang berada di ruang istirahat untung menunggu hasil olimpiade nya
"Ga tau bu---saya noleh dia udah ga sadar gitu" Ucap Devan sembari menatap kearah Vany yang sedang tertidur dikasur
"Halah caper!" Batin bela
"Yasudah sekarang kita tunggu hasilnya dan sehabis vany membaik kita ke penginapan untuk babak final, tapi kalau kita tidak lolos kita akan pulang" jelas bu Murti dan di balas anggukan oleh devan dan bela
Beberapa menit kemudian
Pengumuman pun sudah terkirim pada gadget tiap perwakilah sekolah, dan yang terutama akan melihat adalah bu Murti
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANY
Teen Fiction-Detik ini lo milik gue Va- Devan anendra gianda adalah sosok cowo yang berwibawa, ia juga menjabat sebagai ketua geng VENZZ yang lumayan terkenal sejagad raya Devan terkenal dengan sebutan Batu, mengapa? Karna sikapnya yang terlalu dingin, cuek...