TAKDIR MENYATUKAN MEREKA

23 7 2
                                    


"Kamu?"

"Kamu!?" Meraka saling memandang dangan pandangan tak dapat di artikan, Vany berdiri dari duduknya dan menghampiri cowo itu yang mematung tak tau mau berbuat apa.

Melangkah tak percaya apa ini mimpi atau tidak.

"Kamu ngapain di sini?" Tanya Vany

Alex dan Sila terkejut, "kamu kenal anak saya?"-Tanya Alex

"Ma-maaf om, dia pacar saya"jelasnya

Kedua nya sontak terkejut tak percaya, ini takdir?

Vina hanya tersenyum haru melihat kakaknya tak percaya "kamu beruntung"-Batin Vina, ia tersenyum

Adam yang terlihat bingung dengan semuanya, Paruh baya itu menyuruh semua untuk duduk dan menjelaskan dari pihak Vany dan--- Devan

Devan, cowo itu menjelaskan secara detail membuat Adam dan kedua orang tuanya menggeleng tak percaya

" Vany pacar Devan mah, pah"

Luna dan Adam sebelunya tak tau dan tak pernah melihat sama sekali paras anak dari sahabatnya itu dan tak menyangka jika kebenarannya adalah pacar anak nya sendiri.

Alex dan Adam tersenyum kepada kedua anaknya "berarti kalian siap kan perjodohan ini?" Tanya Alex

Vany mengerutkan dahi tak menyangka, perjodohan? Apa kedua orang tuanya lupa pada tembok besar penghalang mereka?

"Maaf pah , om , saya dan devan kan beda ke-----"

Ucapan Vany terpotong saat Sila orang tua dari Devan mengelus kepala gadis itu sayang "kita mualaf,,, dan sebelum kalian nikah kita sudah pindah agama"

Beberapa tahun lalu

Adam dirga ar fatah, duduk di bangku SMP kelas 8, ia seorang laki laki dingin dan tak mudah akrab dengan orang asing. Cara nya berbicara selalu irit terdengar.

Suatu saat ia menemukan seorang sahabat yang bernama Alex nakasa giandra, seorang murid pindahan dari bandung.

Waktu itu mereka sangat akrab, walaupun awalnya Adam terlihat sangat biasa biasa saja. Namun ia meresa menemukan sosok sahabat sejati di dalam diri Alex.

Suatu ketika saat pulang sekolah tiba, Alex merupakan anak dari pengusaha besar. Tengah dilanda rasa kebingunagan sambil mengecek ngecek ponselnya ,matanya berkaca kaca , saat mendongak awan yang sebentar lagi akan menurunkan air matanya, langit pun semakin menggelap, sedari tadi Alex menghubungi orang tua nya untuk menjemput nya namun tak kunjung terjawab.

Namun

Adam datang dan menghampiri Alex terlihat kebingungan "kamu belum pulang?"tanya Adam

Alex menggeleng kecil " Mama papa belum jemput, kamu sendiri?"

Adam berkekeh "mama papa aku ga pernah jemput aku, aku anak nya mandiri, aku juga ga suka di atar ataupun jemput" Jelas nya

Mendengar itu mata alex kembali berkaca kaca "berarti aku manja yah, huaaaa"

Adam panik mendengar tangisan Alex "a-anu aduh,,,, bukan gitu,,, anu,,, kmu ga manja kok lex"

"Jadi?,,,, "

"Kamu ga manja kok"

DEVANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang