PERJODOHAN

28 7 4
                                    


"Papah mau kamu putusin pacar kamu sekarang!"

"Tapi pah---"

" Vany! Kamu itu mau di jodohin sama anak sahabat papah,,, jadi kamu harus nurut"

"Tapi pah aku ga mau putus sama pacar aku" Ucap Vany bergetar, gadis itu duduk di shofa sembari mengusap kasar air matanya

Luna sedari tadi hanya membujuk Vany agar anak gadisnya menurut "mah bantu Vany mah,,, Vany ga mau di jodohin , Vany juga ga kenal siapa dia dan juga Vany ga pernah liat muka dia" Rengeknya

"Mamah juga ga tau siapa dia nak, tapi mamah kenal betul demgan kedua orang tuanya, dan mamah yakin dia yang terbaik untuk kamu"

"Mamah ih! Vany gamau"

"Mereka Kristen dan setelah tunangan kalian, mereka mualaf, jadi sebelum nikah dia sudah masuk islam" Ucap Adam

"Hah?" Saat ini Gadis itu tak tau mau berbuat apa, ia tak bisa membantah kehendak orang tuanya, ia juga tak tau harus ngomong apa pada Devan nanti, pasti cowo itu akan kecewa padanya

Gadis itu beranjak dari duduknya dan beralih ke kamarnya.
.
.
.
Tak henti hentinya gadis itu menangis , sedari pulang sekolah tadi ia sudah di hadang oleh Adam dan langsung membuat mood nya turun,,,

Vany beralih memegang ponselnya, ia ragu harus apa sekarang, sebenarnya ia ingin berbicara dengan Devan, tapi Ia tak ingin mengecewakan kekasihnya itu

"Plis lahhh "

Seketika gadis itu memegangi kepalanya yang sangat amat sakit luar biasa. Pandangannya meliar dan membuaram seperti batu besar tak kasat mata menghantam keras kepalanya.

Aliran darah kental keluar dari hidung gadis itu tanpa disadari, membuat bau anyir muncul disitu

"Kambuh lagi" Lirihnya menuju kamar mandi

***

Saat ini istirahat pertama, Vany sedang berada di koridor sekolah yang menghubung ke lapangan

Gadis itu melihat Devan sedang bermain basket dan berhenti saat melihat Vany yang juga melihatnya

Cowo itu menghampiri Vany

Tapi,,, ada apa dengan wajah cowo itu? Seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan

Detak jantung Vany tak beraturan, langkah demi langkah ia menghindari Devan, gadis itu bingung harus berkata apa tentang perjodohannya

Namun saat Vany ingin meninggalkannya Devan sudah dulu menahannya

"Mau kemana?" Tanya Devan dengan nada bicara dingin seperti biasa

"Ga"

"Gue mau ngomong sama lo"-Devan dengan nada dingin

Vany tersentak dengan nada bicara kekasihnya yang tiba tiba dingin, dan "Lo Gue?" mengapa?, Apa cowo itu sudah tau jika Vany akan di jodohkan?

" Mau kemana?"tanya Vany

Devan diam, ia menarik pelan pergelanngan gadisnya menuju rooftop

.
.
.
Disisi lain, hati Devan sangat perih. Cowo itu bingung harus apa, ia tak bisa membantah kedua orang tuanya

Saat ini Cowo itu bingung harus berkata apa pada kekasihnya di rooftop ini, sedari tadi mereka diam tak ada satupun yang buka suara

DEVANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang