meet again in Devany's story
Buat yang baru datang, jangan lupa tinggalkan jejak anda.
Beberapa bab di privasi jika kalian tidak Follow akun ini
so happy reading
⚠️Dilarang baper
***
Seorang remaja dengan baju kaos hitam serta celana pendek yang menyatu padukan warna nya dengan pakaian nya.
Ia tengah duduk di balkon teras kamarnya , melamun memperhatikan burung-burung yang terbang, sembari melihat awan yang kian memendung,
Abu abu menggambarkan susana langit yang seakan sebentar lagi akan menangis, mengeluarkan air matanya."Sebenarnya siapa yang antar lo vaaa, AGHHH" yap Devan, ia tengah jengah memikirkan perihal siapa yang mengantarkan Vany, bukan apa, ia takut jika gadisnya disakiti karna kelalaiannya sendiri.
"Kalau emang dia, kamu sama dia ada hubungan apa...atau mungkin dia cuma ngantar kamu dan ga bermaksud apa apa,,,tapi ada rasa janggal di hati gue,,,kenapa?" Devan mengacak rambutnya frustasi lalu beranjak ke kamar mandi untuk menenangkan dirinya
Aliran air jatuh kebadannya, Devan masih memikirkan perihal Vany dan menyesal telah meninggal kan kekasihnya itu. Bodoh memang bodoh.
Selesai mandi Devan pun mengeringkan tubuhnya lalu memakai baju dan beranjak ke tempat tidur dengan ponsel di tangan nya.
Ia mencoba menghubungi Vany namun tak ada balasan
"Angkat Va.. gue kangen" Dengan lirih Devan menatap panggilan ponselnya yang belum juga di jawab oleh Vany
Setelah sekian lama Devan memanggil, akhirnya Vany mengangkat nya. Lega sekali rasanya, ia pun tak menyia nyiakan kesempatan untuk menjelaskan
"Apa" Jawab Vany di seberang sana dengan nada dingin
"Akhirnya.., kamu tadi pulang sama siapa hm,?, Kamu gapapakan?, Kamu mau aku kesana gak-.." Vany terlalu malas mendengar ocehan Devan ia masih sebal dan memotong Ucapan Devan
"Aku gapapa, udah ya aku mau tidur" Tanpa basa basi Vany mematikan sambungan nya
Devan hanya melempar handphone miliknya pelan dengan frustasi
••••
Pagi ini di rumah Vany semuanya tengah sibuk untuk bersiap siap
"KAKAK SINI SARAPAN DULU" panggil Luna serta menyiapkan sarapan untuk keluarga nya
Vany dan Vina akhirnya turun dari tangga dan mendekati meja makan, Vina langsung melahap roti yang ada di meja dan meminum susu
"Pelan pelan aja kali dek ga telat juga" Tegur Luna
"Bukan maa, adek dari tadi malam kelaperan tapi ga berani ambil makan hehe" Balas Vina dengan susu dan roti yang belepotan di bibirnya
Luna dan Vany hanya tertawa namun.. Luna melihat sedikit ada yang beda dari anak sulungnya ini,
"Kak ada masalah?" Tanya Luna lembut
"Engga ma" Balas Vany
"Boong ma, kemarin aja kakak Pulang nya hujan hujan teruss mukanya pucet dann dia habis nangis terusss dia pulang sama cowo lain,,,eaaa" Adu Vina
"Engga apaansi dek orang ituu air hujan bukan nangis dan itu temen aku" Imbuh Vany
"Udahlah kak aku tu tau, orang muka kakak aja keliatan habis nangis terus kenapa juga ga pulang sama ka Devan?" Sosor Vina yang membuat Vany semakin malas menanggapi
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANY
Teen Fiction-Detik ini lo milik gue Va- Devan anendra gianda adalah sosok cowo yang berwibawa, ia juga menjabat sebagai ketua geng VENZZ yang lumayan terkenal sejagad raya Devan terkenal dengan sebutan Batu, mengapa? Karna sikapnya yang terlalu dingin, cuek...