Chapter 18

63.9K 7.6K 274
                                    

'Mukanya biasa aja, gatel nya luar biasa'

****


"Lo pesan apa?" tanya Keanu pada Zahra. Mereka masih di tempat yang sama, sedang mengisi perut sebelum kembali menjelajahi tempat itu.

Mereka hanya pergi ke toko buku, sedangkan masih ada beberapa barang yang ingin mereka beli.

"Kayaknya, semua menunya baru. Pesannya beda-beda, ya?" usul Liam. Itu agar ia bisa mencicipi pesanan teman-temannya.

Raden berkomentar, "Kalau nggak sesuai selera, Liam siap menampung,"

"Jangan semua. Ntar perut kotak-kotak gue nggak keliatan," sombong Liam.

"Hilih, Mas yang udah six pack aja nggak ngumbar, lo baru four pack songong amat," delik Keanu.

"Iri ya? Secara, lo kan nggak punya tuh. Paling perut buncit kayak bayi." Liam meledek sahabatnya itu.

"Sembarang banget, gue udah mulai kebentuk. Badan gue nggak berotot aja banyak yang demen," Keanu membela diri.

"Gue yang rata nggak sombong," sahut Zahra jengah.

"Ya beda. Lo cewek,"

"Diem. Makan, jangan bahas otot," Raden menutup perdebatan keduanya.

"Enak, kalian mau coba?" Keanu menawarkan terlebih dahulu.

"Setelah ini, mau langsung balik atau gimana?"

"Nih anak berubah pikun atau gimana?" kesal Keanu.

"Masih belanja, Yam." Zahra menjawab, ia sudah bosan mendengar perdebatan antara Keanu dan Liam yang seakan tiada henti.

"Ayo," ajak Raden berjalan terlebih dahulu.

"Gue mau beli pakaian sama sepatu,"

"Ya beli aja. Lo bukan bocah,"

"Lo kenapa sih? Sirik mulu sama gue,"

"Malu, kalian jangan berantem," tegur Raden.

Liam menuju tempat penjualan pakaian pria.

"Bagus nggak?" tanya Liam pada para sahabatnya.

Zahra yang sedang merangkul lengan Keanu menggeleng, hoodie milik Raden melekat di tubuhnya, tentu saja benda itu melingkupi tubuh rampingnya.

"Coba yang lain," komentar Zahra.

"Ini?"

"Bagus,"

"Lama amat, lo kayak cewek." kesal Raden.

"Biarin aja sih. Lagian gue udah lama nggak beli baju baru,"

"Terserah,"

*


"Tian, ke sana yuk. Udah lama kita nggak beli baju bareng," Sonya menunjuk salah satu tempat pakaian pria.

"Lah, dari tadi lo ngapain? Main topeng monyet?" kesal Ezra.

"Zra, jangan gitu." kata Alisha sambil menahan tawa.

"Haduh, susah sih jadi orang cantik, banyak yang julitin," kata Sonya mengibaskan rambutnya.

"Ih, pede gila." Leon bergidik ngeri.

Double Z [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang