'Liam, kalau dijual laku berapa?'
****
Zahra berbaring menjadikan tangannya sebagai bantalan. Malam ini, matanya sulit untuk diajak kompromi, ia mengantuk namun matanya tak kunjung terpejam.
Helaan napas lagi-lagi terdengar, teman satu tendanya sudah tertidur sejak tadi karena kelelahan. Setiap harinya banyak kegiatan yang mereka lakukan. Mulai dari melakukan gotong royong, membersihkan beberapa tempat di beberapa desa yang tak jauh dari tempat camp, membagikan barang-barang sumbangan pada anak-anak, berkeliling ke beberapa sekolah untuk melakukan edukasi karena daerah itu sangat terpencil, dan minim pengetahuan. Bahkan listrik hanya menyala ketika malam hari, sedangkan air bersih cukup sulit untuk di dapatkan, mereka harus menempuh perjalanan cukup jauh agar dapat mengambil air dari sumber air bersih, dan itu bisa digunakan untuk memasak dan minum, sedangkan untuk mandi, mereka menggunakan air sungai, mereka tidak memiliki pilihan lain, terpaksa bertahan.
Banyak yang mengeluh karena keadaan, namun tidak ada yang dapat mereka lakukan selain dari itu.
Zahra membaca ulang jadwal kegiatannya besok, tak lama matanya terpejam dan tertidur.
Sayangnya, ia hanya terlelap sekitar tiga puluh menit, dan langsung terbangun ketika menyadari suara langkah kaki di sekitar tenda.
Sepertinya itu suara dari beberapa orang yang bangun untuk shalat malam.
Memilih bangun, Zahra mengambil peralatan mandi beserta handuk. Ia akan mandi, karena ia merasa sangat gerah.
"Ra, mandi?" sapa Keanu yang baru keluar dari tendanya.
"Iya." Zahra melangkah beriringan dengan sahabatnya itu.
Sampai di kamar mandi umum yang dibangun darurat oleh pihak panitia, "Ada sisa air?" tanya Keanu saat Zahra keluar dari salah satu bilik kamar mandi.
"Nggak ada."
"Tunggu di sini, biar gue isiin," pria bermata coklat gelap itu berlalu dari sana, membawa ember untuk mengambil air dari sungai, jaraknya tidak terlalu jauh, sekitar lima meter.
Di rasa sudah cukup, Keanu menyuruh Zahra untuk segera mandi dan dia menjaga dari luar. Selama berada di tempat camp, Zahra selalu mandi ketika subuh atau malam hari, karena ketika pagi sampai sore, akan sulit mendapatkan kamar mandi kosong.
*
Zahra duduk di samping Keanu yang sibuk membaca Al-Qur'an. Setelah melakukan shalat malam, ia tak langsung kembali ke tenda karena tanggung, sebentar lagi akan memasuki waktu subuh.
Bukan hanya mereka berdua yang berada di tenda itu, tenda yang lebih besar dari tenda lainnya, itu musholah untuk mereka.
Beberapa murid dari sekolah lainnya juga ada di sana, duduk menunggu adzan subuh berkumandang.
Setelah adzan subuh terdengar, tenda sudah padat dengan murid yang melakukan shalat subuh, karena guru tidak terlihat, akhirnya Kaisar maju, mengambil posisi sebagai imam. Dari pada menunggu dan waktu subuh terlewat.
*
Pagi menjelang, banyak aktifitas yang terlihat di sekitar camp, para murid banyak yang mengantri untuk mandi, dan kebanyakan dari para pria memilih langsung mandi di sungai karena malas menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z [TERBIT]
Teen FictionZahra Almahera Mahardika dan Zahwa Almeera Mahardika, dua saudara kembar identik yang memiliki watak dan sifat yang jauh berbeda. 'Terlahir dengan wajah yang serupa, bukan berarti memiliki jalan takdir yang serupa pula' penasaran? langsung baca:) N...